Analisis nilai pengganti switching value digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada biaya dan manfaat yang akan menghasilkan
keuntungan normal yaitu NPV sama dengan nol, IRR mendekati atau sama dengan tingkat suku bunga, dan Net BC sama dengan satu. Pada analisis
switching value secara langsung memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut dapat dilakukan perubahan terhadap masalah yang dianggap penting pada
analisis proyek dan kemudian dapat menentukan pengaruh perubahan tersebut terhadap daya tarik proyek.
Variabel yang dianalisis merupakan variabel yang dianggap signifikan terhadap usaha yaitu kenaikan harga input dan penurunan penjualan. Dengan
analisis ini, akan dicari jumlah maksimum kenaikan biaya usaha yang dominan dan jumlah maksimum penurunan penjualan brownies yang membuat usaha ini
masih tetap layak untuk dijalankan.
4.8. Laporan Laba Rugi
Analisa laba rugi digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu. Komponen laba rugi usaha Elsari Brownies and
Bakery terdiri dari pendapatan penjualan hasil produksi, biaya operasional, biaya penyusutan, beban bunga, dan pajak penghasilan. Laba sebelum pajak EBT
diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi dengan biaya operasional, beban bunga, dan biaya penyusutan. Laba setelah pajak EAT diperoleh dari laba
sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan.
4.9. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini adalah: 1
Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi dengan menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
2 Coffee latte merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan
rasio antara susu dan kopi 3:1. 3
Cappuccino merupakan sejenis kopi espresso yang diberi tambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
4 Barista merupakan seseorang yang mengoperasikan espresso machine serta
ahli dalam membuat racikan kopi dan aneka latte art yang menarik. Latte art
merupakan seni menghias bagian atas kopi dengan foam susu yang dihasilkan melalui milk foather.
5 Shot merupakan satuan cairan kopi sebagai hasil dari ekstraksi biji kopi
melalui espresso machine. Satu shot espresso berkisar antara 30-45 ml kopi. Dalam secangkir kopi biasanya terdiri dari satu shot espresso yang dihasilkan
dari kurang lebih 10 gram biji kopi.
4.10. Asumsi Dasar
Analisis kelayakan usaha Elsari Brownies and Bakery ini menggunakan beberapa asumsi dasar, yaitu:
1 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga skenario usaha, yaitu
kondisi perusahaan saat ini, penyewaan bangunan untuk membuka gerai baru di wilayah yang lebih strategis dengan dilengkapi dengan counter penjualan
kopi, dan pembelian bangunan sebagai pabrik sekaligus gerai baru Elsari. 2
Usaha yang dijalankan adalah pembuatan brownies panggang dengan berbagai variasi topping, antara lain keju, kacang mede, meisis, choco chips,
kacang almond, dll. 3
Investasi yang digunakan pada seluruh skenario usaha memiliki asumsi dibarukan kembali sesuai dengan harga yang berlaku di tahun 2012. Investasi
tersebut merupakan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. Kegiatan produksi pada skenario I juga berdasarkan kondisi perusahaan pada saat ini,
yang diukur melalui jumlah produksi di tahun 2011. Oleh karena itu, tidak ada tahap persiapan sehingga produksi di tahun pertama sudah berjalan
dengan optimal. 4
Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku selama bulan Februari 2012 hingga Maret 2012 dan diasumsikan konstan hingga umur
usaha berakhir. Harga jual brownies panggang melalui pemasaran langsung ialah sebesar Rp 30.000,00 per kotak. Namun, adanya strategi harga yang
ditetapkan Elsari menghasilkan pendapatan penjualan per kotak brownies panggang ialah sebesar Rp 27.000,00. Nilai ini diperoleh melalui pendekatan
going rate pricing yaitu penetapan harga di bawah harga yang ditetapkan pesaing.
5 Harga seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini bersumber
dari hasil wawancara dan survei lapang pada pemilik sekaligus pengelola usaha juga para karyawan Elsari Brownies and Bakery.
6 Tidak ada produk yang cacat atau gagal dan hasil produksi semuanya habis
terjual. 7
Penentuan umur usaha berdasarkan lamanya umur investasi bangunan, yaitu 10 tahun.
8 Proses produksi dilakukan selama enam hari selama seminggu maka dalam
satu bulan dilakukan 26 hari masa kerja. 9
Jumlah tenaga kerja pada skenario usaha I adalah 13 orang. Pada skenario usaha II dan III mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja menjadi 17
orang. Hal ini dikarenakan perluasan wilayah pemasaran memerlukan tenaga tambahan di bidang produksi dan pemasaran.
10 Kapasitas produksi Elsari Brownies and Bakery saat ini ialah 160 kotak
brownies panggang ukuran 500 gram per hari sehingga menghasilkan produk sebanyak 49.920 kotak brownies panggang selama satu tahun. Produksi
perusahaan pada skenario usaha I diasumsikan tetap hingga akhir umur proyek.
