37 dengan cup plastik non-transparan. Pergantian cup ini mendapat respon positif
dari konsumen hingga kini. Pada tahun 2005 PT Lipisari Mandiri berganti nama menjadi PT Lipisari Patna. Pergantian nama belakang dari kata “Mandiri” menjadi
“Patna” dikarenakan nama “Patna” lebih memiliki arti yaitu dari singkatan “Tepat Guna” yang dianggap mencerminkan B2PTTG LIPI sebagai pusat teknologi tepat
guna. Namun, sejak tahun 2010 PT Lipisari Patna tidak lagi menjadi suatu perseroan terbatas tetapi digolongkan menjadi penerimaan negara bukan pajak
PNBP. Sesuai dengan UU No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara bukan Pajak, PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan. UU tersebut juga menyebutkan kelompok PNBP meliputi:
a. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah.
b. Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam.
c. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
d. Penerimaan dari pelayanan yang dilaksanakan pemerintah.
e. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari
pengenaan denda administrasi. f.
Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak pemerintah. g.
Penerimaan lainnya yang diatur dalam undang-undang tersendiri. Berdasarkan UU di atas pemerintah beranggapan PT Lipisari Patna
merupakan unit usaha yang menggunakan fasilitas negara dalam proses produksinya, sehingga sejak tahun 2010 PT Lipisari Patna tidak lagi menjadi PT
tetapi lebih ke unit usaha yang berada di bawah binaan koperasi yaitu Koperasi Patna Lipi. Dikarenakan merek Lipisari telah menjadi icon dari produk minuman
sari buah jambu biji, Lipisari tidak mengubah merek produknya.
5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Visi Lipisari B2PTTG LIPI adalah mengembangkan usaha mandiri di bidang pengolahan sari buah dan produk pangan yang berbasis bahan baku hasil
pertanian lainnya untuk meningkatkan nilai tambah sebagai bentuk implementasi teknologi tepat guna yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Teknologi
Tepat Guna B2PTTG LIPI Subang.
38 Misi Lipisari adalah 1 membangun dan memperkuat jaringan dengan
stakeholder terkait, guna mendukung aktivitas perusahaan mulai dari penyediaan bahan baku hingga pemasaran produk, 2 mengembangkan sistem produksi guna
menghasilkan produk berkualitas dan dapat diterima oleh masyarakat luas, 3 konsisten dalam melakukan riset dan pengembangan produk guna menghasilkan
produk-produk baru yang lebih inovatif dalam mengembangkan potensi daerah Kabupaten Subang.
Tujuan Lipisari adalah menjadikan komoditas buah dan sayur memiliki nilai tambah melalui teknologi tepat guna.
5.3 Lokasi Perusahaan
Lipisari B2PTTG LIPI terletak di Jalan KS Tubun No. 5 Kabupaten Subang. Lokasi perusahaan menyatu dengan kantor B2PTTG LIPI Subang. Namun,
Lipisari memiliki gedung dan pabrik tersendiri dan aktivitasnya pun tidak tercampur dengan kegiatan B2PTTG LIPI. Luas bangunan kantor dan pabrik
adalah 625 m
2
. Lokasi Lipisari kurang layak untuk bangunan pabrik karena berada pada
lingkungan kantor bukan lingkungan khusus industri. Perencanaan pemindahan lokasi perusahaan telah dibuat, namun pelaksanaannya belum bisa terlaksana
dikarenakan masih banyaknya hambatan terutama permasalahan modal.
5.4 Struktur Organisasi
Lipisari merupakan usaha yang berada di bawah naungan B2PTTG LIPI Subang dan tidak dipimpin secara khusus oleh seorang direktur, melainkan
ditangani oleh penanggung jawab. Tugas yang diberikan kepada penanggung jawab bukanlah tugas utama tetapi menjadi tugas tambahan. Tugas utama
penanggung jawab adalah sebagai peneliti di lingkungan B2PTTG LIPI Subang. Kebijakan perusahaan juga bergantung pada kebijakan B2PTTG LIPI Subang.
Manajemen umum Lipisari dipegang oleh beberapa peneliti yang ditugaskan oleh kepala B2PTTG LIPI Subang atas rekomendasi penanggung jawab yaitu
Bapak Ir. Agus Triyono, M.Agr. Manajemen umum terdiri dari dua yaitu
39 penanggung jawab operasional-pemasaran dipegang oleh Taufik Rahman, STP
dan penanggung jawab produksi-keuangan dipegang oleh Neneng Kemalasari. Selain itu, ada petugas dari B2PTTG LIPI yang sebenarnya bertugas untuk
merawat dan mengopersikan mesin-mesin yang ada di lingkungan B2PTTG LIPI tetapi merangkap sebagai operator mesin Lipisari. Adapun struktur organisasi
Lipisari dapat dilihat pada Gambar 4 dan daftar pegawai yang ditugaskan dan menjadi penanggung jawab di Lipisari dapat dilihat pada Tabel 4
.
Gambar 4. Struktur Organisasi Lipisari B2PTTG LIPI
Tabel 4 . Daftar Pegawai B2PTTGG LIPI yang ditugaskan di Lipisari
No Nama Karyawan
Jabatan 1
Ir. Agus Triyono, M.Agr Penanggung Jawab
2 Taufik Rahman, STP
Penanggung jawab Operasional-Pemasaran 3
Neneng Kemalasari Penanggung jawab Produksi-Keuangan
4 Wawan Setiawan
Operator Mesin
Sumber : Lipisari 2010
Karyawan Lipisari hanya terdiri dari 3 orang yaitu satu orang karyawan yang mengurusi administrasi dan keuangan, dan dua orang karyawan produksi
Tabel 5. Karyawan produksi masih sedikit dikarenakan kapasitas produksi yang belum terlalu besar atau masih terbatas. Kapasitas produksi masih menyesuaikan
tren penjualan. Pegawai LIPI tidak menerima gaji dari Lipisari, tetapi mendapatkan intensif dari 20 persen keuntungan yang dibagi secara proporsional
kepada seluruh karyawan yang telibat baik karyawan PT Lipisari maupun pegawai LIPI yang ditugaskan di Lipisari. Sedangkan untuk karyawan Lipisari
mendapatkan gaji tetap dan insentif.
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Operasional-Pemasaran
Penanggung Jawab Produksi-Keuangan
Operator Mesin
Karyawan AdminKeu
Karyawan Produksi
40
Tabel 5 . Daftar Karyawan Lipisari
No Nama Karyawan
Jabatan 1
Sri Sudewi RP Karyawan Administrasi dan Keuangan
2 Yudi Sudiana
Karyawan Produksi 3
Oleh Solihin Karyawan Produksi
Sumber : Lipisari 2010
5.5 Proses Produksi Minuman Sari Buah Jambu Lipisari