Gross Domestic Product GDP Negara Tujuan Y

61 berpengaruh signifikan pada taraf nyata 30 persen atau signifikan pada selang kepercayaan 70 persen terhadap volume ekspor komoditi manggis Indonesia.

6.2.1 Gross Domestic Product GDP Negara Tujuan Y

j GDP merupakan ukuran ekonomi suatu negara. Semakin besar GDP suatu negara menunjukkan semakin besarnya kemampuan dari negara tersebut untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. GDP negara tujuan merupakan salah satu dari tiga faktor pokok pembentuk gravity model selain populasi negara tujuan dan jarak antara negara tujuan dengan negara pengekspor. Hasil analisis regresi gravity model aliran perdagangan manggis Indonesia menunjukkan koefisien variabel GDP negara tujuan Y j memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan dengan nilai koefisien sebesar 0,2676. Nilai koefisien tersebut mengintepretasikan apabila terjadi peningkatan GDP rata-rata 23 negara tujuan ekspor manggis sebesar 100 persen maka akan terjadi peningkatan volume ekspor manggis Indonesia sebesar 26,76 persen. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan pada kerangka pemikiran penelitian di mana diharapkan variabel GDP negara tujuan akan berpengaruh positif pada peningkatan volume ekspor manggis Indonesia. Walaupun hasil analisis regresi untuk GDP sesuai dengan hipotesis, namun variabel ini baru dapat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume ekspor manggis pada selang kepercayaan 25 persen yang ditunjukkan oleh nilai P-value variabel tersebut yaitu sebesar 0,742. Salah satu contoh negara tujuan ekspor manggis Indonesia dengan GDP tinggi adalah China. GDP China di tahun 2007 mencapai 4,222 miliar dollar. GDP yang tinggi tersebut memacu China untuk lebih meningkatkan perdagangan internasionalnya. Dilihat dari pertumbuhan GDP China dari tahun 2000-2007 bekorelasi positif dengan peningkatan ekspor manggis Indonesia ke negara tersebut. Walaupun masih banyak faktor lain yang meyebabkan peningkatan volume ekspor tersebut khusunya pada periode tahun 2004-2005 di mana volume ekspor meningkat sangat signifikan. Laju peningkatan GDP China selama delapan tahun terakhir adalah 12,08 persen sedangkan laju peningkatan ekspor manggis Indonesia ke China sebesar 228,29 persen. Peningkatan GDP dan peningkatan ekspor manggis Indonesia ke China tersebut dapat dilihat di Tabel 14. 62 Tabel 17. Perkembangan GDP dan Volume Ekspor Manggis Indonesia ke China Tahun 2000-2007 Tahun GDP miliar US Volume Kg Nilai US 2000 1.993 16.333 14.796 2001 1.869 22.240 8.220 2002 2.492 28.512 11.403 2003 2.367 53.792 27.128 2004 2.678 362.827 296.288 2005 3.016 3.462.575 2.185.638 2006 3.687 3.576.096 2.067.885 2007 4.222 4.037.592 2.162.175 Laju 12,08 228,29 251,6 Sumber : BPS 2007, CIA The World Fact Book 2008 Negara-negara lain di mana ekspor manggis Indonesia ke negara tersebut tinggi juga memiliki GDP yang tinggi. Negara-negara tersebut antara lain Hong Kong 223 miliar US, Uni Emirat Arab 270 miliar US, Saudi Arabia 467 miliar US, dan Singapura 154 miliar US. Negara Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Singapura adalah negara dengan perekonomian terbuka yang menerapkan kebijakan kemudahan ijin masuk kepada negara luar sehingga kapasitas perdagangan internasional di negara tersebut tinggi. Hal tersebut juga berkorelasi dengan tingginya volume ekspor manggis Indonesia ke negara-negara tersebut. Namun, hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa variabel GDP tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap volume ekspor manggis ke negara tujuan juga memperlihatkan bahwa tidak semua negara dengan GDP tinggi merupakan importir manggis dengan volume besar. Sebagai contoh adalah Negara-negara Eropa dengan nilai GDP relatif tinggi yaitu Prancis 2.987 miliyar US, Jerman 3.818 miliyar US, Italia 2.399 miliyar US, Spanyol 1.638 miliyar US, dan Belanda 909 miliyar US. Ekspor manggis Indonesia ke negara-negara tersebut relatif kecil. Dari data tahun 2007 Prancis merupakan 63 negara eksportir terbesar yaitu sekitar 27 ton, sedangkan negara-negara lainnya volumenya jauh di bawah Prancis. Kasus lain yang terjadi adalah di Negara Jepang. Dari 23 negara tujuan ekspor manggis Indonesia di tahun 2007, Jepang merupakan negara dengan GDP tertinggi yaitu 4.844 miliar US. Namun jika dilihat dari volume ekspor manggis Indonesia ke negara tersebut di tahun 2007 sangan berbanding terbalik yaitu hanya sebesar 112 koligram. Hal ini disebabkan oleh faktor lain yaitu dicabutnya ijin masuk buah manggis dari Indonesia mulai tahun 2003. Namun berbagai upaya telah dilakukan pihak Indonesia untuk dapat memasuki pasar manggis di Jepang kembali, hanya saja volume ekspornya masih sangat sedikit. Beberapa kasus yang sudah dijelaskan di atas memberikan gambaran bahwa GDP suatu negara tidak signifikan secara penuh dalam mempengaruhi volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan. Tidak signifikannya GDP negara tujuan terhadap volume ekspor manggis dipengaruhi oleh beberapa faktor lain di luar variabel. Sehingga faktor-faktor lain tersebut perlu diperhatikan dalam menyusun rencana ekspor manggis ke negara tujuan di tahun berikutnya.

6.2.2 Populasi Negara Tujuan Pop