Karakteristik Negara-negara Timur Tengah Lainnya

53 Salah satunya yang berkantor pusat di Shibuya, Tokyo. Pemeriksaan meliputi ada tidaknya kandungan pestisida dan bahan-bahan kimia berbahaya lainnya yaitu Benzene hexachloride BHC, Dichloro Diphenyl Trichloroethane DDT, endrin, nitrofen, dan sebagainya. Ketatnya peraturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang dirasakan cukup menyulitkan bagi eksportir Indonesia yang ingin memasarkan manggis ke Jepang. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya ekspor manggis Indonesia ke Jepang secara signifikan mulai tahun 2003 hingga sekarang. Thailand sebagai salah satu produsen manggis terbersar di dunia menganggap hal tersebut sebagai kesempatan untuk dapat mengekspor manggis lebih banyak ke Jepang. Thailand menerapkan teknologi baru dalam hal budidaya dan pengolahan pasca panen terhadap komoditi manggis di negaranya untuk dapat memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Jepang terhadap produk pertaniannya sehingga mayoritas kebutuhan hortikultura Jepang dapat dipenuhi oleh Thailand. Peluang bagi buah manggis segar produksi Indonesia untuk menembus pasar Asia Pasifik masih terbuka sangat lebar. Supaya manggis segar produksi Indonesia mampu memasuki pasar di Negara-negara Asia Pasifik antara lain Jepang, Cina dan Taiwan, maka diperlukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemerintah Departemen Pertanian dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, petani produsen, dan perusahaan eksportir. Cara- cara yang dilakukan Thailand perlu untuk ditiru.

5.1.5 Karakteristik Negara-negara Timur Tengah Lainnya

Negara-negara tujuan ekspor manggis Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok Negara Timur tengah selain Uni Emirat Arab antara lain Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, dan Bahrain. Negara-negara tersebut memiliki kesamaan geografi yaitu terletak di lahan tadus yang kurang cocok untuk pertanian. Sektor yang paling berkembang di negara-negara tersebut adalah industri, pertambangan, dan jasa. Ketidakmampuan Negara-negara Timur Tengah dalam memproduksi kebutuhan pertaniannya sendiri menyebabkan tingkat ketergantungan akan impor dari negara lain sangat tinggi. Salah satu negara yang menonjol di Timur Tengah adalah Arab Saudi. Ekspor manggis Indonesia ke Arab Saudi relatif tetap tiap tahunnya dengan rata- 54 rata 70 ton per tahun. Bahkan pada tahun 1999 ekspor manggis Indonesia ke negara tersebut mencapai 268 ton. Karena kekonsistenannya dalam mengimpor manggis Indonesia, Arab Saudi dijadikan salah satu pasar potensial ekspor manggis. Hal ini terus diupayakan dengan peningkatan hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi yang diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan komoditi pertanian khususnya manggis. Khusus untuk pasar Timur Tengah, ekspor manggis dari Indonesia selama ini tidak mengalami hambatan kecuali persyaratan dan aspek kualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya yang seringkali dipertanyakan oleh importir disana. Berdasarkan pengalaman eksportir dari Indonesia, yang sebagian masih keturunan Arab, kendala terbesar ekspor manggis dari Indonesia ke Negara-negara Timur Tengah adalah kapasitas produksi dan kontinyuitasnya yang tidak dapat diharapkan. Dari sekitar 70 hingga 350 ton per bulan kebutuhan pasar Timur Tengah, Indonesia hanya baru dapat memasok sekitar 70 persennya saja itupun masih terkendala transportasi berupa keterbatasan kapal Cargo khusus buah- buahan, yang saat ini biayanya masih relatif mahal bila dibandingkan dengan negara lain. Biaya transportasi yang tinggi ke Negara-negara Timur Tengah juga diimbangi dengan harga jual yang tinggi pula. Harga manggis di pasaran negara- negara tersebut bias mencapai US 3 per kilogramnya.

5.1.6 Karakteristik Negara-negara Eropa