Perumusan Masalah Analisis aliran perdagangan manggis Indonesia

6 Tabel 6. Nilai Ekspor Manggis Indonesia per Negara Tujuan Tahun 2005-2007 No. Negara Tujuan 2005 Nilai US 2006 Nilai US 2007 Nilai US 1. Hongkong 3.581.710 863.148 1.738.288 2. China 2.185.638 2.067.885 2.162.175 3. Uni Emirat Arab 289.122 308.831 267.691 4. Singapore 55.504 78.152 40.064 5. Malaysia 5.088 29.214 200.797 6. Arab Saudi 81.760 81.869 67.783 7. Vietnam 54.554 - 167.997 Sumber : BPS 2007 Volume ekspor yang fluktuatif ke negara tujuan dipengaruhi oleh kondisi dan karakteristik masing-masing negara tujuan. Sebagian besar negara-negara tujuan adalah negara yang tidak mampu memproduksi manggis sendiri. Hal ini dikarenakan tanaman manggis hanya dapat tumbuh di daerah tropis teduh seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kemampuan memproduksi buah manggis merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memenuhi permintaan ekspor ke negara-negara tujuan yang sebagian besar tidak hanya menganggap manggis sebagai buah konsumsi namun juga sebagai pelengkap sesaji dalam upacara keagamaan seperti di Hongkong dan China.

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan ekspor komoditas manggis Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini baik dalam volume maupun nilai devisa yang dihasilkan Tabel 5 dan Tabel 6. Lahan yang tersedia pun sangat luas yaitu sekitar 112.722 ha dengan produktivitas 9.42tonha pada tahun 2007 Tabel 3. Namun produktivitas manggis Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan Thailand sebagai penghasil utama manggis dunia yaitu sebesar 30 tonha. Produktifitas lahan manggis Indonesia yang masih rendah tersebut dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap peremajaan pohon manggis tua serta belum ditemukannya varietas manggis yang berkualitas. Masalah budidaya juga menjadi sangat penting karena sebagian besar petani manggis kurang fokus pada 7 tanaman manggis mereka dan hanya menjadikannya tanaman tahunan dan sampingan komoditi lainnya. Volume ekspor manggis Indonesia menduduki urutan pertama dibandingakan dengan ekspor buah-buahan lainnya. Namun, volume ekspor manggis tersebut belum mencapai 10 persen dari keseluruhan total produksi manggis Indonesia. Di tahun 2007, volume ekspor baru mencapai 9 ribu ton, sedangkan produksi manggis Indonesia mencapai 112 ribu ton. Hal tersebut dikarenakan banyaknya manggis Indonesia yang belum memenuhi kualifikasi ekspor seperti penampilan fisik yang kurang bagus, adanya penyakit getah kuning dan burik buah, serta kandungan zat-zat kimia yang tidak memenuhi ketentuan. Permasalahan tersebut timbul karena masih belum adanya teknologi produksi yang baik yang diterapkan di Indonesia. Sejak tahun 2000 pemerintah menetapkan manggis sebagai komoditas unggulan nasional dalam RUSNAS Buah Riset Unggulan Strategis Nasional Buah. Hal tersebut dikarenakan manggis masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Pemerintah berusaha untuk memperbaiki sistem budidaya di tingkat petani dan menemukan varietas unggul dengan produktivitas yang optimal PKBT 2008. Perhatian yang besar terhadap produksi manggis Indonesia tersebut harus diimbangi dengan peluang pasar yang yang tepat agar komoditi yang dihasilkan dapat dipasarkan sesuai permintaan konsumen khususnya negara- negara tujuan ekspor manggis Indonesia. Pasar manggis Indonesia sebagian besar ditujukan ke berbagai negara Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Negara-negara tujuan ekspor manggis Indonesia memiliki lokasi dan karakteristik yang berbeda-beda, baik dari kondisi perekonomian yaitu Gross Domestic Product GDP dan populasi, jarak antar negara, penggunaan manggis di negara tujuan, dan pelaksanaan kebijakan karantina oleh negara tujuan. Faktor-faktor yang berbeda pada negara tujuan tersebut berlaku sebagai faktor penarik gravity terjadinya aliran perdagangan manggis dari Indonesia sebagai negara pengekspor ke negara tujuan ekspor. Di antara negara-negara tujuan tersebut, tiga negara yang menjadi fokus pembahasan adalah negara tujuan utama ekspor komoditi manggis Indonesia yaitu Hongkong, 8 China, dan Uni Emirat Arab. Negara tersebut dipilih berdasarkan volume ekspor tertinggi rata-rata tiap tahunnya. Analisis aliran perdagangan manggis Indonesia ke negara-negara tujuan penting dilakukan agar ekspor manggis tetap eksis di pasar Internasional. Analisis tersebut didasarkan pada karakteristik negara tujuan ekspor yang dimaksudkan untuk mengetahui potensi ekspor manggis Indonesia di negara tujuan, sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu gambaran potensi pengembangan ekspor manggis Indonesia. Berdasarkan uraian di atas dan data-data yang telah disajikan. maka rumusan masalah yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik negara tujuan utama ekspor manggis Indonesia? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aliran perdagangan manggis Indonesia dan faktor apa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan volume ekspor ke negara tujuan utama?

1.3 Tujuan