Penelitian Terdahulu Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga di Kota Depok Jawa Barat

49 dengan alasan perusahaan tersebut letaknya cukup strategis terhadap daerah pemasaran. Dalam mengevaluasi kelayakan finansial, penulis menggunakan alat analisis berupa kriteria investasi NPV yang menunjukkan nilai Rp 751.892.074,00 BCR sebesar 1,16 dan IRR sebesar 25,94 dengan kesimpulan bahwa usaha tersebut layak dilaksanakan secara finansial. Sedangkan dalam analisis risiko menggunakan perhitungan hasil yang diharapkan E dengan hasil sebesar Rp 7.977.305,00 per bulan dan risiko usaha sebesar Rp 12.767.035,00 per bulan, serta koefisien variasi CV sebesar 1,60 yang menunjukkan peluang kerugian per bulan pada periode berikutnya dengan batas bawah keuntungan L sebesar Rp 4.789.740,00 per bulan. Berdasarkan hasil analisis regresi guna membahas faktor-faktor yang mempengaruhi risiko usaha didapat persamaan model PT X yaitu Y = 0,602 X1 + 0,653 X2 + 1,676 X3 yang artinya setiap kenaikkan fluktuasi X1 peneriman susu, X2 penerimaan non susu, maupun X3 biaya pakan akan meningkatkan risiko usaha sebesar nilai koefisiennya dengan asumsi faktor lain tetap atau ceteris paribus. Hasil penelitian Sulistiyawati 2005 mengenai analisis pendapatan dan risiko diversifikasi usahatani sayur-sayuran pada Perusahaan Pacet Segar Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyimpulkan bahwa usahatani komoditas daun bawang besar dan komoditas jagung acar lebih efisien dibanding dengan komoditas lain karena nilai RC sebesar 1,50 dan 1,51. Terjadi kenaikkan alokasi modal sebesar 22 persen untuk komoditas sawi karena pada saat optimal memiliki tingkat risiko yang meningkat dibandingkan pada saat aktual yang berpengaruh pada peningkatan biaya produksi dan distribusi. Sedangkan risiko portofolio menurun sebesar 11 persen sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya optimalisasi maka penerimaan akan mengalami peningkatan dan tingkat risiko semakin kecil. Ringkasan mengenai gambaran umum penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 10. 50 Tabel 10. Ringkasan Gambaran Umum Penelitian Terdahulu No Nama Judul Tahun Alat Analisis 1 Desi Merina Analisis Pendapatan Tunai, Risiko dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Risiko Usaha Peternakan Ayam Broiler Kasus : Perusahaan X, Bekasi 2004 Pendapatan tunai, RC rasio, analisis risiko, dan regresi. 2 Dani Dwi Wahyu Optimalisasi Risiko Portofolio Pemasaran Produk Sari Mengkudu pada CV Morinda House Bogor 2004 Single Index Portofolio dan analisis optimasi. 3 Ari Abdul Rauf Analisis Finansial dan Risiko Usaha ternak Sapi Perah PT X, Kecamatan Bogor Selatan 2005 NPV, BCR, IRR, hasil yang diharapkan, koefisien variasi, batas bawah keuntungan, dan regresi. 4 Sulistiyawati Analisis Pendapatan dan Risiko Diversifikasi Usahatani Sayur-Sayuran pada Perusahaan Pacet Segar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 2005 Analisis pendapatan usahatani, analisis imbangan penerimaan dan biaya , serta analisis risiko Single Index Portofolio . Berdasarkan Tabel 10, perbedaan antara hasil penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada lokasi dan ruang lingkup penelitian. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan peternakan sapi perah di Kota Depok yaitu CV Mulya Khansa Niaga. Ruang lingkupnya hanya menekankan pada pengkajian faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi serta upaya pengelolaannya dengan alat analisis yaitu metode Regresi Linear Berganda. III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Produksi Susu Sapi Perah Produksi susu akan meningkat dengan cepat sampai mencapai puncak produksi pada 35–50 hari setelah melahirkan. Setelah mencapai puncak produksi maka produksi susu harian akan mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,5 persen per minggu. Lama diperah atau lama laktasi yang paling ideal adalah sekitar 305 hari atau 10 bulan. Setelah sapi perah berumur delapan tahun maka produksi susu per laktasi sudah mulai menurun sampai berumur 11–12 tahun. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam manajemen produksi susu adalah bangsa sapi, pakan ternak, tenaga kerja, penyakit, suhu udara, dan lama laktasi Siregar 1990. Menurut Lubis 1963 diacu dalam Rauf 2005, menyatakan bahwa pada perusahaan peternakan sapi perah, pakan ternak merupakan input produksi utama yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas susu serta kesehatan sapi. Secara umum pakan sapi perah adalah hijauan dan konsentrat. Dalam pemberian pakan perlu dipertimbangkan faktor-faktor ekonomisnya karena tidak ada gunanya mengelola pemberian pakan ternak apabila tidak sebanding dengan target hasil produksi. Fluktuasi produksi susu sapi perah juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan berupa perubahan suhu udara. Kecenderungan tingginya produksi susu pada suhu udara yang rendah disebabkan karena adanya kecenderungan bertambahnya tingkat nafsu makan pada kondisi tersebut. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak pakan yang dicerna atau diserap menjadi susu Siregar 1990.

3.1.2. Teori Produksi

Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan suatu output dengan berbagai kombinasi input dan teknologi terbaik yang tersedia Nicholson 1999. Sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi output ini disebut faktor-faktor produksi. Pada umumnya faktor-faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja, dan input-input lain seperti bahan mentah. 52 Menurut Lipsey 1995, fungsi produksi adalah hubungan antara input yang digunakan dalam proses produksi dengan kuantitas output yang dihasilkan. Sedangkan Soekartawi 1986 menjelaskan fungsi produksi sebagai suatu fungsi yang menggambarkan hubungan fisik antara variabel dependent Y dan variabel independent X. Variabel dependent biasanya berupa output dan variabel independent biasanya berupa input. Secara matematis fungsi produksi atau fungsi Cobb Douglas dapat ditulis sebagai berikut: Y = f X 1 , X 2 , X 3 ,....., X n Keterangan: Y = Hasil produksi output X 1 , X 2 , X 3 ,...X n = Faktor produksi atau input Menurut Soekartawi 1986, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih fungsi produksi yaitu : 1 Fungsi produksi harus dapat menggambarkan keadaan usahatani yang sebenarnya terjadi. 2 Fungsi produksi dapat dengan mudah diartikan khususnya arti ekonomi dan parameter yang menyusun fungsi produksi tersebut. 3 Fungsi produksi harus mudah diukur atau dihitung secara statistik, untuk mengukur tingkat produktivitas dari suatu proses produksi terdapat dua tolak ukur yaitu produk marjinal dan produk rata-rata. Produk Marjinal PM adalah tambahan produk yang dihasilkan dari setiap menambah satu satuan faktor produksi yang dipakai, sedangkan Produk Rata-Rata PR adalah tingkat produksi yang dicapai setiap satuan input. Kedua tolak ukur ini dapat dirumuskan sebagai berikut : PM = Tambahan Output Tambahan Input = ∆Y ∆X = dY dX = f ‘X PR = Output Input = Y X