Konsep Pengelolaan Rantai Pasok Agribisnis

18 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Konsep Pengelolaan Rantai Pasok Agribisnis

Konsep rantai pasok tidak hanya mengatasi permasalahan dalam logistik, tetapi juga mengelola permasalahan purchasing, manufacturing, distribution, hingga ke konsumen akhir. Ada dua faktor dalam rantai pasok yaitu aliran produk mulai dari pemasok sampai ke konsumen akhir dan aliran informasi dari konsumen akhir sampai ke pemasok. Rantai pasok tidak hanya sebatas pengaturan produksi atau distribusi saja. Rantai pasok juga berarti pengaturan jaringan, bagaimana permintaan dari konsumen dapat terpenuhi dengan cepat dengan biaya serendah-rendahnya dan waktu singkat dengan melibatkan semua bagian yang ada dalam suatu organisasi Winarto dalam Arisandi 2006. Konsep rantai pasok menurut Pujawan 2005, rantai pasok adalah jaringan perusahan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier pemasok, pabrik pengolah, distributor penyalur, toko atau retailer pengecer, dan pelanggan konsumen. Rantai 1 : Pemasok Bahan Baku supplier Pemasok bahan baku merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini biasanya dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, sub suku cadang, dan suku cadang. Rantai 1-2 : Pemasok Bahan Baku-Pengolah Pabrik Bahan baku dari pemasok akan didistribusikan kepada pengolah pabrik yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan, ataupun menyelesaikan barang finishing. Hubungan dengan rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan pengamatan. 19 Rantai 1-2-3 : Pemasok Bahan Baku-Pengolah Pabrik-Penyalur Distributor Produk jadi yang dihasilkan oleh pabrik harus disalurkan kepada pelanggan. Terdapat banyak cara untuk menyalurkan produk jadi kepada pelanggan, pada umumnya produk jadi disalurkan melalui distributor. Produk dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar, dan pada waktunya pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer. Rantai 1-2-3-4 : Pemasok-Pengolah-Penyalur-Pengecer Retailer. Pedagang besar atau wholesaler biasanya memiliki fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Pada rantai ini terdapat kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah persediaan dan biaya gudang, dengan cara melakukan perancangan kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang pabrik maupun ke pengecer retail outlet. Rantai 1-2-3-4-5 : Pemasok-Pengolah-Penyalur-Pengecer-Konsumen Pengecer retailer menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli. Yang termasuk kelompok pengecer adalah toko, warung, pasar swalayan, koperasi, dan sebagainya. Manajemen rantai pasok merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan kerjasama dan pengontrolan dalam semua proses produksi dan semua kegiatan dalam suatu rantai pasok mulai dari pemasokan bahan baku, pengolahan menjadi produk jadi, hingga sampai ke konsumen akhir Van der Vorst 2000. Pengelolaan rantai pasok lebih ditekankan pada aliran bahan dan informasi serta pada upaya memadukan kumpulan ranati pasok Van der Vorst 2006. Pengelolaan rantai pasok terdiri atas tiga elemen yang saling terikat satu sama lain, yaitu: 1. Struktur jaringan rantai pasok. Jaringan kerja anggota dan hubungan dengan anggota rantai pasok lainnya. 20 2. Proses bisnis rantai pasok. Aktivitas-aktivitas yang menghasilkan nilai keluaran tertentu bagi pelanggan. 3. Komponen manajemen rantai pasok. Variabel-variabel manajerial dimana proses bisnis disatukan dan disusun sepanjang rantai pasok. Pelaksanaan pengelolaan rantai pasok meliputi pengenalan anggota rantai pasok dengan siapa dia berhubungan, proses apa yang perlu dihubungkan dengan tiap anggota inti, dan jenis penggabungan apa yang perlu diterapkan pada setiap proses hubungan tersebut. Tujuannya adalah memaksimalkan persaingan dan keuntungan bagi perusahaan dan seluruh anggotanya, termasuk pelanggan akhir.

3.1.2 Identifikasi Anggota Rantai Pasokan