Ruang Lingkup Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga di Kota Depok Jawa Barat

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Agribisnis Peternakan Sapi Perah

Agribisnis peternakan mulai dikenal dan berkembang di Indonesia sekitar pertengahan tahun 1980. Agribisnis peternakan merupakan sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari pembuatan manufacture dan penyaluran distribution sarana produksi ternak sapronak, kegiatan usaha produksi budidaya, penyimpanan dan pengolahan, serta penyaluran dan pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan dan kebijakan pemerintah. Rahardi 2008. Bagan sistem agribisnis sapi perah secara umum dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Bagan Sistem Agribisnis Sapi Perah Sumber : Saragih 2000 Komponen – komponen sistem agribisnis pada Gambar 1, terdiri dari subsistem yang terintegrasi dan saling berhubungan yaitu subsistem agribisnis hulu sapi perah atau off-farm yang terkait dengan penyediaan faktor input produksi, subsistem budidaya atau on-farm, subsistem hilir atau out-farm yang Subsistem Agribisnis Hulu Sapi Perah - Pembibitan - Pakan - ObatVaksin - Peralatan Subsistem Agribisnis Budidaya Sapi Usaha Ternak Sapi Perah Subsistem Agribisnis Hilir Sapi Perah - Industri Pengolahan Susu - Koperasi Susu - Retail Subsistem Agribisnis Penunjang Sapi Perah - KreditModal - Asuransi - Infrastruktur - Penelitian dan Pengembangan - Kebijakan Pemerintah 11 meliputi aspek pengolahan maupun pemasaran hasil produksi dari kegiatan budidaya, dan subsistem sarana penunjang yang terkait.

2.1.1. Subsistem Agribisnis Hulu Sapi Perah

Sistem agribisnis hulu adalah kegiatan yang menghasilkan sarana produksi peternakan dan perdagangannya Saragih 2000 atau kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi peternakan seperti bibit, pakan, obat-obatan, vaksin dan peralatan.

2.1.1.1. Pembibitan Sapi Perah

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50 persen kebutuhan daging di dunia, 95 persen kebutuhan susu dan 85 persen kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae seperti halnya hewan Bison, Banteng, Kerbau Bubalus, dan Anoa. Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun sebelum masehi. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi ongole dari India dimasukkan ke pulau sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi ongole murni. Secara garis besar bangsa-bangsa sapi Bos yang terdapat di dunia terbagi dua yaitu 1 Kelompok yang berasal dari sapi zebu Bos indicus atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis, dan 2 Kelompok dari Bos primigenus, yang tersebar di daerah subtropis atau lebih dikenal dengan Bos taurus. Jenis sapi perah yang unggul dan yang paling banyak dipelihara adalah sapi shorhorn dari Inggris, Friesian-Holstein dari Belanda. Yersey dari Selat Channel antara Inggris dan Prancis, Brown Swiss dari Switzerland, Red Danish dari Denmark dan Droughtmaster dari Australia. Kisaran bobot badan sapi berdasarkan keragaman bangsa sapi tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.