2. Informasi mengenai daftar harga dan menu yang ada 4 3. Kebersihan dan kenyamanan tempat makan, toilet, area parkir dan lain
sebagainya 6 4. Komunikasi dan kesabaran karyawan dalam melayani pelanggan 11
5. Kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya 12
c. Kuadran C
Merupakan wilayah yang memuat atribut dengan tingkat kinerja dan tingkat  kepentingan  yang  rendah.  Peningkatan  dan  perbaikan  atribut-
atribut dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali oleh pihak “akar café”,  karena  pengaruh  manfaat  yang  dirasakan  oleh  konsumen  sangat
kecil. Atribut  yang berada dalam kuadran ini  dirasa tidak terlalu penting bagi konsumen ataupun pihak “akar café” namun masih perlu diwaspadai,
dicermati  dan  dikendalikan  karena  tingkat  kepentingan  konsumen  dapat meningkat seiring meningkatnya kebutuhan. Atribut yang termasuk dalam
kuadran ini adalah: 1. Penataan ruang interior dan eksterior 5
2. Adanya kotak kritik dan saran 8 3. Karyawan  yang  selalu  bersikap  sopan  dan  ramah  terhadap  konsumen
13
d. Kuadran D
Atribut-atribut  yang  masuk  dalam  kuadran  ini  dianggap  kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Dengan demikian
pihak “akar café” dapat mengurangi biaya pada atribut dalam kuadran ini dan  mengalokasikan  kepada  atribut  yang  membutuhkan  peningkatan  atau
perbaikan kinerja,  yaitu   atribut pada kuadran  A. Hendaknya “akar café” tetap  mempertahankan  kinerja  dari  atribut  yang  ada  dalam  kuadran  ini,
karena dapat dijadikan atribut yang memiliki keunggulan bersaing. Atribut yang masuk dalam kuadran ini adalah suasana yang nyaman 7.
4.7. Pengukuran CSI Customer Satisfaction Index terhadap Atribut-atribut Kualitas Pelayanan
Pengukuran terhadap
indeks kepuasan
pelanggan Customer
Satisfaction  Index  sangat  diperlukan  karena  hasil  dari  pengukuran  tersebut
dapat  digunakan  sebagai  acuan  untuk  menentukan  sasaran-sasaran  di  tahun mendatang.  Pengukuran  ini  juga  diperlukan  karena  proses  pengukuran
kepuasan pelanggan bersifat kontinus Irawan:10.
Tabel 6. Perhitungan CSI Customer Satisfaction Index
Atribut Rata-rata
Penilaian Kinerja
Rata-rata Penilaian
Kepentingan Weighting
Factor WF Weighting
Score WS
1 3,48
4,49 0,0806973
0,28083 2
3,83 4,44
0,0797987 0,30563
3 3,51
4,30 0,0772825
0,27126 4
3,87 4,29
0,0771028 0,29839
5 3,46
4,23 0,0760244
0,26304 6
3,72 4,45
0,0799784 0,29752
7 3,77
4,21 0,075665
0,28526 8
3,21 3,52
0,0632638 0,20308
9 2,90
4,46 0,0801582
0,23246 10
3,46 4,37
0,0785406 0,27175
11 3,72
4,36 0,0783609
0,2915 12
3,62 4,36
0,0783609 0,28367
13 3,28
4,16 0,0747664
0,24523
Total 45,83
55,64 1
WT Weighting Total 3,52962
CSI persen 70,59
Pengukuran  indeks  kepuasan  pelanggan  terdiri  dari  empat  tahap  yang telah dijelaskan di awal. Perhitungan indeks kepuasan konsumen dapat dilihat
pada  Tabel  6. Berdasarkan  perhitungan  pada  Tabel  6,  diperoleh  nilai  CSI Customer  Satisfaction  Index  sebesar  70,59 persen.  Nilai  tersebut  berada
pada  rentang  skala  0,66 – 0,80,  yang  berarti  secara  umum  konsumen  telah puas  terhadap  kinerja  “akar  café”  namun  “akar  café”  hendaknya  tetap  terus
meningkatkan  kinerjanya  agar  nilai  CSI  Customer  Satisfaction  Index  ikut meningkat hingga mendekati 100 persen, yaitu konsumen merasa sangat puas
terhadap kinerja “akar café”.
4.8. Hubungan  antara  Karakteristik  Konsumen  dengan  Tingkat  Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  karakteristik  konsumen  dengan  tingkat  kinerja  “akar café” dianalisis menggunakan Crosstab dengan uji Chi-Square. Karakteristik
pelanggan  yang  diuji  adalah  jenis  kelamin,  usia,  alamat,  status  pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir yang ditempuh, rata-rata pendapatan per bulan
dan  rata-rata  pengeluaran  per  bulan  yang  dikorelasikan  dengan  tiga  belas atribut  tingkat  kinerja  kualitas  pelayanan  “akar  café”.  Berdasarkan  uji Chi-
Square terdapat beberapa atribut yang memiliki hubungan signifikan terhadap penilaian kinerja atribut pelayanan “akar café”.
4.8.1.  Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  jenis  kelamin  dengan  tingkat  kinerja  atribut kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan  hipotesa
sebagai berikut: H
= Jenis kelamin tidak  berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa
H
1
= Jenis kelamin  berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa Bersadarkan hasil analisis, terdapat korelasi antara jenis kelamin
dengan  tingkat kinerja  atribut  kualitas  pelayanan.  Atribut  yang berkorelasi  dengan  jenis  kelamin  hanya  atribut    nomor  9,  yaitu  lama
waktu pemesanan sampai pesanan datang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7  Hasil Uji Chi-Square kinerja
atribut  yang  berhubungan  dengan  jenis  kelamin  dimana  nilai Chi- Square hitung  lebih  besar  dari Chi-Square tabel  10,672    9,48773
atau  dari  P  value  Asymp.  Sig  kurang  dari  5persen  0,031    0,05, sehingga H
ditolak dan H
1
diterima.
Tabel 7. Uji Chi-Square Kinerja Lama Waktu Pemesanan Sampai Pesanan Datang dengan Jenis Kelamin
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
10.672
a
4 .031
Likelihood Ratio 13.055
4 .011
Linear-by-Linear Association .450
1 .502
N of Valid Cases 100
a. 2 cells 20,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,35.
4.8.2.  Hubungan Antara Usia dengan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  usia  dengan  tingkat  kinerja  atribut  kualitas pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan  hipotesa  sebagai
berikut: H
= Usia tidak  berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa H
1
= Usia berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa
Berdasarkan uji Chi-Square terdapat korelasi antara usia dengan tingkat  kinerja  atribut  kualitas  pelayanan. Atribut  yang  berkorelasi
dengan  usia  adalah  atribut  dengan  nomor  5  penataan  ruang,  atribut nomor 6 kebersihan dan kenyamanan secara umum, atribut  nomor 9
lama  waktu  tunggu  pemesanan  sampai  pesanan  datang,  atribut nomor 11 komunikasi dan keramahan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya  dan  atribut  nomor  12  kemampuan  karyawan  dalam melakukan  pekerjaannya. Berdasarkan  pengujian    nilai Chi-Square
hitung  atribut  nomor  5  lebih  besar  dari Chi-Square tabel  16,712 15,50731 atau dari P value Asymp. Sig kurang dari 5persen 0,033
0,05, sehingga H ditolak dan H
1
diterima. Dapat diartikan bahwa terdapat  hubungan  antara  kinerja  penataan  ruang  dengan  usia.  Hasil
uji selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Uji Chi-Square Kinerja Penataan Ruang dengan Usia
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
16.712
a
8 .033
Likelihood Ratio 17.874
8 .022
Linear-by-Linear Association 2.540
1 .111
N of Valid Cases 100
a. 9 cells 60,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,03.
