75 Persyaratan lain dalam pemerahan adalah terkait kebersihan para
karyawan, sapi, dan peralatan produksi. Adapun persiapan pemerahan yang harus dilakukan antara lain memberikan kenyamanan bagi sapi dengan menciptakan
lingkungan sekitar kandang dalam kondisi tenang, membersihkan kandang maupun tubuh sapi guna mencegah kontaminasi terhadap susu, mencuci ambing
menggunakan air hangat, lap atau sikat yang lembut dan bersih. Pencucian ambing juga dimaksudkan untuk memberi rangsangan keluarnya susu.
Sebelum pemerahan biasanya para pekerja kandang selalu melumuri puting susu dengan margarin atau vaselin khusus yang berfungsi sebagai pelumas,
sehingga puting susu tidak mudah terluka. Susu pertama yang keluar dari puting harus dibuang guna menghilangkan kotoran yang menyumbat puting. Proses
pemerahan pada CV Mulya Khansa Niaga telah menggunakan alat atau mesin perah modern yang didatangkan dari Australia dengan kapasitas enam ekor,
keberadaan alat atau mesin perah modern ini sangat membantu dalam mengoptimalkan daya perah dan mampu menekan tingkat terjadinya pencemaran
susu sapi pada saat diperah jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia atau diperah secara manual. Sehingga peranan tenaga kerja dalam hal ini
tidak terlalu besar tetapi lebih diperuntukkan dalam hal pemberian pakan dan perawatan sapi. Jumlah tenaga kerja yang menangani proses produksi yaitu
sebanyak enam orang, namun jumlah karyawan yang hadir setiap harinya terkadang berfluktuasi karena disebabkan oleh faktor sakit, izin maupun berhenti
atau pindah kerja. Adapun penggunaan tenaga kerja khususnya yang berkaitan langsung dengan kegiatan produksi ditunjukkan pada Lampiran 5.
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Deskriptif Produktivitas Susu Sapi
Rendahnya tingkat produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga salah satunya disebabkan oleh keberadaan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas susu sapi yang dihasilkan setiap harinya. Tingkat produktivitas susu sapi yang berada di bawah rata-rata atau angka ideal
merupakan indikasi masih rendahnya tingkat produktivitas. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, adapun pola data jumlah produksi susu
sapi pada CV Mulya Khansa Niaga pada periode waktu penelitian yaitu pada bulan Agustus sampai dengan September 2008 untuk 49 ekor sampel sapi selama
61 hari dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Plot Produksi Susu Sapi pada CV Mulya Khansa Niaga
Sumber : CV Mulya Khansa Niaga diolah
Berdasarkan Gambar 8, secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pergerakan jumlah produksi susu sapi sangat berfluktuasi. Jumlah produksi susu sapi yang
tertinggi berkisar pada 450 liter per 49 ekor per hari, sedangkan jumlah produksi susu sapi yang terendah berkisar pada 350 liter per 49 ekor per hari. Hal ini tidak
terlepas dari faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi.
Hari
60 50
40 30
20 10
450
425
400
375
350
Produksi Susu Sapi liter per Hari
J u
m la
h P
ro d
u k
s i
l it
e r
77 Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas susu sapi di
perusahaan antara lain yaitu pemberian jumlah pakan berupa konsentrat dan hijauan, jumlah tenaga kerja, serta perbedaan kondisi suhu udara. Sistem
pemberian pakan pada CV Mulya Khansa Niaga tidak berdasarkan takaran atau dosis yang tetap, hal ini disesuaikan dengan ketersediaan pakan yang dimiliki
perusahaan. Stok pakan yang dimiliki perusahaan juga dijual kepada para peternak sapi sekitar, hal ini menyebabkan perusahaan terkadang berada dalam kondisi sulit
pakan. Adanya kondisi ketersediaan pakan yang tidak menentu atau berfluktuatif maka dapat menimbulkan probabilitas atau kemungkinan terjadinya
penyimpangan berupa rendahnya tingkat produktivitas susu sapi. Proses pemerahan susu sapi yang dilakukan oleh perusahaan sebagian besar melalui
penggunaan mesin pemerah susu, sehingga faktor kehilangan hasil produksi maupun pencemaran susu sapi akibat kelalaian manusia dapat dihindari.
Keberadaan tenaga kerja tersebut di perusahaan lebih diperuntukkan pada aktivitas pemberian pakan maupun perawatan sapi.
Selain itu, faktor kondisi suhu udara juga berperan dalam mempengaruhi produksi susu dan kehidupan sapi perah, suhu lingkungan yang tinggi atau
senantiasa naik akan memaksa sapi untuk beradaptasi. Sapi perah yang hidup pada kondisi lingkungan yang bersuhu tinggi akan merasa hidup tidak nyaman, hal ini
dapat mengurangi nafsu makan yang pada akhirnya dapat menurunkan produksi susu. Adapun kondisi suhu udara yang terjadi pada CV Mulya Khansa Niaga
berdasarkan data atau hasil pencatatan perusahaan ditunjukkan pada Lampiran 6.
6.2. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Susu Sapi
Analisis untuk usaha peternakan sapi perah di CV Mulya Khana Niaga ini dilakukan dengan memperhitungkan faktor–faktor yang mempengaruhi
produktivitas susu sapi. Model fungsi faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi yang digunakan adalah model fungsi Cobb–Douglas.
Fungsi ini menunjukkan hubungan faktor variabel independent yang digunakan dengan variabel dependent yang dihasilkan atau dipengaruhi. Selain itu, metode
yang digunakan untuk menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga adalah metode Regresi