Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu:
1 Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar lima
hingga19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan
saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
2 Industri menengah, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
3.1.2. Teori Investasi
Pada saat merencanakan, memulai, dan menjalankan suatu bisnis, pengusaha dihadapkan pada pertimbangan kelayakan bisnis tersebut. Biasanya
langkah awal yang menjadi pertimbangan adalah penyediaan modal untuk investasi. Investasi memiliki umur ekonomis dan akan mengalami penyusutan tiap
tahunnya. Oleh sebab itu, investasi tidak hanya dipersiapkan pada saat memulai bisnis saja, tetapi juga pada saat bisnis tersebut sedang berjalan. Berdasarkan hal
tersebut didapatkan pengertian investasi, yaitu usaha menanamkan modal barang dalam wujud fisik yang menunjang kegiatan produksi dengan masa pakai lebih
dari satu tahun dan investasi tersebut harus dilakukan lagi pada saat umur ekonomisnya telah habis agar bisnis tersebut dapat berjalan Gittinger 2008.
Sumber lain menyebutkan bahwa proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapat kemanfaatan benefit atau
suatu aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil return di waktu yang akan datang, dapat direncanakan, dibiayai, dan
dilaksanakan sebagai satu unit usaha Kadariah et al. 1999. Investasi di dalam perusahaan adalah penggunaan sumber-sumber yang
diharapkan dapat memberikan imbalan atau pengembalian yang menguntungkan di masa datang. Investasi pada prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan
atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan
darinya. Dari sudut pandang jangka waktu penanamannya, investasi dibagi dalam dua tipe yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi
jangka pendek biasanya memiliki periode kurang dari satu tahun. Investasi ini bertujuan untuk mendayagunakan atau memanfaatkan dana yang sementara
menganggur serta bersifat marketable mudah untuk diperjualbelikan. Investasi jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun serta tidak bersifat
marketable karena investasi ini menyangkut kelangsungan hidup usaha di masa datang Suratman 2002.
Semua jenis pengeluaran investasi berkaitan secara terbalik dengan tingkat bunga riil. Tingkat bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya modal bagi
perusahaan yang berinvestasi dalam pabrik dan peralatan, meningkatkan biaya peminjaman, dan meningkatkan biaya penyimpanan persediaan. Ada berbagai
penyebab pergeseran dalam fungsi investasi, seperti kemajuan teknologi, perubahan kredit pajak investasi, dan pajak pendapatan perusahaan. Investasi akan
berubah selama siklus bisnis karena pengeluaran investasi bergantung pada output perekonomian serta tingkat bunga Mankiw 2007.
3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat