18 dan Amerika Serikat. Dalam kurun waktu 2002-2004 Hong Kong merupakan
negara pengimpor manggis Indonesia terbesar diikuti oleh Taiwan. Volume ekspor manggis Indonesia ke begara Hong Kong dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain, dan volume ekspor periode sebelumnya.
Penelitian mengenai ekspor manggis dilakukan oleh Timor 2008 yang membahas strategi pengembangan ekspor manggis dengan studi kasus PT.
Agroindo Usaha Jaya. PT. Agroindo sendiri merupakan perusahaan ekspor dengan tujuan ekspor utama Uni Eropa dan Timur Tengah. Dari hasil penelitian tersebut,
strategi yang disarankan kepada PT. Agroindo yaitu memperluas pasar, menekan biaya operasional, meningkatkan promosi, dan melakukan kerjasama dengan
lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor.
2.9.3 Kajian Empiris Mengenai Gravity Model
Penelitian dengan menggunakan model regresi berganda dengan persamaan tunggal dengan metode gravity model dilakukan oleh Yunita 2006
yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan biji kakao Indonesia. Data yang digunakan adalah data cross section.
Variabel-variabel yang digunakan adalah volume ekspor, GDP per kapita negara tujuan, populasi negara tujuan, jarak antara negara Indonesia dengan negara
tujuan, harga produk ekspor di negara tujuan, nilai tukar dan kualitas produk dummy.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel- variabel bebas dalam model berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Dengan
kata lain, semua variabel bebas dapat menjelaskan variasi perubahan volume ekspor biji kakao Indonesia ke negara-negara tujuan. Variabel-variabel yang
berpengaruh besar terhadap aliran perdagangan biji kakao Indonesia adalah populasi negara tujuan, jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan, nilai
tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika dan kualitas biji kakao Indonesia. Sedangkan untuk GDP per kapita negara tujuan tidak menjadi faktor
utama yang menjadi pertimbangan bagi negara importir untuk mengimpor biji kakao Indonesia.
19 Penelitian Suneti 2005 membahas tentang analisis aliran perdagangan
dan faktor yang mempengaruhi ekspor meubel rotan di Indonesia. Hasil yang diperoleh adalah bahwa pendapatan per kapita, jumlah penduduk dan nilai tukar
terhadap Dollar Amerika memberikan nilai yang positif. Sedangkan jarak, harga, dan biaya transportasi berpengaruh negatif. Dari keenam variabel, hanya tiga
variabel yang nyata pada taraf lima persen yaitu pendapatan per kapita, populasi, dan biaya transportasi.
2.9.4 Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai ekspor manggis yang pernah dilakukan sebelumnya adalah tentang Strategi Pengembangan Ekspor Manggis pada PT. Agroindo Usaha
Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Penelitian ini lebih mengkaji mengenai strategi eksportir manggis sebagai salah satu pihak yang berperan dalam rantai
pemasaran ekspor manggis itu sendiri. Penelitian mengenai analisis faktor yang mempengaruri ekspor yang dilakukan dengan permodelan gravity model terhadap
negara tujuan ekspor pernah dilakukan terhadap beberapa komoditi unggulan ekspor Indonesia seperti kakao, karet, pala, rotan, dan tempurung kelapa.
Variabel-variabel yang digunakan dalam peneltian tersebut terdiri dari variabel inti gavity model dan variabel tambahan. Variabel inti yang digunakan yaitu GDP,
populasi, dan jarak sama dengan yang digunakan dalam penelitian ini. Namun, penggunaan variabel tambahan gravity model dalam penelitian ini disesuaikan
dengan kasus yang dibahas yaitu mengenai ekspor manggis itu sendiri. Untuk itu, penelitian yang menganalis aliran perdagangan manggis Indonesia seperti yang
dilakukan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Teori Perdagangan Internasional