Nilai Chi-Square hitung  atribut  nomor  6  lebih  besar  dari Chi-Square tabel 17,945   15,50731 atau dari P value Asymp. Sig kurang dari
5persen 0,022  0,05, sehingga H ditolak dan H
1
diterima Tabel 9.
Tabel 9. Uji Chi-Square Kinerja Kebersihan dan Kenyamanan Secara Umum dengan Usia
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
17.945
a
8 .022
Likelihood Ratio 14.163
8 .078
Linear-by-Linear Association .009
1 .924
N of Valid Cases 100
a. 10 cells 66,7persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,03.
Nilai Chi-Square hitung  atribut  nomor  9  lebih  besar  dari Chi-Square tabel 16,034   15,50731 atau dari P value Asymp. Sig kurang dari
5persen  0,042    0,05, sehingga  H ditolak  dan  H
1
diterima  Tabel 10.
Tabel 10. Uji Chi-Square Kinerja Lama Waktu Pemesanan dengan Usia
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
16.034
a
8 .042
Likelihood Ratio 17.000
8 .030
Linear-by-Linear Association 1.091
1 .296
N of Valid Cases 100
a. 8 cells 53,3persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,15.
Nilai Chi-Square hitung atribut nomor 11 lebih besar dari Chi-Square tabel 13,035  12,59159 atau dari P value Asymp. Sig kurang dari
5persen  0,042    0,05,  sehingga  H ditolak  dan  H
1
diterima  Tabel 11.
Tabel 11. Uji Chi-Square Kinerja Komunikasi dan Kesabaran Karyawan dengan Usia
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
13.035
a
6 .042
Likelihood Ratio 13.200
6 .040
Linear-by-Linear Association 2.025
1 .155
N of Valid Cases 100
a. 6 cells 50,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,21.
Nilai Chi-Square hitung atribut nomor 12 lebih besar dari Chi-Square tabel 20,327   15,50731 atau dari P value Asymp. Sig kurang dari
5persen  0,009    0,05,  sehingga  H
1
diterima  dan  H ditolak Tabel
12.
Tabel 12. Uji Chi-Square Kinerja Kemampuan Karyawan dalam Melaksanakan Pekerjaannya dengan Usia
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
20.327
a
8 .009
Likelihood Ratio 18.115
8 .020
Linear-by-Linear Association 1.194
1 .275
N of Valid Cases 100
a. 8 cells 53,3persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,06.
4.8.3.  Hubungan  Antara  Alamat  dengan Tingkat  Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  alamat  dengan  tingkat  kinerja  atribut  kualitas pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan  hipotesa  sebagai
berikut: H
= Alamat tidak  berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa H
1
= Alamat berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa Tidak  terdapat  korelasi  antara  alamat  dengan  tingkat  kinerja
atribut  kualitas  pelayanan.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  nilai Chi-Square hitung  semua  atribut  kurang  dari  nilai Chi-Square tabel  atau  dapat
dilihat P value Asymp. Sig lebih dari 5persen semua, jadi terima H dan tolak H
1
.
4.8.4.  Hubungan  Antara  Status  Pernikahan  dengan Tingkat  Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  status  pernikahan  dengan  tingkat  kinerja atribut  kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan
hipotesa sebagai berikut: H
=  Status  pernikahan  tidak    berhubungan  dengan  kinerja  atribut kualitas jasa
H
1
=  Status  pernikahan  berhubungan  dengan  kinerja  atribut  kualitas jasa
Berdasarkan  perhitungan  hanya  terdapat  satu  atribut  yang berkorelasi  dengan  status  pernikahan.  Atribut  tingkat  kinerja  yang
berkorelasi  dengan    status  pernikahan  adalah  atribut  kebersihan  dan kenyamanan  secara  umum  atribut  nomor  6.  Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13. Nilai Chi-Square hitung  yang  diperoleh  lebih  besar  dari Chi-
Square tabel 30,034  15,50731 atau dari P value Asymp. Sig yang kurang dari 5persen 0,000  0,05, sehingga terima H
1
dan tolak H .
