63 negara eksportir terbesar yaitu sekitar 27 ton, sedangkan negara-negara lainnya
volumenya jauh di bawah Prancis. Kasus lain yang terjadi adalah di Negara Jepang. Dari 23 negara tujuan
ekspor manggis Indonesia di tahun 2007, Jepang merupakan negara dengan GDP tertinggi yaitu 4.844 miliar US. Namun jika dilihat dari volume ekspor manggis
Indonesia ke negara tersebut di tahun 2007 sangan berbanding terbalik yaitu hanya sebesar 112 koligram. Hal ini disebabkan oleh faktor lain yaitu dicabutnya
ijin masuk buah manggis dari Indonesia mulai tahun 2003. Namun berbagai upaya telah dilakukan pihak Indonesia untuk dapat memasuki pasar manggis di Jepang
kembali, hanya saja volume ekspornya masih sangat sedikit. Beberapa kasus yang sudah dijelaskan di atas memberikan gambaran
bahwa GDP suatu negara tidak signifikan secara penuh dalam mempengaruhi volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan. Tidak signifikannya GDP
negara tujuan terhadap volume ekspor manggis dipengaruhi oleh beberapa faktor lain di luar variabel. Sehingga faktor-faktor lain tersebut perlu diperhatikan dalam
menyusun rencana ekspor manggis ke negara tujuan di tahun berikutnya.
6.2.2 Populasi Negara Tujuan Pop
j
Pertambahan populasi penduduk dari sisi permintaan akan memberikan pengaruh positif dengan meningkatkan permintaan terhadap komoditas ekspor
sehingga jumlah komoditas yang diperdagangkan antar kedua negara akan meningkat. Hasil analisis regresi gravity model aliran perdagangan manggis
Indonesia yang disusun dalam penelitian ini diperoleh, bahwa populasi penduduk di negara tujuan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan volume ekspor
komoditas manggis Indonesia ke negara tujuan tersebut dengan nilai koefisien 0,0038. Nilai elastisitas ini menyatakan bahwa peningkatan populasi penduduk
rata-rata 23 negara tujuan sebesar 100 persen akan meningkatkan volume ekspor komoditas manggis Indonesia sebesar 0,4 persen. Kondisi ini sesuai dengan
hipotesis sebagai jawaban awal yang dirumuskan sebelumnya. Namun, walaupun variabel populasi negara tujuan berpengaruh positif
terhadap peningkatan volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan, variabel ini tidak memberikan pengauh signifikan pada selang kepercayaan 70
persen sekalipun. Hal ini disebabkan karena komoditas manggis bukanlah
64 merupakan komoditas yang dikonsumsi oleh tiap individu populasi seperti
layaknya pangan pokok, pakaian, dan bahan bakar. Komoditas manggis dikonsumsi oleh sebagian masyarakat tertentu yang menyukai citarasa manggis itu
sendiri. Selain itu, komoditas buah-buahan termasuk manggis merupakan komoditas universal di mana memiliki barang substitusi yang beragam.
Kebutuhan akan kandungan gizi dalam suatu buah dapat digantikan dengan mengkonsumsi buah lain. Sehingga secara tidak langsung populasi penduduk
yang dimiliki oleh Negara tujuan tidak berpengaruh signifikan pada besar kecilnya volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan.
Hongkong merupakan negara dengan volume ekspor manggis ke negara tersebut nomer dua paling besar setelah China, memiliki jumlah populasi yang
sedikit yaitu sebanyak 6.980.412 jiwa di tahun 2007. Dibandingkan dengan China yang berpenduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa, ekspor manggis Indonesia ke dua
negara tersebut tidak jauh berbeda. Hal yang sama juga terjadi pada Negara Uni Emirat Arab di mana jumlah penduduk negara tersebut sangat kecil yaitu
4.484.011 jiwa namun ekspor manggis ke negara tersebut relatif besar. Beberapa hal tersebut dapat memperlihatkan bahwa adanya suatu ketidakkonsistenan
variabel populasi dalam mempengaruhi variabel volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan.
Lain halnya dengan kasus kasus di Saudi Arabia. Jumlah penduduk Saudi Arabia di tahun 2007 adalah sebanyak 28 juta jiwa, namun ekspor manggis ke
negara tersebut relatif tinggi dan konstan tiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah jumlah warga negara Indonesia yang
menetap di Arab Saudi relatif banyak. Menurut pengakuan dari Manajer Ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya, banyaknya WNI yang menetap di Arab Saudi
menyebabkan permintaan manggis ke negara tersebut konstan dan relatif tinggi. Contoh kasus-kasus di atas memberikan gambaran bahwa populasi suatu
negara ternyata tidak signifikan secara penuh dalam mempengaruhi volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan. Tidak signifikannya populasi suatu
negara tujuan terhadap volume ekspor manggis dipengaruhi oleh beberapa faktor lain di luar variabel. Sehingga faktor-faktor lain tersebut perlu diperhatikan dalam
menyusun rencana ekspor manggis ke negara tujuan di tahun berikutnya.
65
6.2.3 Jarak dengan Negara Tujuan D