Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi perumusan masalah, perancangan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi terkait, pemrosesan data, analisis data, interpretasi dan penarikan kesimpulan, serta kegiatan penulisan hasil akhir. Kegiatan penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu dimulai pada bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Mei 2009. Sedangkan waktu khusus untuk pengumpulan data dilakukan selama dua bulan yaitu Februari sampai Maret 2009. Penelitian menggunakan data sekunder dengan ruang lingkup nasional.

4.2 Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data nasional dan internasional yang meliputi data kuantitatif. Data ini merupakan data sekunder berupa data deret waktu time series dan data satu waktu cross section. Data deret waktu meliputi data tahunan selama delapan tahun 2000-2007 digunakan untuk mengkaji karakteristik tiga negara mengimpor terbesar manggis Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Hongkong, China, dan Uni Emirat Arab. Data satu waktu atau data cross section adalah observasi yang dilakukan pada suatu titik waktu atau periode waktu yang sama. Data tersebut diambil dari 23 negara tujuan ekspor manggis Indonesia di tahun 2007. Baik data deret waktu maupun data ruang menggunakan variabel-variabel yaitu GDP total negara tujuan, jumlah penduduk negara tujuan, jarak negara negara tujuan dengan Indonesia, dan volume dan nilai ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan. Sedangkan data satu waktu untuk variabel dummy adalah penggunaan manggis sebagai pelengkap sesaji di negara tujuan serta pelaksanaan karantina di negara tujuan.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari data statistik instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS Pusat, Departemen Pertanian, Pusat Kajian Buah Tropika IPB, Depertemen Perdagangan, dan instansi terkait lainnya. Selain itu, 31 data juga berasal dari literatur dan hasil pencarian media internet. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan sumber ahli dan pihak eksportir manggis. Jenis data serta sumber perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Data dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian No. Data yang Digunakan Sumber 1. Volume ekspor manggis Indonesia ke 23 negara tujuan tahun 2007 dan ke tiga negara tujuan utama tahun 2000- 2007 Laporan Tahunan Ekspor Komoditi dan Negara Tujuan, BPS Pusat 2. Nilai ekspor manggis Indonesia ke 23 negara tujuan tahun 2007 dan ke tiga negara tujuan utama tahun 2000-2007 Laporan Tahunan Ekspor Komoditi dan Negara Tujuan, BPS Pusat 3. Populasi penduduk 23 negara tujuan ekspor manggis Indonesia World Fact Book, Central Intelligence Agency 4. GDP 23 negara tujuan ekspor manggis Indonesia tahun 2007 dan GDP tiga negara tujuan utama tahun 2000-2007 IMF Statistical Data, IMF 5. Jarak antara negara Indonesia dengan 23 negara tujuan ekspor manggis Indonesia Hanijin Shipment Shipping Gazzete 6. Dummy perlakuan karantina oleh negara tujuan dan dummy penggunaan manggis di negara tujuan Wawancara dengan eksportir yaitu PT. Yudha Mustika dan PT. Agroindo Usaha Jaya

4.4 Metode Pengolahan Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik negara-negara tujuan ekspor manggis Indonesia. Metode ini juga digunakan pada hasil yang diperoleh dari analisis data kuantitatif yang kemudian akan diformulasikan, sehingga diharapkan dapat menggambarkan potensi ekspor manggis Indonesia di tiap negara tujuan. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan tunggal menggunakan gravity model. Metode ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan manggis Indonesia. Pengolahan data dimulai dari pengelompokkan data, perhitungan, dan ditabelkan sesuai yang dibutuhkan. Data kuantitatif diolah 32 dengan menggunakan paket program komputer Microsoft Excel dan Minitab for Windows 15 yang kemudian hasil output komputer diinterpretasikan. Gravity model merupakan model regresi berganda log-linier dengan ciri yang menarik yaitu koefisien kemiringan β 1 mengukur elastisitas Y terhadap X secara langsung, yaitu persentase perubahan dari Y yang disebabkan oleh perubahan X dalam persentase tertentu.

