Permodalan dan Kredit dalam Agribisnis Sapi Perah
39 Modal kerja peternakan sapi perah ada yang berasal dari modal sendiri dan
berasal dari pinjaman. Pada semester pertama tahun 2008 alokasi kredit sektor pertanian termasuk peternakan hanya 5,35 persen dari total kredit perbankan,
masih sedikitnya alokasi kredit untuk subsektor peternakan karena potensi risiko usaha peternakan dinilai besar
7
, diantaranya adalah 1 Kontrak keuangan di daerah pedesaan mengandung biaya transaksi dan risiko yang lebih tinggi karena
luasnya penyebaran lokasi produksi, kepadatan penduduk yang rendah, kualitas insfrastruktur yang umumnya buruk, sifat musiman dan tingginya variasi
aktivitas-aktivitas bisnis produksi pedesaan, 2 Durasi atau jangka waktu memelihara bibit ternak hingga masa produktif tergolong lama, ada persoalan
gestation period masa persiapan yang tergolong lama, 3 Seringkali terjadi
perubahan atau fluktuasi harga yang mendadak di pasar domestik dan dunia, 4 Terkadang terjadi musibah di luar kendali seperti bencana alam, wabah, dan
serangan penyakit yang merusak hasil peternakan 5 Masih terdapat diskoneksi atau disintegrasi dalam sistem rantai pasokan supply chain management antara
on-farm activities dan off-farm activities. Kondisi yang tidak terintegrasi semacam
ini membutuhkan mitigasi atau upaya menekan terjadinya risiko yang tidak mudah.
Dalam rangka mendukung pengembangan usaha peternakan, pemerintah telah mengeluarkan beberapa skim kredit melalui beberapa lembaga keuangan
Rahardi 2008, skim kredit tersebut antara lain : 1
Kredit Kepada Koperasi KKOP Kredit ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi
koperasi, serta mendorong pengembangan sektor agribisnis. Plafon kredit maksimum 350 juta rupiah per komoditas untuk sektor pengadaan dan distribusi.
Tingkat suku bunga 16 persen per tahun dengan jaminan kredit berupa kelayakan usaha. Jangka waktu kredit maksimum 10 tahun, namun untuk pembiayaan modal
kerja maksimum satu tahun dan yang terkait dengan investasi maksimum lima tahun.
7
Daryanto A. Oktober 2008. Permodalan : Ironi Revitalisasi Pembangunan Peternakan. Trobos : Hlm 64
40 2
Kredit Kepada Koperasi untuk Anggota KKPA Kredit ini bertujuan untuk kebutuhan modal kerja dan investasi bagi usaha
anggota koperasi. Plafon kredit maksimum 50 juta rupiah per anggota dan disesuaikan dengan kebutuhan mengangsur dengan tingkat suku bunga 16 persen
per tahun. Jangka waktu kredit untuk modal kerja maksimum satu tahun dan modal kerja yang terkait investasi maksimal lima tahun, sedangkan untuk
investasi maksimum 15 tahun. Untuk mendapatkan KKPA, peternak dapat mengajukan permohonan ke bank pelaksana yang telah ditunjuk oleh pemerintah
melalui koperasi. 3
Kredit Kepada Koperasi untuk Anggota-Bagi Hasil KKPA-BH Kredit ini bertujuan untuk kebutuhan modal kerja dan investasi nasabah
usaha kecil yang produktif dengan pola bagi hasil. Pelaksananya adalah Bank Muamalat Indonesia BMI. Plafon kredit maksimum 50 juta rupiah dengan
jaminan kredit berupa kelayakan usaha. Jangka waktu maksimum satu tahun untuk modal kerja dan maksimum lima tahun untuk investasi. Pembagian
pendapatan dalam bentuk nisbah bagi hasil setara dengan 16 persen apabila langsung dan jika melalui BPRS sebesar 30 persen per tahun.
4 Kredit Bagi Usaha Kecil dan Pengusaha Kecil Anggota Koperasi
Kredit ini ditujukan untuk usaha kecil dan pengusaha kecil anggota koperasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan investasi dan modal
kerja. Plafon kredit disesuaikan dengan kebutuhan kelayakan usaha dengan tingkat suku bunga 16 persen per tahun dengan jangka waktu satu tahun untuk
modal kerja, sedangkan untuk investasi disesuaikan dengan lamanya kemampuan pengembalian kredit.
5 Kredit Usaha Kecil KUK
Kredit ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan investasi dan modal kerja Kredit Usaha Kecil KUK. Besarnya Plafon kredit maksimum 350 juta rupiah
dengan tingkat suku bunga mengikuti pasar. Jangka waktu kredit disesuaikan dengan kebutuhan.
41 6
Kredit Penerapan Teknologi Produksi Unggulan Daerah KPKT-UD Kredit ini bertujuan untuk mendorong pengembangan modal kerja usaha
kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka meningkatkan produk unggulan suatu daerah dengan penerapan teknologi tertentu. Plafon kredit adalah 400 juta
rupiah dengan tingkat suku bunga 16 persen per tahun dengan jangka waktu satu tahun. Jaminan berdasarkan ketentuan pihak perbankan. Bank pelaksana adalah
Perseroan dan Bank Pembangunan Daerah BPD