47 dahulu  ke  perusahaan  pemasok.  Setelah  pemesanan  disetujui  oleh  perusahaan
pemasok,  bahan  atau  barang  dikirim  ke  Lipisari.  Jangka  waktu  yang  dibutuhkan dari  pemesanan  barang  atau  bahan  dari  perusahaan  pemasok  hingga  barang  atau
bahan  sampai  ke  Lipisari  yaitu  dua  minggu.  Pembayaran  tidak  dilakukan  secara langsung  ketika  barang  atau  bahan  datang,  tetapi  ditransfer  melalui  bank  ke
rekening perusahaan pemasok dan pembayaran biasanya dilakukan setelah bahan atau barang yang dipesan diterima oleh Lipisari. Namun, tidak semua bahan atau
barang  dipasok  dari  perusahaan  pemasok.  Seperti  sedotan  dan  lakban  dapat diperoleh dari toko Budi di Bandung dan pembeliannya dilakukan secara langsung
oleh  Lipisari dengan cara datang ke toko dan pembayaran  juga dilakukan  secara langsung dan tunai. Daftar pemasok bahan kemasan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 . Pemasok Bahan Kemasan Minuman Sari Buah Jambu di Lipisari
No Jenis Bahan
kemasan Asal Pemasok
Jumlah Pemesanan
Harga Rp 1
Sedotan Toko Budi, Bandung
17 kg 25.000 kg
2 Cup  Top Seal
PT Indah Cup, Bandung 100.000 pcs
215,60 cup 3
Box kardus PT Indopack, Jakarta
3.000 pcs 2.000dus
4 Lakban
Toko Budi 10 dus
468.000dus
Sumber : Lipisari 2010
6.2 Aktivitas Anggota Primer Rantai Pasok
Anggota primer rantai pasok minuman sari buah terdiri dari pemasok jambu, Lipisari  sebagai  pengolah,  distributor,  dan  konsumen.  Aktivitas  yang  dilakukan
setiap  anggota  primer  dalam  rantai  pasok  berbeda-beda.  Pemasok  jambu melakukan  pembelian  jambu  ke  kelompok  tani,  melakukan  sortasi  jambu,
penjualan jambu biji ke Lipisari untuk diolah menjadi minuman sari buah jambu, membina  kelompok  tani  Bagja  Mandiri  Bersama,  dan  memberikan  modal  untuk
budidaya jambu ke kelompok tani Bagja Mandiri Bersama. Jambu  biji  yang  dipasok  ke  Lipisari  diperoleh  dari  kelompok  tani
binaannya.  Semua  jambu  yang  dihasilkan  oleh  kelompok  tani  Bagja  Mandiri Bersama  ditampung  oleh  Pak  Wasnudin  untuk  didistribusikan  ke  perusahaan-
perusahaan  pengolah  jambu,  pasar  tradisional,  pasar  swalayan,  dan  langsung dijual ke konsumen akhir jambu biji. Sebelum dikirim ke Lipisari, jambu disortasi
48 terlebih dahulu oleh pemasok untuk  mengurangi  kerugian  yang akan ditanggung
oleh pemasok bila terdapat jambu yang busuk. Aktivitas  fisik  yang  dilakukan  pemasok  meliputi  aktivitas  pengangkutan
dan  penimbangan  jambu  dari  kelompok  tani  ke  Lipisari.  Pengangkutan  jambu dilakukan  dengan  menggunakan  mobil  coltdiesel  dan  biaya  pengangkutan  di
tanggung  oleh  pemasok.  Aktivitas  penimbangan  dilakukan  di  Lipisari  dan  biaya penimbangan  juga  ditanggung  oleh  pemasok.  Aktivitas  yang  terjadi  di  pemasok
jambu dapat dilihat pada Lampiran 10. Informasi  pasar  atau  harga  jambu  tidak  terbuka  untuk  petani  jambu  biji.
Petani  hanya  mengetahui  harga  jambu  biji  yang  diberikan  oleh  pengumpul pemasok.  Begitu  juga  dengan  Lipisari,  Lipisari  hanya  mengetahui  harga  yang
diberlakukan oleh pemasok tanpa  mengetahui  harga beli  jambu dari petani. Pada dasarnya  konsep  untuk  membangun  kerjasama  dalam  rantai  pasok  adalah  sistem
keterbukaan. Hal  ini diperlukan untuk  menjaga  loyalitas petani dan Lipisari agar mengetahui adanya pembagian keuntungan yang adil dalam setiap anggota rantai
pasok. Lipisari merupakan prosesor yang melakukan aktivitas pembelian jambu biji
dan  penjualan  minuman  sari  buah  jambu.  Lipisari  membeli  jambu  biji  sebagai bahan  baku utama untuk  memproduksi  minuman sari  buah dan Lipisari  membeli
bahan  penolong  untuk  membuat  minuman  sari  buah,  serta  membeli  bahan kemasan  kepada  beberapa  pemasok.  Aktivitas  penjualan  Lipisari  berhubungan
dengan distributor dan konsumen yaitu ritel, koperasi, dan konsumen akhir. Harga jual  yang  ditetapkan  Lipisari  untuk  setiap  dus  minuman  sari  buah  sebesar
Rp  26.500dus  untuk  karyawan,  dan  Rp  29.000dus  untuk  konsumen  non karyawan. Aktivitas fisik yang dilakukan Lipisari adalah pengangkutan minuman
sari buah jambu dari Lipisari ke konsumen yaitu ritel. Selain melakukan aktivitas pengangkutan, Lipisari juga melakukan aktivitas penyimpanan yaitu penyimpanan
pulp  jambu  sebelum  diproduksi  menjadi  minuman  sari  buah  jambu  dan penyimpanan  produk  jadi  yaitu  minuman  sari  buah  setelah  produk  dikemas  dan
sebelum  didistribusikan  ke  ritel,  koperasi,  konsumen,  dan  distributor.  Jambu  biji yang baru diterima dari pemasok langsung diolah menjadi bubur atau pulp jambu,
49 setelah  itu  dikemas  dalam  plastik  dan  disimpan  dalam  kamar  pendingin  untuk
mencegah  kerusakan  pulp  jambu  lebih  cepat.  Minuman  sari  buah  yang  sudah diproduksi  langsung  dikemas  dan  dimasukkan  ke  dalam  kardus  dan  disimpan
dalam  gudang  karantina  untuk  memastikan  tidak  adanya  kerusakan  produk, setelah itu produk disimpan dalam gudang penyimpanan.
Kegiatan  sortasi  juga  dilakukan  di  Lipisari  yaitu  jambu  yang  dipasok  oleh pemasok langsung disortasi sebelum diproduksi. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kualitas  dan  mutu  produk  yang  akan  dihasilkan.  Jambu  yang  tidak  memenuhi kriteria  langsung  dikembalikan  kepada  pemasok  dan  banyaknya  jambu  yang
diambil  langsung ditimbang dan dibayar  sesuai  hasil timbangan. Informasi pasar di tingkat prosesor ini sangat terbuka, mulai dari harga di distributor hingga harga
jual pada konsumen sehingga pembagian laba menjadi tidak adil. Distributor  sebagai  orang  yang  menyalurkan  produk  minuman  sari  buah
melakukan kegiatan penjualan dan pembelian. Distributor membeli minuman sari buah dari Lipisari dan juga melakukan aktivitas penjualan yaitu menjual minuman
sari  buah ke agen grosir, kantin RSUD Subang, dan ke pengecer atau warung di daerah  Subang.  Aktivitas  fisik  yang  dilakukan  oleh  distributor  hanya
