22 Pada saat berlangsung perdagangan bebas antara negara A dan negara B
dengan tingkat harga P, asumsi tidak ada biaya transportasi, maka negara A akan mengekspor kelebihan penawarannya. Sementara itu, negara B akan mengimpor
untuk menutupi kekurangan penawarannya dari negara A. adanya hubungan perdagangan bebas ini akan menyebabkan terjadinya keseimbangan internasional
di titik E. Pada tingkat keseimbangan tersebut, kuantitas ekspor yang ditawarkan negara A sama dengan kuantitas impor yang diminta negara B.
3.1.2 Gravity Model
Gravity Model adalah model yang digunakan untuk menganalisis faktor-
faktor ekonomi yang mempengaruhi perdagangan antara dua negara. Model yang dibentuk berdasarkan kinerja hukum gravitasi Newton ini diaplikasikan untuk
menganalisis terjadinya aliran perdagangan antar negara. Selain aplikasi dalam aliran perdagangan, model ini juga diaplikasikan dalam ilmu sosial lainnya seperti
transportasi dan perpindahan penduduk antar kota bahkan benua. Model ini telah sukses secara empiris dalam menjelaskan terjadinya arus perdagangan antar
negara, tetapi alasan yang diterima secara teoritis masih diperdebatkan. Menurut model ini, barang ekspor dari negara i ke negara j diterangkan oleh ukuran
ekonomi masing-masing negara GDP, populasi masing-masing negara, dan jarak antar negara Bergstrand 1985.
Pertama kali gravity model digunakan dalam analisis perdagangan internasioanal oleh Tinberger 1962 dan Ponyohen 1963 untuk menganalisis
aliran perdagangan antara negara-negara Eropa. Selanjutnya Bergstrand 1985 menerapkan persamaan gravitasi dari perkembangan model perdagangan dunia.
Tidak hanya digunakan untuk menganalisis perdagangan secara agregat, gravity model
juga diterapkan terhadap aliran perdagangan suatu komoditas. Gravity model
menyajikan suatu analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibandingkan model yang lebih teoritis. Model ini pada bentuk
dasarnya, menjelaskan perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya seperti GDP dan populasi. Alasan yang
melatarbelakangi penggunaan gravity model adalah bahwa negara yang lebih besar dan kaya banyak melakukan perdagangan luar negeri dibandingkan dengan
negara yang lebih kecil dan miskin di mana adanya pengaruh dari jarak, namun
23 bukan sebagai hambatan. Sesuai dengan perumusan Newton terhadap model
gravitasi fisika yaitu ”interaksi antara dua objek adalah sebanding dengan massanya dan berbanding terbalik dengan jarak masing-masing”.
Dengan F adalah volume aliran perdagangan, M adalah ukuran ekonomi umtuk kedua negara, D adalah jarak antara kedua negara, dan G adalah konstanta.
Dengan menggunakan logaritma, persamaan di atas diubah ke dalam bentuk linier untuk analisis ekonometrik menjadi:
Log Aliran perdagangan bilateral = α + β
1
Log GDP negara 1 + β
2
Log GDP negara 2 +
β
3
Log Jarak + ε
Dimana konstanta G menjadi bagian dari α
Secara umum persamaan gravity model adalah sebagai berikut: Log X
ij
= b + b
1
log Y
j
+b
2
log Pop
j
+ b
3
log D
ij
+ e
ij
Dimana : X
ij
= Volume komoditi yang diperdagangkan dari negara i ke negara j Y
j
= GDP negara j Pop
j
= Populasi di negara j D
ij
= Jarak antara negara i dengan negara j Pada penerapannya dalam perdagangan antar negara, bentuk model ini
disusun oleh tiga jenis variabel utama, yang terdapat pada setiap gravity model untuk aliran perdagangan bilateral yaitu:
1. Variabel yang mewakili total permintaan potensial negara pengimpor X
ij
2. Variabel yang mewakili total penawaran potensial negara pengekspor
Pop
j
dan Y
j
3. Variabel yang mewakili pendukung atau penghambat aliran perdagangan D
ij
Berdasarkan hasil studi tinjauan terdahulu dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, maka variabel-variabel gravity yang akan
digunakan dalam model aliran perdagangan manggis Indonesia adalah Gross Domestic Product
GDP negara tujuan, populasi negara tujuan, dan jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor.
24 1.
Gross Domestic Product GDP Produk Domestik Bruto gross domestic product, GDP menyatakan
pendapatan total dan pengeluaran total nasional pada output barang dan jasa. GDP sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian suatu
negara. Gross Domestic Product GDP suatu negara adalah ukuran kapasitas untuk memproduksi komoditi ekspor negara tersebut.
Gross Domestic Product GDP sebagai salah satu variabel utama dalam
analisis aliran perdagangan gravity model menunjukkan besarnya kemampuan perekonomian suatu negara. Semakin besar GDP yang dihasilkan suatu negara
semakin besar pula kemampuan negara tersebut untuk melakukan perdagangan. GDP merupakan faktor ekonomi yang mengindikasikan
kecenderungan suatu negara untuk berdagang. Bagi negara eksportir GDP yang semakin besar akan mempengaruhi volume ekspor komoditi negara tersebut.
Dan bagi negara importir besarnya GDP juga akan mempengaruhi jumlah impor komoditi tersebut. Sehingga dalam hal ini GDP yang dimiliki negara
produsen dan negara tujuan ekspor akan mempengaruhi volume perdagangan. 2.
Populasi Negara Tujuan Populasi yang dimiliki suatu negara mempengaruhi besarnya kebutuhan
negara tersebut terhadap komoditas perdagangan ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan. Sementara itu pertumbuhan penduduk dapat
mempengaruhi aliran perdagangan dengan menganalisis dua sisi dalam perdagangan yaitu permintaan dan penawaran. Pertumbuhan penduduk di
negara tujuan ekspor akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan dan dinyatakan dalam peningkatan permintaan. Meningkatnya permintaan
tercermin dalam pergeseran kurva permintaan negara tujuan ekspor sehingga terjadi excess demand di pasar internasional yang akan mendorong
meningkatnya harga komoditi tersebut. Sementara itu bagi negara produsen komoditas perdagangan, pertumbuhan
penduduk akan mendorong peningkatan kebutuhan dalam negeri terhadap komoditas perdagangan tersebut, selanjutnya akan mengurangi jumlah ekspor
karena sebagian dari produksi telah digunakan di dalam negeri yang akan mengakibatkan terjadinya kekurangan supply di pasar Internasional.
25 Berkurangnya supply komoditi ini juga akan mengakibatkan terjadinya excess
demand jika permintaan awal tetap di pasar internasional yang akan
mendorong meningkatnya harga komoditas tersebut. Sehingga pertumbuhan penduduk yang terjadi baik di negara produsen maupun negara konsumen
ekspor cenderung akan mengakibatkan terjadinya peningkatan harga komoditi perdagangan cateris paribus. Dampak yang ditimbulkan oleh pertumbuhan
penduduk juga ditentukan oleh besarnya peningkatan produksi karena pertambahan sumber daya tenaga kerja, karena penduduk merupakan tenaga
kerja sebagai faktor produksi. 3.
Jarak antara Indonesia dengan Negara Tujuan Jarak adalah faktor geografi yang menjadi variabel utama gravity model
untuk aliran perdagangan. Jarak juga merupakan variabel asli yang berasal dari model gravitasi Newton. Dalam kaitannya dengan perdagangan, jarak
memberikan pengaruh dalam masalah biaya angkut transportasi produk dari titik produksi ke titik konsumsi. Biaya angkut tersebut juga memberikan
dampak secara langsung maupun tidak langsung bagi perdagangan internasional.
4. Variabel Dummy
Variabel dummy digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas kualitatif dengan variabel terikat Hanke et al., 2003.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional