pelanggan  dan  mengelola  hubungan  pelanggan  dengan  cara  yang menguntungkan  organisasi  dan  para  pemilik  sahamnya.  Menurut  Hasan
2009 pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan  untuk  mencapai  kepuasan  berkelanjutan  bagi
stakeholder pelanggan, karyawan dan pemegang saham.
2.3. Jasa
Definisi  jasa  menurut  Lovelock  and  Wright  2005  dilihat  dari  dua pendekatan adalah sebagai berikut:
a. Jasa  adalah  tindakan  atau  kinerja  yang  ditawarkan  suatu  pihak  kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,
kinerjanya  pada  dasarnya  tidak  nyata  dan  biasanya  tidak  menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan  perubahan  yang  diinginkan  dalam  diri  atau  atas  nama penerimaan jasa tersebut.
Definisi  jasa  menurut  Kotler  2005  adalah  tindakan  atau  perbuatan  yang dapat  ditawarkan  oleh  suatu  pihak  kepada  pihak  lain  yang  pada  dasarnya
bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
2.3.1. Kategori Bauran Jasa
Menurut  Kotler  2005  produk  dan  jasa  yang  ditawarkan  di pasar  dapat  dibedakan  menjadi  lima  kategori  tawaran,  diataranya
adalah sebagai berikut: a. Barang berwujud murni
Penawaran  yang hanya terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta  gigi  atau  pensil.  Tidak  satu  pun  jasa  menyertai  produk
tersebut. b. Barang berwujud yang disertai jasa
Tawaran  tersebut  terdiri  atas  barang  berwujud  yang  disertai  oleh satu  atau  beberapa  jasa.  Penjualan  bergantung  pada  kualitas  dan
ketersediaan  layanan  pelanggan  yang  menyertainya,  seperti tersedianya
ruang pameran,
pengiriman, perbaikan
dan pemeliharaan,
bantuan aplikasi,
pemenuhan garansi
dan sebagainya.
c. Campuran Tawaran  tersebut  terdiri  atas  barang  dan  jasa  dengan  bagian  yang
sama  seperti  orang  pergi  ke  restoran  untuk  mendapatkan  produk maupun layanan.
d. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil Tawaran  tersebut  terdiri  atas  jasa  utama  bersama    jasa  tambahan
atau  barang  pendukung.  Sebagai  contoh  penumpang  pesawat terbang,  perjalanan  tersebut  meliputi  beberapa  barang  berwujud,
seperti  makanan  dan  minuman,  sobekan  tiket  dan  majalah penerbangan.  Pada  intinya  pelanggan  harus  naik  pesawat  terlebih
dahulu  untuk  menikmati  produk  yang  ditawarkan  selama perjalanan.
e. Jasa murni Tawaran  yang  diberikan  hanya  terdiri  atas  jasa,  misalnya  pijat,
psikoterapi dan penjagaan bayi. Dari  kelima  kategori  bauran  jasa  di  atas,  jelas  bahwa  “akar  cafe”
masuk  ke  dalam  kategori  bauran  jasa  campuran,  karena  mereka menawarkan  produk  makanan  dan  minuman  serta  layanan  kepada
pelanggan mereka.
2.3.2. Karakteristik Jasa
Tjiptono  2009  mengungkapkan  lima  karakteristik  jasa utama yang  sangat  mempengaruhi  desain  program  pemasaran  dan  yang
membedakan  dengan barang  produk  fisik,  kelima  karakteristik tersebut meliputi:
a. Tidak berwujud intangibility
Sifat ini didefinisikan bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai
hasil  dari  jasa  tersebut  sebelum  membeli  jasa  tersebut  terlebih dahulu.  Mereka  akan  menarik  kesimpulan  mengenai  kualitas dari
tempat,  orang-orang,  peralatan,  bahan  komunikasi,  simbol  dan harga  yang  mereka  lihat.  Maka  dari  itu,  tugas  penyedia  jasa
tersebut  adalah  mengelola  bukti tersebut  untuk  mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud.
b. Tidak terpisahkan inseparability Pada  umumnya  jasa  dihasilkan  dan  dikonsumsi  secara  bersamaan.
Sifat  ini  tidak  berlaku  bagi  barang-barang  fisik,  yang  diproduksi, disimpan  sebagai  persediaan,  didistribusikan  melalui  banyak
penjual dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut,  penyedia  adalah  bagian  dari  jasa  itu.  Karena  pelanggan
hadir  pada  saat  jasa  tersebut  dihasilkan,  interaksi  penyedia pelanggan merupakan ciri dari arus pemasaran jasa.
c. Bervariasi variabilityheterogenity Jasa  bersifat  sangat  variatifheterogen  karena  bergantung  pada
siapa  memberikannya,  kapan  dan  dimana  diberikan,  jasa  sangat bervariasi.
d. Tidak tahan lama perishability Karakteristik  jasa  yang  berikutnya  adalah  tidak  tahan  lama  yang
dapat  diartikan  bahwa  jasa  tidak  dapat  disimpan  karena  jasa merupakan  komoditas  yang  tidak  tahan  lama.  Pada  umumnya
permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor musiman. e. Lack of ownership
Pada  pembelian  jasa,  pelanggan  terkadang  hanya  memiliki  akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas, misalnya
kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan.
2.4. Kualitas JasaLayanan