pengangkutan minuman sari buah jambu dari Lipisari dan dikirim ke agen grosir, pengecer, dan kantin RSUD Subang. Aktivitas penyimpanan tidak dilakukan oleh
distributor, biasanya produk yang diambil di perusahaan langsung dikirim ke agen grosir, kantin RSUD, dan pengecer. Aktivitas penyimpanan hanya dilakukan oleh
konsumen dari distributor. Informasi  pasar  atau  harga  tidak  terbuka  untuk  konsumen  distributor  yaitu
kantin  RSUD,  agen  grosir,  dan  pengecer,  serta  Lipisari.  Harga  beli  minuman jambu  biji  yang  diperoleh  distributor  dari  perusahaan  sebesar  Rp  26.500dus,
sedangkan  distributor  menjual  minuman  sari  buah  ke  agen  grosir,  pengecer,  dan kantin  RSUD  Subang  dengan  harga  Rp  30.000dus,  dan  agen  grosir  menjual
kembali  minuman  sari  buah  yang  diperoleh  dari  distributor  dengan  harga Rp35.000dus. Lipisari hanya mengetahui harga jual yang diberikan ke distributor
yang  merupakan  karyawan  LIPI,  dan  konsumen  juga  hanya  mengetahui  harga yang  diberlakukan  distributor  untuk  semua  pengecer  dan  agen  grosir  sama.
50 Ketidakterbukaan  informasi  pasar  atau  harga  menyebabkan  ketidakadilan  dalam
pembagian keuntungan. Ritel, koperasi, dan konsumen akhir sebagai konsumen Lipisari  melakukan
aktivitas pertukaran yaitu pembelian dan penjualan. Ritel dan koperasi melakukan aktivitas  pembelian  minuman  sari  buah  dari  Lipisari.  Dan  aktivitas  penjualan
berhubungan  dengan  penjualan  minuman  sari  buah  dari  koperasi  ke  konsumen yaitu pengecer dan masyarakat Subang, serta ritel menjual minuman langsung ke
konsumen akhir. Konsumen akhir Lipisari adalah konsumen yang berasal dari pegawai LIPI,
dan  konsumen  non-pegawai  LIPI  biasanya  tamu  dinas  atau  tamu  instansi. Konsumen akhir tidak melakukan aktivitas penjualan, hanya melakukan aktivitas
pembelian  produk.  Aktivitas  fisik  yang  dilakukan  oleh  konsumen  adalah pengangkutan  produk  dari  Lipisari  ke  konsumen.  Ritel  dan  koperasi  juga
melakukan  aktivitas  penyimpanan  yaitu  untuk  minuman  yang  masih  di  dalam kardus disimpan di tempat penyimpanan dan  minuman sari  buah  yang  berbentuk
cup  dimasukkan  ke  dalam  lemari  pendingin.  Informasi  pasar  yang  terjadi  di tingkat konsumen tertutup, konsumen akhir hanya mengetahui harga produk untuk
di setiap ritel yang menjual produk, dan koperasi sama dengan yang diberikan dari perusahaan.  Ketidakterbukaan  informasi  pasar  menyebabkan  pembagian
keuntungan  yang  belum  merata  diantara  anggota rantai  pasok.  Aktivitas  anggota primer rantai pasok minuman sari buah Lipisari dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel  9 .  Aktivitas  Anggota  Primer  Rantai  Pasok  Minuman  Sari  Buah  Jambu
Lipisari
Aktivitas Anggota Primer Rantai Pasok
Pemasok Lipisari
Distributor Konsumen Ritel, Koperasi, dan
Konsumen akhir
Pertukaran
  Penjualan   Pembelian
X X
X X
X X
X - X
Fisik
  Pengangkutan   Pengemasan
  Penyimpanan X
- X
X X
X X
- -
X -
X
Fasilitas
  Sortasi   Informasi pasar
X -
X X
- -
- -
Keterangan : X
: dilakukan -
: tidak dilakukan X-
: dilakukan oleh sebagian anggota
51
6.3 Pola Aliran Rantai Pasok Minuman Sari Buah Jambu Lipisari