Hasil selengkapnya mengenai hubungan antara status pernikahan dan atribut  kebersihan  dan  kenyamanan  secara  umum  dapat  dilihat  pada
Tabel 13.
Tabel 13. Uji Chi-Square Kinerja Kebersihan dan Kenyamanan Secara Umum dengan Status Pernikahan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
30.034
a
8 .000
Likelihood Ratio 11.687
8 .166
Linear-by-Linear Association 2.331
1 .127
N of Valid Cases 100
a. 12 cells 80,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.
4.8.5.  Hubungan  Antara  Pekerjaan  dengan Tingkat  Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  pekerjaan  dengan  tingkat  kinerja  atribut kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan  hipotesa
sebagai berikut: H
= Pekerjaan tidak  berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa H
1
= Pekerjaan berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa Atribut yang saling berkolerasi dengan pekerjaan adalah atribut
nomor  6  kebersihan  dan  kenyamanan  secara  umum  dan  atribut dengan  nomor  9  lama  waktu  tunggu  pemesanan  sampai  pesanan
datang.  Nilai Chi-Square hitung  untuk  atribut  nomor  6  lebih  besar dari  nilai Chi-Square tabel  36,665    26,29623  atau  dari  P  value
Asymp. Sig kurang dari 5persen 0,002  0,05, sehingga terima H
1
dan tolak H Tabel 14
.
Tabel 14. Uji Chi-Square Kinerja Kebersihan dan Kenyamanan Secara Umum dengan Pekerjaan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
36.665
a
16 .002
Likelihood Ratio 23.721
16 .096
Linear-by-Linear Association .791
1 .374
N of Valid Cases 100
a. 22 cells 88,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.
Sedangkan nilai Chi-Square hitung untuk atribut nomor 9 lebih besar juga  dari Chi-Square tabel  28,634    26,29623  atau  dari  P  value
Asymp. Sig kurang dari 5persen 0,027  0,05, sehingga terima H
1
dan tolak H Tabel 15.
Tabel  15.  Uji Chi-Square
Kinerja  Lama  Waktu  Tunggu Pemesanan  Sampai  Pesanan  Datang  dengan
Pekerjaan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
28.634
a
16 .027
Likelihood Ratio 16.477
16 .420
Linear-by-Linear Association 7.963
1 .005
N of Valid Cases 100
a. 21 cells 84,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,05.
4.8.6.  Hubungan  Antara  Pendidikan  terakhir  dengan Tingkat  Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan  antara  pendidikan  terakhir  dengan  tingkat  kinerja atribut  kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square dengan
hipotesa sebagai berikut: H
=  Pendidikan  terakhir  tidak    berhubungan  dengan  kinerja  atribut kualitas jasa
H
1
= Pendidikan terakhir berhubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa
Berdasarkan  hasil  uji,  tidak  terdapat  korelasi  antara  pendidikan terakhir  dengan  tingkat  kinerja  atribut  kualitas  pelayanan.  Dimana
nilai Chi-Square hitung kurang dari Chi-Square tabel atau dari P value Asymp. Sig lebih dari 5persen, jadi terima H
dan tolak H
1
.
