Perumusan Masalah Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga di Kota Depok Jawa Barat

7 didistribusikan kembali kepada para pelanggannya. Susu sapi yang tersedia selalu habis diserap pasar setiap harinya bahkan perusahaan belum dapat memenuhi permintaan susu yang ada. Konsumen rumah tangga dan loper yang telah berlangganan kepada perusahaan, biasanya melakukan pembelian atau pemesanan langsung. Jika ada persediaan susu yang bersisa maka perusahaan segera mengirim kepada KPS di Bogor. Adapun salah satu perjanjian jual beli yang telah disepakati masing- masing pihak yaitu kerusakan susu yang disebabkan oleh kelalaian konsumen bukan merupakan tanggung jawab perusahaan. Disamping itu, batas akhir pembayaran dari pembelian susu bagi para loper adalah setiap tanggal lima per bulan, jika melebihi batas waktu tersebut maka perusahaan tidak akan melayani aktivitas pembelian berikutnya. Kondisi atau upaya tersebut dapat menekan terjadinya masalah yang akan dihadapi perusahaan terutama dalam aspek pemasaran. Penetapan harga yang diberlakukan oleh CV Mulya Khansa Niaga untuk setiap segmen konsumen berbeda-beda, hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Harga Susu Berdasarkan Segmentasi Konsumen di CV Mulya Khansa Niaga Tahun 2008 No. Segmentasi Konsumen Harga RpLiter 1 Rumah Tangga 6.000 2 Loper 4.000 3 KPS 3.200 Sumber : CV Mulya Khansa Niaga 2008 Berdasarkan Tabel 6, harga di setiap segmen berbeda-beda, penentuan kisaran harga tersebut terhitung dari pertengahan tahun 2008. Pada umumnya, fluktuasi perubahan harga sangat jarang terjadi, hanya sebanyak dua kali dalam setahun. Khusus untuk tingkat konsumen rumah tangga dan loper, perusahaan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam menentukan harga. Hal tersebut menujukkan bahwa kendala penetapan harga yang dihadapi perusahaan dapat diantisipasi atau dikendalikan. 8 CV Mulya Khansa Niaga berusaha mengembangkan usaha diantaranya melalui peningkatan atau optimalisasi hasil produksi yang dimiliki demi merealisasikan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan keuntungan serta turut berkontribusi memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terhadap susu sapi. Upaya pengembangan dan pencapaian tujuan tersebut dihadapkan oleh berbagai kendala yang secara umum sering terjadi pada suatu usahatani diantaranya produktivitas susu sapi yang belum optimal dan diidentifikasi, terutama terkait pada kegiatan produksi susu sapi. Produksi susu sapi yang terjadi pada skala jumlah sapi sebanyak 49 ekor yang dalam kondisi laktasi atau produktif dan dalam batas waktu tertentu yang menunjukkan jumlah sapi yang stabil yaitu periode bulan Agustus sampai dengan September 2008. Produktivitas sapi rata-rata pada CV Mulya Khansa Niaga dalam menghasilkan susu masih tergolong rendah yaitu sekitar 8-10 liter per ekor per hari, sedangkan produktivitas yang ideal yaitu seharusnya dapat mencapai 12-15 liter per ekor per hari. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut pada CV Mulya Khansa Niaga dinilai perlu dianalisis karena kondisi tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Adapun data produksi susu sapi yang dihasilkan selama periode bulan Agustus sampai dengan September 2008 dapat dilihat pada Lampiran 1. Sehingga diperlukan upaya pengelolaan produksi susu sapi yang terjadi guna membantu mewujudkan tujuan perusahaan terutama dalam meningkatkan produksi susu yang dihasilkan sehingga diharapkan hasil penelitian ini menjadi rekomendasi yang dapat dipertimbangkan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengelola kegiatan produksinya. Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1 Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga ? 2 Bagaimana upaya pengelolaan produksi susu sapi yang dapat diterapkan oleh CV Mulya Khansa Niaga ? 9

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah maka dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi pada CV Mulya Khansa Niaga. 2 Menganalisis upaya pengelolaan produksi susu sapi yang dapat diterapkan oleh CV Mulya Khansa Niaga.

1.4. Manfaat

1 Bagi perusahaan, merekomendasikan penerapan manajemen produksi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 2 Bagi penulis, menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan terutama terkait materi manajemen produksi. 3 Bagi pembaca, memberikan informasi yang bermanfaat khususnya mengenai manajemen produksi sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya atau kepentingan terkait lainnya.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada CV Mulya Khansa Niaga yang bergerak pada usaha peternakan sapi perah dengan skala terbesar di Kota Depok. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan maka topik penelitian dibatasi pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas susu sapi terkait produksi susu sapi yang dihasilkan dalam skala jumlah sapi sebanyak 49 ekor yang dalam kondisi laktasi atau produktif dan dalam batas waktu tertentu yang menunjukkan jumlah sapi yang stabil yaitu periode bulan Agustus sampai dengan September 2008 pada CV Mulya Khansa Niaga. Selain itu, juga membahas upaya pengelolaan produksi susu sapi tersebut. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Agribisnis Peternakan Sapi Perah

Agribisnis peternakan mulai dikenal dan berkembang di Indonesia sekitar pertengahan tahun 1980. Agribisnis peternakan merupakan sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari pembuatan manufacture dan penyaluran distribution sarana produksi ternak sapronak, kegiatan usaha produksi budidaya, penyimpanan dan pengolahan, serta penyaluran dan pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan dan kebijakan pemerintah. Rahardi 2008. Bagan sistem agribisnis sapi perah secara umum dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Bagan Sistem Agribisnis Sapi Perah Sumber : Saragih 2000 Komponen – komponen sistem agribisnis pada Gambar 1, terdiri dari subsistem yang terintegrasi dan saling berhubungan yaitu subsistem agribisnis hulu sapi perah atau off-farm yang terkait dengan penyediaan faktor input produksi, subsistem budidaya atau on-farm, subsistem hilir atau out-farm yang Subsistem Agribisnis Hulu Sapi Perah - Pembibitan - Pakan - ObatVaksin - Peralatan Subsistem Agribisnis Budidaya Sapi Usaha Ternak Sapi Perah Subsistem Agribisnis Hilir Sapi Perah - Industri Pengolahan Susu - Koperasi Susu - Retail Subsistem Agribisnis Penunjang Sapi Perah - KreditModal - Asuransi - Infrastruktur - Penelitian dan Pengembangan - Kebijakan Pemerintah