Komoditas Usaha Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga di Kota Depok Jawa Barat
71 Berdasarkan Tabel 13, kualitas susu sapi yang dihasilkan pada CV Mulya
Khansa Niaga telah memenuhi persyaratan jaminan mutu pangan dari Standar Nasional Indonesia SNI. Melalui sistem pemerahan susu modern yang
diterapkan maka perusahaan berusaha mengutamakan kualitas susu yang dihasilkan dengan menekan terjadinya tingkat kontaminasi terhadap susu. Selain
itu, perusahaan juga menerapkan pemberian jenis dan komposisi pakan ternak secara terkendali guna menjaga kualitas susu tersebut.
Kebersihan kandang dan peralatan juga sangat dijaga oleh perusahaan karena menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi. Proses pemerahan
dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pada jam 04.00 pagi dan 02.00 siang WIB dengan produktivitas rata-rata sebesar 8-10 liter per ekor per hari.
Adapun produk sampingan yang dihasilkan oleh CV Mulya Khansa Niaga antara lain pupuk kandang, anakan sapi atau pedet, sapi afkir, wisata agro, dan biogas.
2 Pupuk Kandang Pupuk kandang yang dihasilkan berasal dari kotoran sapi yang telah
melalui proses perlakuan tertentu yang dilakukan oleh satu orang karyawan. Setiap harinya kotoran sapi ditampung sekaligus dijemur selama kurang lebih tiga
hari dalam kolam penampungan berbentuk persegi. Setelah itu, kotoran tersebut dipindahkan ke dalam kolam berikutnya untuk proses penguraian selama tiga hari.
Tahap terakhir adalah pengemasan pupuk ke dalam karung berukuran 20 kg dengan harga sekitar Rp 5.000,00 per karung. Para petani buah dan tanaman hias
yang berada di sekitar wilayah Kota Depok merupakan konsumen pupuk kandang, mereka biasanya datang langsung ke perusahaan untuk membeli pupuk. Adapun
fasilitas pengiriman pupuk oleh perusahaan dilakukan jika ada pemesanan khusus dalam jumlah besar sekaligus.
3 Anakan Sapi atau Pedet dan Sapi Afkir CV Mulya Khansa Niaga tidak bergerak dalam usaha pembesaran anakan
sapi atau pedet yang dihasilkan, sehingga pedet akan segera dijual. Pedet merupakan anak sapi yang baru dilahirkn hingga berumur delapan bulan. Pedet
mendapatkan perlakuan atau perawatan khusus bila dibandingkan dengan sapi dewasa, mulai dari kandang hingga pemberian pakan. Umur pedet yang dijual
antara satu sampai tiga bulan dengan harga sekitar Rp 3.000.000,- Segmen
72 pasarnya antara lain para peternak sejenis dan pedagang sate. Penjualan pedet
bersifat tidak menentu tergantung siklus kebuntingan setiap sapi. Begitu pula untuk penjualan sapi yang telah afkir atau tidak produktif. Penyebab keafkiran
yaitu faktor usia dan penyakit yang mempengaruhi produktivitas sapi dalam menghasilkan susu, rata-rata umur sapi yang telah afkir berkisar antara 11-12
tahun. Pada kondisi tersebut produksi susu yang dihasilkan sudah sangat sedikit bahkan sudah tidak menghasilkan susu lagi. Pada umumnya, sapi-sapi tersebut
diperuntukan sebagai sapi potong untuk dikonsumsi dagingnya. Penjualan biasanya dilakukan kepada para pedagang masakan olahan dari daging sapi.
4 Wisata Agro Wisata agro yang disediakan pada CV Mulya Khansa Niaga sudah
berlangsung sejak tahun 2006, segmen pasar dari kegiatan ini adalah para anak setingkat TK maupun SD. Berbagai fasilitas yang mendukung antara lain adanya
taman bermain dan tempat beristirahat yang dilengkapi dengan saung dan toilet, keberadaan pemandu wisata yang juga merupakan karyawan kandang untuk
mengajak pengunjung berkeliling dan berinteraksi melalui kegiatan pemberian pakan, perawatan sapi, pemerahan, dan memasak susu. Tujuan dari pelaksanaan
wisata ini antara lain agar anak-anak mengenal dan memahami sapi perah sejak dini, mengetahui proses menghasilkan susu segar beserta manfaat atau sumber
gizi yang terkandung. Adapun ketentuan-ketentuan bagi pengunjung jika akan melakukan wisata
agro ini yaitu diharapkan pengunjung mengajukan surat permohonan, menetapkan waktu secara bersama, menyelesaikan biaya administrasinya, dan ketentuan lain
yang timbul berdasarkan hasil musyawarah kedua belah pihak. Kesepakatan penentuan biaya administrasi mengacu pada standar tarif yaitu jumlah pengunjung
antara satu sampai 25 orang sebesar Rp 200.000,00 ; 26 sampai 50 orang sebesar Rp 300.000,00 ; 51 sampai 75 orang sebesar Rp 350.000,00 ; 76 sampai 100 orang
sebesar Rp 400.000,00 ; 101 sampai 125 orang sebesar Rp 450.000,00 ; dan 126 sampai 150 orang sebesar Rp 500.000,00
73 5 Biogas
Biogas merupakan salah satu produk turunan dari kotoran sapi selain pupuk kandang. Namun tahapan pembuatan biogas tidak melalui proses
penjemuran dan penguraian seperti pembuatan pupuk kandang. Kotoran sapi ditampung sampai menghasilkan gas, kemudian penguapan gas yang terjadi
disalurkan melalui pipa ke dalam wadah plastik kedap udara berukuran besar. Melalui penggunaan metode tertentu maka gas tersebut dapat langsung digunakan
sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Pemanfaatan biogas di perusahaan masih sebatas untuk memenuhi keperluan memasak sehari-hari para
karyawan dan belum bersifat komersil.