4.8.7.  Hubungan  Antara  Rata-rata  Pendapatan  per  Bulan  dengan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan antara rata-rata pendapatan per bulan dengan tingkat kinerja  atribut  kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square
dengan hipotesa sebagai berikut: H
= Rata-rata  pendapatan  per  bulan  tidak    berhubungan  dengan kinerja atribut kualitas jasa
H
1
=  Rata-rata  pendapatan  per  bulan  berhubungan  dengan  kinerja atribut kualitas jasa
Berdasarkan  hasil  pengujian,  terdapat  dua  atribut  yang berkorelasi  dengan  rata-rata  pendapatan  per  bulan.  Atribut  tersebut
adalah  atribut  nomor  4  informasi  mengenai  daftar  harga  dan  menu
yang  ada  dan  nomor  9  lama  waktu  tunggu  pemesanan  sampai pesanan datang.
Nilai Chi-Square hitung untuk atribut nomor  4 lebih besar dari nilai Chi-Square tabel 24,690  21,02607 atau dari P value Asymp.
Sig kurang dari 5persen 0,016  0,05, sehingga terima H
1
dan tolak H
.  Hasil  pengujian  ini lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  Tabel  16 untuk  uji Chi-Square kinerja  informasi  mengenai  daftar  harga  dan
menu yang ada dengan rata-rata pendapatan per bulan. Tabel 17 untuk uji Chi-square kinerja lama waktu tunggu pemesanan sampai pesanan
datang dengan rata-rata pendapatan per bulan.
Tabel 16. Uji Chi-Square Kinerja  Informasi  Mengenai  Daftar Harga  dan  Menu  yang  Ada  dengan  Rata-rata
Pendapatan per Bulan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
24.690
a
12 .016
Likelihood Ratio 26.622
12 .009
Linear-by-Linear Association .109
1 .742
N of Valid Cases 100
a. 14 cells 70,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,02.
Nilai Chi-Square hitung  untuk atribut nomor  9 lebih besar dari nilai Chi-Square tabel 27,525  26,29623 atau dari P value Asymp. Sig
kurang dari 5persen 0,036  0,05, sehingga terima H
1
dan tolak H .
Tabel  17.  Uji Chi-Square
Kinerja  Lama  Waktu  Tunggu Pemesanan  Sampai  Pesanan  Datang  dengan  Rata-rata
Pendapatan per Bulan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
27.525
a
16 .036
Likelihood Ratio 31.507
16 .012
Linear-by-Linear Association 8.140
1 .004
N of Valid Cases 100
a. 18 cells 72,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,10.
4.8.8.  Hubungan  Antara  Rata-rata  Pengeluaran  per  Bulan  dengan Tingkat Kinerja Atribut Kualitas Pelayanan
Hubungan antara rata-rata pengeluaran per bulan dengan tingkat kinerja  atribut  kualitas  pelayanan  diuji  menggunakan Chi-Square
dengan hipotesa sebagai berikut: H
=  Rata-rata  pengeluaran  per  bulan  tidak    berhubungan  dengan kinerja atribut kualitas jasa
H
1
=  Rata-rata  pengeluaran  per  bulan  berhubungan  dengan  kinerja atribut kualitas jasa
Dari  hasil  uji Chi-Square hanya  diperoleh  satu  atribut  yang berhubungan  dengan  rata-rata  pengeluaran  per  bulan,  yaitu  atribut
nomor 4 informasi mengenai daftar harga dan menu yang ada. Nilai Chi-Square hitung  atribut  nomor  4  lebih  besar  dari  nilai Chi-Square
tabel 23,253  21,02607 atau dari P value Asymp. Sig yang kurang dari  5persen 0.026   0,05,  sehingga  terima  H
1
dan  tolak  H .  Hasil
perhitungan ini dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel  18.  Uji Chi-Square Kinerja  Informasi  Mengenai  Daftar Harga  dan  Menu  yang  Ada  dengan  Rata-rata
Pengeluaran per Bulan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
23.253
a
12 .026
Likelihood Ratio 21.143
12 .048
Linear-by-Linear Association .010
1 .921
N of Valid Cases 100
a. 13 cells 65,0persen have expected count less than 5. The minimum expected count is ,08.