4.4.1 Analisis Data

Dalam analisis data, model yang digunakan adalah model regresi linier berganda dengan persamaan tunggal, karena bentuk ini mampu menunjukkan berapa persen variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas dengan melihat nilai uji-F dan uji-t. Model tersebut diduga dengan Metode Kuadrat Terkecil Biasa Ordinary Least Square OLS yang didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut, Supranto dalam Turnip 2002 : 1. Nilai rata-rata kesalahan pengganggu sama dengan nol, yaitu E e i = 0, untuk i = 1, 2, ..., n 2. Varian e j = E e j = σ², sama untuk semua kesalahan pengganggu asumsi homoskedastisitas 3. Tidak ada autokorelasi antara kesalahan pengganggu berarti covarian e i ,e j = 0, i ≠ j 4. Variabel bebas X 1 , X 2 , ......, X k konstan dalam sampling yang terulang dan bebas terhadap kesalahan pengganggu, E X i , e i = 0 5. tidak ada kolinearitas ganda di antara variabel bebas bebas X. 6. e i ≈ N 0 ; σ², artinya kesalahan pengganggu mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dengan varian σ² Berdasarkan asumsi tersebut, maka koefisien regresi parameter yang diperoleh merupakan penduga linier tebaik yang tidak bias BLUE = Best Linier Unbiased Estimator .

4.4.2 Perumusan Model

Perumusan model merupakan langkah awal dalam mempelajari hubungan antar variabel-variabel. Berdasarkan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran 33 teoritis, maka pendekatan yang digunakan untuk menduga dalam gravity model yaitu pertama model harus linear dengan mengubah ke dalam log-linier. Dengan demikian model ekonometrika untuk aliran perdagangan manggis Indonesia adalah sebagai berikut : Log X j = β + β 1 log Y j + β 2 log Pop j + β 3 log D j + β 4 DM1 + β 5 DM2+ E j Keterangan : X j = Volume ekspor manggis Indonesia di negara tujuan kg Y j = GDP total negara tujuan US Pop j = Populasi negara tujuan orang D j = Jarak antara Indonesia dengan negara tujuan km DM1 = Dummy penggunaan manggis sebagai pelengkap sesaji di negara tujuan DM2 = Dummy pelaksanaan peraturan karantina oleh negara tujuan E j = Random error

4.4.3 Pengujian Hipotesis

Model yang dianalisis merupakan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melihat nyata tidaknya pengaruh variabel yang dipilih terhadap variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan analisis regresi berganda, maka pengujian-pengujian tersebut mencakup sebagai berikut :

1. Uji-t

Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Hipotesis : H : β i = 0 H 1 : β i ≠ 0 Uji statistik yang digunakan adalah uji-t. t hitung = t-tabel = t α n-k Dimana : S b i = Standar deviasi parameter untuk bi 34 b i = Koefisien ke-i yang diduga n = Jumlah pengamatan k = Jumlah parameter Kriteria uji : t hitung t tabel n-k maka tolak H t hitung t tabel n-k maka terima H Jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel α , n – k maka tolak H artinya variabel bebas dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas pada taraf nyata α persen, demikian pula sebaliknya.

2. Uji-F

Pengujian ini digunakan untuk menguji parameter secara serentak variabel bebas secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi dari variabel tidak bebas. Hipotesis : H : β i = β 2 = β 3 = ... = β k = 0 H 1 : minimal ada satu slope yang ≠ 0 Uji statistik yang digunakan dalam uji F Dimana : e² = Jumlah kuadrat regresi 1 - e² = Jumlah kuadrat sisa n = Jumlah pengamatan k = Jumlah parameter Kriteria uji : F hitung F tabel, k-1n-k maka tolak H F hitung F tabel, k-1n-k maka terima H Jika tolak H , berarti secara bersama-sama variabel bebas dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas pada taraf nyata α persen, demikian pula sebaliknya.

3. Koefisien determinasi

Suatu angka yang mengukur keragaman pada variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variasi pada model regresi disebut koefisien determinasi R². Nilai R² berkisar antara 0 R² 1, dengan kriteria pengujiannya adalah R² yang semakin tinggi mendekati 1 menunjukkan model yang terbentuk 35 mampu menjelaskan keragaman dari variabel dependen, demikian pula sebaliknya. Koefisien determinasi dapat ditumuskan sebagai berikut : R²-adjusted dalam regresi berganda adalah nilai R² yang telah disesuaikan terhadap banyaknya variabel bebas dan banyaknya observasi. Koefisien determinasi yang disesuaikan dirumuskan sebagai berikut : Dimana : R²-adjust = Koefisien determinasi yang disesuaikan R² = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah observasi

4.4.4 Pengujian Asumsi

Beberapa asumsi mendasar dalam membuat suatu persamaan regresi berganda adalah normalitas, homoskedastisitas, dan multikolinieritas.