11 Kapasitas produksi Elsari Brownies and Bakery pada skenario usaha II dan III
mengalami peningkatan yaitu 59.904 kotak pada tahun pertama dan kedua pengembangan usaha dan 74.880 kotak pada tahun ketiga hingga kesepuluh
pengembangan usaha. Hal ini berarti terdapat peningkatan produksi brownies panggang Elsari setelah pengembangan usaha yaitu 192 kotak per hari pada
tahun pertama dan kedua serta 240 kotak per hari pada tahun ketiga hingga kesepuluh.
12 Penetapan jumlah produksi kopi pada skenario pengembangan usaha
didasarkan melalui usaha sejenis yang telah berjalan yaitu franchise coffee shop skala kecil. Pada tahun pertama dan kedua jumlah kopi yang dijual ialah
25 cangkir. Peningkatan penjualan terjadi pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha dikarenakan produk telah cukup dikenal oleh konsumen sehingga
jumlah kopi yang dijual menjadi 50 cangkir.
13 Pemilik usaha mengajukan pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp
100.000.000,00 pada skenario usaha II. Sedangkan pada skenario III, pemilik meminjam uang sebesar Rp 400.000.000,00 untuk pengembangan usaha.
14 Kredit yang diajukan oleh Elsari kepada BRI adalah kredit korporasi. Hal ini
dikarenakan kredit tersebut lebih fleksibel dan sesuai dengan kemampuan finansial Elsari. Kredit korporasi adalah kredit yang nilainya ditentukan
dengan melibatkan pihak calon debitur. Pihak debitur akan dilibatkan dalam penentuan suku bunga, jangka waktu pengembalian, serta jaminan dan syarat
lain dengan pihak bank. 15
Pada skenario usaha I, discount rate yang digunakan adalah sebesar 5,75 persen. Nilai ini diperoleh melalui rata-rata BI rate bulan Februari 2012-
Maret 2012. Pada skenario usaha II dan III akan dilakukan pengembangan usaha dengan melakukan pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia sehingga
discount rate yang digunakan sebesar 6,81 persen pada skenario II dan 6,79 persen pada skenario III. Nilai tersebut adalah Opportunity Cost of Capital
OCC atau discount rate dengan rata-rata tertimbang antara suku bunga pinjaman BRI dan BI rate. Penentuan nilai ini dikarenakan modal yang
digunakan untuk pengembangan usaha berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman. Suku bunga pinjaman yang digunakan adalah rata-rata suku bunga
pinjaman BRI dari bulan Februari 2012 hingga Maret 2012, yaitu sebesar 9,875 persen. Pinjaman yang diajukan perusahaan pada skenario II ialah
sebesar Rp 100.000.000,00 sedangkan guna pengembangan usaha pada skenario III akan dilakukan peminjaman sebesar Rp 400.000.000,00. Rumus
penentuan OCC ialah sebagai berikut:
Dimana: i = tingkat bunga pinjaman
x = modal pinjaman Rp r = OCC
y = modal sendiri Rp
Dengan demikian, berdasarkan data tersebut, akan diperoleh OCC rata-rata tertimbang pada skenario usaha II sebesar 6,81 persen dan 6,79 persen untuk
skenario usaha III. 16
Pengembalian pinjaman dilakukan selama sepuluh tahun dengan nilai angsuran tetap mulai tahun pertama hingga sepuluh, tanpa ada grace period
dengan tingkat suku bunga pinjaman BRI 9,875 persen per tahun. Dengan demikian, nilai angsuran yang harus dibayarkan oleh Elsari per tahun adalah
sebesar Rp 16.187.250,00 pada skenario II dan Rp 64.749.000,00 pada skenario III. Angsuran yang dibayarkan perusahaan diperoleh melalui
penggunaan rumus capital recovery factor sebagai berikut:
Dimana: P = jumlah pinjaman Rupiah
i = tingkat suku bunga persen n = jangka waktu pengembalian pinjaman tahun
17 Biaya yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan brownies panggang ini
terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke-1. Biaya reinvestasi perlu dikeluarkan untuk peralatan yang
telah habis umur ekonomisnya. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
18 Nilai penyusutan dihitung berdasarkan perhitungan nilai sisa dengan
menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dikurangi dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomis.
19 Pajak restoran yang digunakan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran sebesar 10 persen. 20
Bangunan yang akan digunakan sebagai tempat pengembangan usaha berada di Jalan Raya Padjajaran Kota Bogor. Bangunan tersebut merupakan rumah
toko ruko yang memiliki tiga lantai dengan luas bangunan 4,5x16 m
2
. Harga sewa bangunan tersebut ialah sebesar Rp 120.000.000,00 per tahun
sedangkan harga belinya ialah sebesar Rp 1.300.000.000,00.
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah