Pengendalian Persediaan Proses Pengendalian Harga

22 sesungguhnya. Mata rantai pasokan baru benar-benar berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai sebenarnya barang atau jasa yang dimaksud. Rangkaian rantai pasokan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Rangkaian Rantai Pasokan Chopra dan Meindl 2001 Panjang pendeknya suatu rantai pasok tergantung dari jenis barang yang disimpan, dan setiap tahapan tidak harus selalu ada dalam rantai. Desain yang tepat dalam rantai akan tergantung dari tiap kebutuhan pelanggan dan pada peran setiap tahap yang terlibat dalam pemenuhan setiap kebutuhan. Setiap tahap dalam rantai pasokan akan meningkatkan kesan dari produk atau penawaran melalui perpindahan yang terjadi dari pemasok kepada pengolah, distibutor, pengcer, dan akhirnya kepada pelanggan secara berantai. Pada kenyataannya, tahap yang terjadi dalam rantai penyediaan dapat melibatkan banyak pemasok, pengolah, distributor, dan pedagang eceran, sehingga banyak rantai pasokan yang mirip jaringan kerja Chopra dan Meindl 2001.

3.1.3 Pengendalian Persediaan

Persediaan atau inventory adalah segala sesuatu atau sumber daya yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Pengendalian persediaan terkait dengan permintaan atau demand terhadap produk. Pada agroindustri yang bahan bakunya adalah bahan-bahan mentah hasil pertanian yang karakternya spesifik yaitu mudah rusak, dan tidak dapat disimpan lama, maka masalah persediaan menjadi lebih rumit. Disamping itu, pengendalian persediaan juga diperlukan untuk mengatasi masalah ketidakpastian pemasokan, harga, dan kebutuhan terhadap persediaan itu sendiri. Khusus untuk persediaan produk, pengendaliannya menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan tingkat pelayanan service factor terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen, on time Pemasok Pemasok Pemasok Produsen Produsen Produsen Distributor Distributor Distributor Pengecer Pengecer Pengecer Pelanggan Pelanggan Pelanggan 23 delivery, tingkat kepercayaan konsumen, serta risiko beralihnya pelanggan kepada produk saingan karena tidak tersedianya produk. Penumpukan persediaan dalam jumlah besar biasanya lebih disukai, tetapi permasalahnnya dengan jumlah persediaan yang besar berarti terdapat sejumlah besar uang yang tertanam dalam bentuk barang persediaan, yang ditinjau dari segi kebijakan keuangan tidak diinginkan. Selain itu, dengan menumpuknya persediaan dalam jumlah besar, berarti perusahaan menanggung biaya penyimpanan persediaan dan penanganan yang besar. Komponen biaya persediaan ini antara lain menyangkut biaya gudang, pajak, dan asuransi, kerusakan dan biaya perawatan, serta penurunan mutu. Oleh karena itu, fungsi pengendalian persediaan adalah mencari keseimbangan antara keuntungan atau manfaat menyediakan persediaan jumlah besar atau kecil dengan kerugian atau biaya yang dikeluarkan.

3.1.4 Proses Pengendalian Harga

Manajemen rantai pasok merupakan keterpaduan antara perencanaan, koordinasi, dan kendali seluruh proses dan aktivitas bisnis dalam rantai pasok untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan biaya termurah Chopra dan Meindl 2001. Untuk menghasilkan biaya termurah dalam suatu rantai pasok, diperlukan suatu pengendalian biaya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan pengadaan bahan baku ataupun pendistribusian. Kegiatan-kegiatan pengadaan bahan baku merupakan proses yang terjadi dalam suatu rantai pasok. Dalam prosesnya ada beberapa komponen biaya yang diperhitungkan sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan biaya input bahan baku. Komponen biaya yang diperhitungkan dalam proses pengadaan bahan baku tersebut adalah biaya telepon, biaya administrasi, dan biaya transportasi. Salah satu tujuan dari pokok akuntansi biaya adalah untuk penentuan harga pokok produk dan laba rugi periodik. Menurut Mulyadi 1992, dalam suatu perusahaan yang berproduksi secara massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu yang bermanfaat bagi manajemen untuk : a menentukan harga jual produk, b memantau realisasi biaya produksi, 24 c menghitung laba atau rugi periodik, d menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Menurut Mulyadi 1992, biaya dapat digolongkan menurut objek keluaran, fungsi pokok dalam perusahaan, hubungan dengan sesuatu yang dibiayai, dan perilaku biaya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan, dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum. Komponen-komponen biaya produksi serta unsur biaya yang perlu diperhitungkan dalam masing-masing komponen biaya tersebut antara lain: 1. Biaya Bahan Biaya bahan dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, bahan penolong, dan bahan kemasan. Biaya bahan baku meliputi harga pokok semua bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi minuman sari buah jambu Lipisari. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi minuman sari buah jambu terdiri dari bahan baku utama, bahan penolong, dan bahan kemasan. Bahan baku utama minuman sari buah jambu yaitu jambu biji merah. Bahan penolong yaitu CMC, natrium benzoat, jambu oil, dan gula. Sedangkan bahan kemasan terdiri dari top seal, cup, lakban, dan kardus. 2. Biaya Tenaga Kerja Salah satu elemen biaya produksi yang penting adalah biaya atau pengorbanan yang terjadi dalam hubungannya dengan penggunaan jasa tenaga kerja atau karyawan. Jasa tenaga kerja atau karyawan, baik berupa kegiatan fisik maupun mental diperlukan untuk mengkonversikan bahan baku menjadi produk akhir, dengan atau tanpa bantuan mesin-mesin produksi. Untuk jasa tenaga kerja tersebut perusahaan harus membayar sejumlah biaya yang disebut dengan biaya tenaga kerja. Sumber daya manusia berupa tenaga kerja yang dipergunakan pada perusahaan ini, hampir semuanya mempergunakan tenaga kerja lokal, hal ini bisa menjadi keuntungan juga bisa menjadi masalah untuk perusahaan, karena terbentur kemampuan kualitas tenaga kerja lokal yang belum maksimal. 25 3. Biaya Overhead Biaya overhead merupakan elemen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, terdiri dari berbagai macam biaya dan semuanya tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas lainnya dalam upaya perusahaan untuk merealisasikan pendapatan. Biaya tersebut salah satunya biaya upah langsung, dan biaya dasar jam kerja mesin.

3.1.5 Pengendalian Permintaan