Pengujian Sistem Informasi Banjir Berbasis Web

Dari Gambar 74 tersebut di atas terlihat bahwa server info banjir Kali Garang tidak ditempatkan di server utama Pemkot Semarang. Hal ini menyebabkan sistem koneksi ke internet menjadi terhambat dikarenakan melewati beberapa tahap dan jalur yang ada digunakan bersama sama dengan komputer lain. Untuk mempercepat sistem informas banjir dengan internet, maka sistem jaringan info banjir seharusnya diubah ke dalam bentuk seperti pada Gambar 75. Com 3 Gambar 75 Sistem jaringan internet yang seharusnya di Pemkot Semarang.

6.4.3 Integrasi Sistem Telemetri, Sistem Prediksi dan Sistem Informasi

Banjir Dalam sistem peringatan dini banjir ini dilakukan pula intergasi setiap sub sistem yaitu integrasi anatar sistem telemtri, sistem perdiksi dan sistem informasi banjir. Dalam sistem integrasi ini baru dilakukan tahap awal yaitu di mana ke tiga sistem tersebut telah terintegrasi dan telah bekerja tetapi informasi prediksi tidak diinformasikan baik ke petugas ataupun ke masyarakat. Hal ini disebabkan sistem perdiksi perlu dilakukan uji coba lebih lama lagi dengan data latih yang lebih banyak lagi serta data uji yang lebih banyak pula. Gambar di bawah menunjukkan hasil uji coba ke tiga sub sistem yaitu sub sistem telemtri, sub sistem perdiksi dan sub sistem informasi banjir menjadfi satu sistem. Gambar 76 Tampilan simulasi sistem peringatan dini banjir yang telah terintegrasi terhadap sub sistem telemetri, sub sistem prediksi dan sub sistem informasi banjir

6.5. Sistem Penanggulangan Bencana Banjir Kali Garang

Dalam setiap kejadian bencana di Indonesia ada beberapa pihak yang bekerja sama dalam melakukan usaha-usaha penanganannya. Pihak-pihak ini adalah pemerintah, organisasi-organisasi bantuan dan masyarakat itu sendiri. Hubungan antara pihak-pihak ini sebaiknya telah dirintis pada tahap persiapan sebelum ada bencana di bawah koordinasi Satlak PBP. Untuk tingkat nasional, lembaga pemerintah yang khusus menangani penanggulangan bencana di Indonesia sebelum UU No. 24 Tahun 2007 adalah berdasarkan Kepres N0 83 Tahun 2005 tentang BAKORNAS PBP Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, SATKORLAK PBP Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di tingkat provinsi, SATLAK tingkat kabupatenkota, SATGAS tingkat kecamatan dan LINMAS di tingkat desa. Di samping itu peran LSM Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi-organisasi seperti PMI Palang Merah Indonesia juga sangat penting dalam penanganan bencana. Untuk memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan- pelatihan dari organisasi-organisasi tersebut. Gambar 77 a menunjukkan susunan organisasi penanggulangan bencana dari tingkat pusat sampai desakelurahan sebelum UU No. 24 Tahun 2007 dan Gambar 77 b menunjukkan susunan menurut UU No. 24 Tahun 2007. Sumber: Yayasan IDEP 2005 a Sumber : Depkumham 2008 b Gambar 77 a. Susunan organisasi penanggulangan bencana sebelum UU No. 24 Tahun 2007 b. Susunan organisasi penanggulangan bencana setelah UU No. 24 Tahun 2007 Jika pemerintah daerah propinsi atau KabupatenKota belum mempunyai peraturan daerah tentang BPBD, maka struktur organisasi SATKORLAK PBP dan SATLAK PBP tetap berlaku sampai menunggu terbitnya peraturan daerah tentang pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tingkat I II. Untuk kondisi daerah bencana di DAS Garang, dari survey lokasi daerah rawan bencana terdapat 14 kelurahan yang rawan bencana banjir bandang yang tersebar di 6 kecamatan. Dari daerah rawan bencana sebanyak 14 kelurahan tersebut terdapat 33 RW yang perlu diwaspadai terkena dampak banjir bandang Kali Garang. Tabel 29 menunjukkan daerah rawan bencana banjir bandang termasuk lingkup RW Rukun Warga di sekitar Kali Garang.