Keseluruhan hasil uji Chi-Square antara karakteristik konsumen dengan  tingkat  kinerja  atribut-atribut  kualitas  pelayanan  “akar  café”
Bogor  dapat  dilihat  pada  Tabel  19.  Tidak  semua  karakteristik konsumen
berhubungan dengan
atribut kualitas
pelayanan. Karakteristik  konsumen  yang  berhubungan  dengan atribut  kualitas
pelayanan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel  19.  Matriks  Hubungan  antara  Karakteristik  Konsumen dengan  Tingkat  Kinerja  Atribut-atribut  Kualitas
Pelayanan “akar café” Bogor
Variabel Dimensi
JK US
SP PKJ
Rped Rpeg
Tangible Berwujud -
 At 5  At 6
 At 6 At 6  At 4  At 4
Reliability Kehandalan  At 9
 At 9 -
 At 9  At 9 -
Responsiveness Daya Tanggap
- -
- -
- -
Empathy Empati -
 At 11 -
- -
- Assurance Jaminan
-  At 12
- -
- -
4.9. Implikasi Manajerial
Berdasarkan  penelitian  mengenai analisis  tingkat  kepuasan  pelanggan terhadap  kualitas  pelayanan  di  “akar  café”  Bogor,  diperoleh  beberapa
informasi  yang  sangat  bermanfaat  dalam  kegiatan  pemasarannya.  Manfaat tersebut antara lain terdapat atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan
tinggi  tetapi  kinerjanya  masih  rendah.  Atribut-atribut  tersebut  adalah  lokasi café  yang  strategik,  kebersihan  peralatan  makan,  lama waktu  tunggu  dari
mulai pemesanan sampai pesanan datang dan respon cepat terhadap keluhan pelanggan. Atribut-atribut tersebut harus diprioritaskan oleh pihak “akar café”
agar kinerjanya meningkat dan pada akhirnya konsumen merasa puas. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak “akar café” meliputi:
1. Lokasi café yang strategik Lokasi  yang  strategik  adalah  salah  satu  kunci  untuk  menarik  para
konsumen untuk berkunjung. Solusi yang dapat ditempuh oleh pihak “akar café” adalah dengan membuat sesuatu yang dapat menyadarkan konsumen
bahwa di lokasi tersebut terdapat “akar café”. Salah satu cara  yang dapat dilakukan adalah dengan memasang spanduk besar bertuliskan “akar café”
di depan tempat usaha,  memasang spanduk di tempat  yang mudah dilihat oleh  orang  banyak  dan  banyak  lagi  cara  untuk  membuat  “akar  café”
dikenal oleh banyak orang. Solusi lain yang dapat diajukan adalah dengan pindah  lokasi  tetapi  tentu  saja  dengan  pertimbangan  matang-matang  dan
telah dilakukan survei sebelumnya. Tetapi pada dasarnya memindah lokasi suatu  usaha  terutama  usaha  di  bidang  kuliner  ini  merupakan  hal  yang
sangat berat karena sangat berhubugan dengan faktor keuangan. Berpindah lokasi  dapat  meningkatkan  pengeluaran  perusahaan,  maka  dari  itu
pemindahan lokasi harus dipertimbangkan matang-matang. 2. Lama waktu tunggu pemesanan hingga pesanan datang.
Pihak  “akar  café”  dapat  melakukan  pelatihan  dan  penfawasan  agar  para karyawan  mampu  menghidangkan  makanan  maupun  miniman  dengan
cepat sesuai keinginan konsumen karena dalam proses pembuatan pesanan harus cepat apalagi jika  pesanan banyak. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengefisienkan  waktu  proses  pembuatan  menu  yang  dipesan  oleh konsumen sehingga konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama.
3. Kebersihan peralatan makan. Hal  yang  perlu  dilakukan  oleh  pihak  “akar  café”  adalah  dengan
memberikan  pelatihan  kepada  karyawan  terutama  yang  bertugas membersihkan peralatan makan. Selain pelatihan, pengawasan dan teguran
apabila  terjadi  kesalahan  juga  dapat  dilakukan  kepada  karyawan  yang bekerja dalam hal ini tetapi teguran ini harus dengan halus jangan sampai
menyinggung  karyawan  tersebut  Peralatan  makan  yang  bersih  akan membuat  konsumen  merasa  nyaman  dalam  mengkonsumsi  menu  yang
disajikan. 4. Respon cepat terhadap keluhan pelanggan
Pihak  “akar  café”  dapat menambah  karyawan  terutama  pramusaji. Disamping  itu,  pelatihan  dan  pengawasan  terhadap  kerja  mereka  harus
diperhatikan.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  pada  saat  pengunjung  ramai konsumen tetap dapat dilayani dengan cepat dan baik. Selain itu, pelatihan
mengenai cara  melayani  konsumen  dan  pengawasan  terhadap  kinerja mereka  sangat  dibutuhkan  agar  mereka  dapat  bekerja  dengan  baik  dalam
melayani konsumen. Hal  lain  yang  perlu  dilakukan  oleh  pihak  “akar  café”  adalah  promosi
ulang. Promosi ulang ini dimaksudkan agar konsumen mengenal “akar café” dan  bagi  konsumen  yang  telah  mengenal  “akar  café”  hanya  sebatas  untuk
mengingatkan kembali keberadaan  “akar  café”. Promosi ini hendaknya juga dilakukan  dengan  media  yang  bervariasi  agar  konsumen  lebih  tertarik.
Penelitian mengenai kepuasan konsumen perlu dilakukan secara berkala, agar pihak  “akar  café”  dapat  mengetahui  kekurangan  mereka  dan  apa  yang
diinginkan konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan  tujuan  yang  telah  ditentukan  di  depan, maka  kesimpulan  dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan data yang diperoleh, konsumen “akar café” terbanyak berjenis kelamin wanita 53 persen, berusia 21 – 30 tahun, beralamat di Bogor 72
persen,  berstatus  belum  menikah  93 persen  dan berprofesi  sebagai mahasiswa atau pelajar 85 persen.
b. Berdasarkan  analisis Chi-Square diperoleh  hasil  bahwa  variabel  jenis kelamin  mempengaruhi  atribut  dalam  dimensi  kehandalan  reliability.
Variabel usia memiliki hubungan dengan dua atribut pada dimensi berwujud tangibles. Selain itu variabel usia juga memiliki hubungan dengan atribut
pada  dimensi  kehandalah  reliability,  empati  emphaty  dan  memiliki hubungan dengan atribut pada dimensi jaminan assurance. Variabel status
pernikahan  memiliki  hubungan  dengan  atribut  pada  dimensi  berwujud tangible.  Variabel  pekerjaan  memiliki  hubungan  dengan  atribut  pada
dimensi berwujud tangible dan kehandalan reliability. Variabel rata-rata pendapatan  per  bulan  memiliki  hubungan  dengan  atribut  pada  dimensi
berwujud  tangible  dan  keandalan  reliability.  Variabel  rata-rata pengeluaran  per  bulan  memiliki  hubungan  dengan  atribut  pada  dimensi
berwujud tangible. c. Berdasarkan  analisis Importance  Performance  Analysis diperoleh  lima
atribut  yang  dianggap  penting  dan  konsumen  merasa  puas.  Atribut  yang harus menjadi prioritas utama adalah lokasi café yang strategis, kebersihan
peralatan makan, lama waktu tunggu dari mulai pemesanan sampai pesanan datang  dan  respon  cepat  terhadap  keluhan  pelanggan.  Nilai Customer
Satisfaction  Index menunjukkan bahwa keseluruhan konsumen “akar  café”
merasa  puas  terhadap  atribut  kualitas  pelayanan  “akar  café”,  yaitu  70,59 persen.
2. Saran
Saran yang dapat diajukan kepada pihak “akar café” untuk kedepannya adalah sebagai berikut:
a. Pihak “akar café” sebaiknya lebih memperhatikan kinerja dari karyawannya, baik  pramusaji  maupun  koki.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  mereka  lebih
tanggap terhadap keluhan konsumen, lebih sungguh-sungguh dalam bekerja terutama  dalam  mengolah  pesanan  konsumen    sehingga konsumen
menunggu terlalu lama. b. Promosi ulang sangat dibutuhkan agar “akar café”. Promosi ulang bertujuan
agar konsumen mengenal “akar café” dan bagi yang telah mengenal hanya sebatas  untuk  mengingatkan  kembali  keberadaan  “akar  café”.  Hal  ini
bertujuan  untuk  meningkatkan  kepuasan  konsumen  sehingga  konsumen tetap loyal dan tidak berpindah ke café atau restoran pesaing.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,  R.  2006. Pengaruh  Kualitas  Pelayanan  Terhadap  Kepuasan  Konsumen pada Rumah Makan Padang Pondok Kapau jl. Dipatiukur no. 100  Simpang
dago bandung http:dspace.widyatama.ac.id . Diakses pada 17-09-2009 Disinparbud.  2009.  Rumah  makan  di  Bogor
http:web.pab-indonesia.com .
Diakses pada 17-09-2009 Petra. 2009. Definisi Café
http:digilib.petra.ac.id . Diakses pada 15-12-2009.
Arsyad TA. 2008. Analisis Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Jasa Lembaga Pendidikan  “XYZ”.  Skripsi  pada  Departemen  Manajemen  Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gaspersz V. 2003. Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Hartono  D.  2005.  Analisis  kepuasa  Konsumen  terhadap  Mutu  Produk  dan  Mutu Pelayanan  pada  PT. Fast Food  Indonesia,  Tbk.  Skripsi  pada  Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Hasan, A. 2009. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.
Irawan  H.  2003. Indonesian  Customer  Satisfaction.  Jakarta:  PT  Elex  Media Komputindo Kelompok Gramedia Utama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Definisi café Kotler P and KL Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid 1
Terjemahan.  Jakarta: PT. Indeks. Kotler  P.  2005. Manajemen  Pemasaran  Edisi  Kesebelas  Jilid  2 Terjemahan.
Jakarta: Indeks. Lovelock,  C  and  L  K,  Wright.2005. Manajemen  Pemasaran  Jasa Terjemahan.
Jakarta: Indeks. Puspitasari  E.  2009.  Analisis  Tingkat Kepuasan  Konsumen  Terhadap  Mutu
Produk dan Jasa Pelayanan di Restoran Burger  Grill Depok. Skripsi pada Departemen  Manajemen  Fakultas  Ekonomi  dan  Manajemen,  Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Rahmani  V.  F.  2009.  Analisis  Tingkat  Kepuasan  Pasien  Rawat  Jalan terhadap Kualitas Pelayanan RSU Bhakti Asih. Skripsi pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rangkuti  F.  2006. Measuring  Customer  Satisfaction :  Teknik  Mengukur  dan
Strategi  Menaikkan  Kepuasan  Pelangan  Plus  Analisis  Kasus  PLN-JP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Simamora B. 2004. Riset Pemasaran : Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono F. 2009. Service Marketing Esensi  Aplikasi. Yogyakarta: Marknesis. Umar H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesione
Kuesioner  ini mengumpulkan  data
sarjana yang dilakuka NamaNrp
DepartemenFakultas Universitas
Peneliti  memint kuesioner  ini  secara
kuesioner  ini  bersi akademik. Terima ka
pembatasan Screenin
1. Responden  adalah minimal remaja be
2. Responden  minim produk “akar café”
Petunjuk  pengisian  ba jawaban yang Anda a
A. KARAKTERIST 1. Jenis kelami
a. [  ] Pria 2. Usia