65
6.2.3 Jarak dengan Negara Tujuan D
j
Jarak antara Indonesia dengan negara tujuan yang diwakili oleh variabel D
j
berpengaruh negatif dan signifikan pada selang kepercayaan 70 persen terhadap aliran perdagangan manggis Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa jarak
merupakan salah satu faktor gravity utama yang mempengaruhi ekspor mangis Indonesia. Tanda negatif pada koefisien jarak menunjukkan bahwa jarak menjadi
pertimbangan untuk melakukan perdagangan komoditi manggis. Semakin jauh jarak negara tujuan dengan Indonesia maka semakin besar biaya transportasi
untuk melakukan perdagangan manggis dari Indonesia sehingga akan menyebabkan semakin berkurangnya volume manggis Indonesia yang akan
diperdagangkan. Variabel D
j
memeiliki koefisien sebesar -1,0770 menunjukkan bahwa ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan responsif terhadap jarak. Maka setiap
selisih jarak bertambah sebesar satu persen akan menyebabkan penurunan ekspor sebesar 1,0770 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus.
Variabel jarak dalam persamaan gravity model menggambarkan biaya transportasi yang dikeluarkan untuk melakukan pengiriman komoditi dari negara
produsen ke negara tujuan ekspor. Selama ini, biaya transportasi pengiriman barang ekspor telah mengikuti aturan penetapan tarif yang dikeluarkan oleh IATA
International Air Transport Association yaitu sebuah organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan yang bertujuan
untuk menyeragamkan tarif transportasi udara. Pengiriman manggis ke negara tujuan sebagian besar menggunakan jalur udara, khususnya untuk pengiriman ke
Negara-negara Timur Tengah dan Eropa. Sehingga patokan biaya transportasi mengacu pada keputusan IATA tersebut. Biaya transportasi ditetapkan sesuai
dengan panjang kilometer yang ditempuh, semakin jauh jarak suatu tempat ke tempat tujuan maka akan semakin mahal biaya transportasinya.
Negara yang memiliki jarak terjauh dengan Indonesia adalah Spanyol yaitu sepanjang 12.180 kilometer. Ekspor manggis Indonesia ke Spanyol di tahun
2007 adalah sebesar 1.845 kilogram atau sekitar 0,02 persen dari total volume ekspor manggis Indonesia di tahun 2007. Rendahnya ekspor manggis ke Negara
Spanyol dapat dijelaskan oleh variabel jarak di mana semakin jauh jarak antara
66 Indonesia dengan negara tujuan maka semakin berkurang volume ekspor manggis
ke negara tersebut. Rata-rata biaya transportasi untuk ekspor manggis ke Negara- negara Eropa mencapai US 3 per kilogramnya. Sedangkan keseluruhan biaya
yang dikeluarkan dari mulai pembelian dari pemasok, packaging, biaya airport, dan biaya karantina dapat mencapai US 1,5 per kilogramnya. Artinya biaya
produksi untuk mengirim manggis ke Eropa bias mencapai US 5 per kilogramnya. Jika tidak diimbangi dengan harga jual yang tinggi di negara tujuan
maka pemasok atau eksportir tidak mampu menutup biaya produksi yang sangat tinggi tersebut. Harga manggis Indonesia di Negara-negara Eropa cukup tinggi,
bias mencapai US 5 per kilogramnya. Biaya transportasi yang tinggi juga dialami oleh eksportir-eksportir yang
membidik Negara-negara Timur Tengah sebagai pangsa pasarnya. Rata-rata biaya cargo ke Timur Tengah mencapai US 2 per kilogramnya. Namun ada sedikit
perbedaan yang terjadi pada Negara Uni Emirat Arab. Biaya transportasi ke negara tersebut relatif lebih murah jika dibandingkan dengan Negara-negara
Timur Tengah lainnya. Hal ini disebabkan karena Uni Emirat Arab telah membuka diri bagi perdagangan internasional yang berpengaruh pada persaingan
maskapai-maskapai penerbangan yang melintasi negara tersebut. Banyaknya maskapai penerbangan yang melakukan transit di negara tersebut menjadikan
tariff cargo ke Uni Emirat Arab lebih rendah dibanding Negara-negara Timur Tengah lainnya. Biaya tansportasi ke negara tersebut rata-rata US 1,65 per
kilogram. Perbedaan selisih biaya transportasi ke Negara Uni Emirat Arab inilah yang menjadikan volume ekspor manggis Indonesia ke negara tersebut paling
besar dibandingkan dengan Negara-negara Timur Tengah lainnya.
6.2.4 Penggunaan Manggis Sebagai Pelengkap Sesaji Upacara Keagamaan di Negara Tujuan DM1