1. Uji Normalitas

Salah satu pengujian yang dilakukan dalam persamaan regresi untuk menguji apakah nilai-nilai dari Y berdistribusi normal pada tiap nilai dari X adalah uji normalitas. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah metode Kolmogorov Smirnov. Hipotesis H : Sebaran Normal H 1 : Sebaran Tidak Normal Uji Statistik D n = max F e – F o Dimana : D n = Nilai Kolmogorov Smirnov hitung F e = Frekuensi harapan 36 F o = Frekuensi observasi Kriteria uji KS hitung KS tabel atau P value 5, maka tolak H KS hitung KS tabel atau P value 5, maka tolak H 1

2. Uji Homoskedastisitas

Asumsi ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai-nilai Y variabel dependen bervariasi dalam satuan yang sama, baik untuk nilai X variabel independen yang tinggi maupun nilai X yang rendah. Jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan.

3. Uji Multikolinieritas

Kebanyakan masalah regresi, data secara rutin dicatat dibandingkan dengan dihasilkan dari kumpulan terpilih sebelumnya dari variabel bebas. Dalam hal ini, variabel bebas kadang kala menjadi terkait linier. Hubungan linier antara dua atau beberapa variabel bebas disebut multikolinieritas Hanke et al, 2003. Kekuatan multikolinieritas diukur melalui faktor varian inflasi atau Variance Inflation Faktor VIF. Suatu model menghadapi masalah multikolinieritas ketika nilai VIF sangat besar. Nilai VIF mendekati satu menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mengatasi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan variabel yang berkolinier satu sama lainnya. Pengujian ini dirumuskan sebagai berikut : Dimana : VIF = Variance Inflation Faktor Rj² = Koefisien determinasi dari regresi variabel bebas ke-j 37

4.5 Definisi Operasional

1. Volume ekspor manggis Indonesia yang dimaksud adalah total volume manggis yang diekspor ke negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam satuan kilogram. 2. Gross Domestic Product GDP negara pengimpor manggis, dinyatakan dalam satuan US, asumsi mewakili pendapatan pada bidang konsumsi makanan khususnya buah-buahan. GDP yang digunakan adalah GDP official exchange rate yang mengambarkan adanya adanya keterkaitan antara GDP dengan nilai tukar negara tersebut sehingga nilai tersebut berlaku secara Internasional. 3. Populasi negara tujuan didefinisikan sebagai total penduduk negara tujuan ekspor manggis Indonesia dan dinyatakan dalam satuan jiwa, asumsi mewakili pendapatan per kapita dalam konsumsi makanan khususnya buah- buahan. 4. Jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor manggis didefinisikan sebagai jarak antara ibukota negara Indonesia dengan ibukota negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam kilometer. Pemilihan jarak antar ibukota dikarenakan sebagian besar pusat perdagangan tiap negara berada di ibukota negara. 5. Penggunaan manggis sebagai pelengkap sesaji di negara tujuan diartikan sebagai salah satu alasan mengkonsumsi buah manggis selain dalam bentuk segar juga sebagai salah satu bahan pelengkap sesaji yang digunakan dalam upacara-upacara keagamaan. Upacara-upacara keagamaan diartikan sebagai semua upacara ritual yang dilakukan di negara tujuan yang menggunakan manggis sebagai salah satu pelengkap dalam sesajinya. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak ahli yang mengerti lebih jauh mengenai pemasaran manggis Indonesia yaitu dari pihak Pusat Kajian Buah Tropika PKBT IPB. Penggunaan manggis sebagai pelengkas sesaji di negara tujuan digunakan sebagai dummy dalam model di mana dilambangkan bahwa DM1=1 untuk negara yang menggunakan manggis sebagai pelengkap sesaji dan DM1=0 untuk negara yang tidak menggunakan manggis sebagai pelengkap sesaji. 38 6. Pelaksanaan peraturan karantina oleh masing-masing negara tujuan dibedakan dalam prioritas ketat dan tidak ketat. Parameter ketat dan tidak ketatnya pelaksanaan karantina oleh negara tujuan dilihat dari persyaratan yang diajukan oleh masing-masing negara serta pelaksanaan peraturan tersebut oleh pihak berwenang di negara tujuan. Pengambilan data mengenai pelaksanaan kebijakan karantina di negara tujuan adalah dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak eksportir yaitu PT. Yudha Mustika yang mewakili eksportir untuk negara tujuan Asia dan PT. Agroindo Usaha Jaya yang mewakili eksportir untuk negara tujuan Timur Tengah dan Eropa. Penilaian ketat dan tidak ketat dilakukan melalui wawancara mendalam dengan kedua responden. Hasil wawancara tersebut diperoleh data sebagai input dalam model regresi di mana DM2=1 untuk negara dengan pelaksanaan karantina ketat dan DM2=0 untuk negara dengan pelaksanaan karantina tidak ketat. V GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK NEGARA TUJUAN EKSPOR MANGGIS INDONESIA

5.1 Karakteristik Negara Tujuan Utama Ekspor Manggis