Gambaran Wilayah Kota Depok

68 Berdasarkan Tabel 12, kondisi iklim di Kota Depok masih mendukung untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah. Selain itu, keberadaan beberapa kecamatan di Kota Depok maupun wilayah sekitar terutama daerah Kabupaten Bogor masih dapat menyediakan sumber pakan ternak berupa hijauan.

5.2. Sejarah Perusahaan

Usaha peternakan sapi perah ini dirintis secara tradisional pada tahun 1980 oleh H. Mochamad Nuch. Berawal dari dua ekor sapi perah jenis Friesian- Holstein FH. Pada tahun 1999, ketekunan beliau menjadikan usaha berkembang yaitu kepemilikan sapi mencapai 50 ekor dan membawahi lima orang karyawan, sekaligus mendirikan perusahaan yang bernama Mulya Khansa Niaga dalam bentuk perseroan komanditer CV di lahan milik pribadi dan bersertifikasi seluas 6.500 m 2 . Lokasi perusahaan berada di dekat pemukiman penduduk dan kampus Universitas Indonesia. Pada tahun 2008, perusahaan dikelola oleh putranya yang bernama Budi Mulya, SH dengan membawahi 11 orang karyawan. Adapun kapasitas kandang saat ini mampu menampung sapi sebanyak 120 ekor.

5.3. Struktur Organisasi dan Visi-Misi Perusahaan

CV Mulya Khansa Niaga dipimpin oleh seorang komisaris yang memiliki hak untuk mengambil kebijaksanaan tertinggi. Komisaris membawahi seorang direksi, manajer, staff administrasi dan keuangan serta beberapa kepala divisi usaha yaitu divisi keamanan, divisi pupuk, divisi kesehatan hewan, divisi pemasaran, dan divisi kepala kandang sekaligus perawatan hewan. Pembayaran gaji dilakukan setiap satu bulan sekali sedangkan pemberian cuti kerja yaitu selama sehari dalam seminggu. Tunjangan Hari Raya THR sebesar 50 persen dari gaji pokok dengan penggantian pengobatan 100 persen ditanggung oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan fasilitas tempat tinggal atau mess untuk para karyawan karena sebagian besar karyawan merupakan para pendatang yang berasal dari luar daerah. Proses perekrutan karyawan biasanya diperoleh melalui informasi dari karyawan lama yang memiliki rekan yang siap bekerja di peternakan sapi, perusahaan tidak menerapkan sistem perjanjian atau kontrak khusus terkait masa kerja karyawan. Adapun bagan struktur organisasi CV Mulya Khansa Niaga dapat dilihat pada Lampiran 3. 69 Visi CV Mulya Khansa Niaga adalah mewujudkan perusahaan yang mampu memberikan keuntungan bagi pemiliknya, sekaligus menjadi ladang penghidupan bagi seluruh pekerjanya dan menjadi asset berharga bagi masyarakat dan lingkungan. Sedangkan misi perusahaan adalah membangun perusahaan sapi perah yang menghasilkan susu segar dengan teknologi modern, higienis, dan sanitasi lingkungan yang terjamin, serta pengelolaan limbah yang dilakukan dengan tepat guna diarahkan menjadi sumber energi praktis maupun pupuk organik. Misi berikutnya adalah menjadikan peternakan sapi perah ini sebagai laboratorium bagi anak didik mulai dari tingkat sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Disamping itu juga menjadikan peternakan sapi perah sebagai objek wisata ternak.

5.4. Struktur Fisik dan Lingkungan

Lahan usaha milik CV Mulya Khansa Niaga terdiri dari 5.000 m 2 kebun rumput, 2,5 x 3 m gudang, 3 x 3,5 m kantor, dan 1.500 m 2 mencakup bangunan kandang sapi perah berkapasitas 120 ekor, mess karyawan, mushola, ruang pendinginan susu, dan taman wisata ternak. Tipe kandang yang dimiliki adalah kandang bebas dua baris berupa ruangan luas tanpa ada penyekat diantara sapi perah sehingga sapi bebas bergerak dan saling bertolak belakang. Diantara kedua baris tersebut terdapat jalur untuk jalan. Kondisi jalan sekitar perusahaan berupa jalan aspal, pavling block, dan pasir berbatu. Sumber air berupa sumur hisap dan sumber listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara PLN. Kendaraan yang mendukung kegiatan produksi terutama dalam hal pengangkutan pakan ternak yaitu berupa satu mobil pick-up dan truk. Sejak tahun 2007, guna menunjang kegiatan produksi susu dan menjaga kualitas susu dari bentuk pencemaran maka perusahaan mencoba berinvestasi pada penggunaan alat-alat modern berupa mesin perah, mesin pendingin susu, dan mobil tangki susu. Khusus untuk mesin perah diimpor dari Australia seharga sekitar 200 juta rupiah dengan kapasitas enam ekor. Kondisi topografi lokasi perusahaan yaitu beralun-alun dengan ketinggian sekitar 400–500 m di atas permukaan laut. Temperatur udara sekitar 24–35 C namun rata-rata sekitar 29 C sedangkan kelembaban udara sekitar 65–85 persen dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun.