3 Analisis  Sensitivitas  Elsari  terhadap  Kenaikan  Harga  Bahan  Bakar  sebesar
33,33 persen Adanya peningkatan harga BBM khususnya premium sebesar Rp 6.000,00
tetap  menjadikan  usaha  ini  layak  untuk  dijalankan  bagi  seluruh  skenario  usaha. Kondisi  yang  paling  baik  diperlihatkan  melalui  perolehan  kelayakan  kriteria
investasi pada skenario usaha II. Oleh karena itu, diperlukan informasi mengenai sejauh  mana  batas  kenaikan  harga  BBM  dapat  ditolerir  agar  usaha  masih  tetap
layak  untuk  dijalankan.  Hasil  analisis  sensitivitas  kenaikan  bahan  bakar  pada ketiga skenario usaha dapat dilihat di Tabel 24.
Tabel 24. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bahan Bakar 33,33 persen
Uraian Skenario I
Skenario II Skenario III
NPV Rp 374.406.084
879.976.526 545.747.745
Net BC 4,46
4,81 1,54
IRR 57
58 17
DPP tahun 3,92
4,05 -
6.2.7. Analisis Nilai Pengganti Switching Value
Analisis  nilai  pengganti  switching  value  digunakan  untuk  mengetahui seberapa  besar  perubahan  maksimal  pada  biaya  variabel  dan  penerimaan
penjualan  yang  dapat  ditolerir  sehingga  usaha  masih  layak  untuk  dilaksanakan. Switching  value  ditentukan  dengan  uji  coba  sehingga  menghasilkan  keuntungan
normal  yaitu  NPV  sama  dengan  nol,  IRR  mendekati  nilai  suku  bunga,  dan  Net BC  sama  dengan  satu.  Dalam  penelitian  ini,  akan  dilakukan  analisis  switching
value  terhadap  ketiga  skenario  usaha  terkait  dengan  penurunan  penjualan  Elsari, kenaikan harga bahan baku telur, dan kenaikan harga bahan bakar.
Analisis  sensitivitas  telah  dilakukan  sebelumnya  pada  ketiga  skenario usaha  Elsari  Brownies  and  Bakery.  Perubahan  yang  terjadi  ialah  penurunan
penjualan  sebesar  3,85  persen,  kenaikan  harga  telur  sebesar  14  persen,  dan kenaikan  harga  bahan  bakar  sebesar  33,33  persen.  Analisis  sensitivitas  tersebut
menunjukkan  hasil  yang  beragam,  ada  skenario  usaha  yang  tetap  layak  untuk dijalankan  namun  terdapat  pula  skenario  usaha  yang  menjadi  tidak  layak  setelah
adanya perubahan tersebut.  Oleh karena itu, perlu adanya informasi terkait batas maksimal perubahan sehingga usaha ini masih tetap layak untuk dijalankan.
Hasil  analisis  switching  value  menunjukkan  informasi  bahwa  batas maksimum  penurunan  penjualan  brownies  panggang  ialah  sebesar  4,53087785
persen  pada  skenario  usaha  I.  Pada  kenyataannya,  Elsari  pernah  mengalami penurunan penjualan sebesar 3,85 persen. Hal  ini menyebabkan skenario usaha  I
lebih  peka  terhadap  adanya  penurunan  penjualan  dibanding  skenario  usaha  lain. Batas  maksimal  kenaikan  harga  telur  pada  skenario  usaha  I  adalah  sebesar
44,2432689  persen  sedangkan  kenyataan  yang  pernah  terjadi  ialah  adanya kenaikan  harga  telur  sebesar  14  persen.  Hasil  analisis  switching  value
menunjukkan  hasil  bahwa  batas  maksimal  kenaikan  harga  bahan  bakar  ialah 188,4845185  persen  sedangkan  kenaikan  harga  premium  yang  pernah  terjadi
adalah sebesar 33,33 persen. Nilai ini masih jauh dari batas maksimal perubahan yang dapat menyebabkan Elsari menjadi tidak layak.
Hasil  analisis  switching  value  pada  skenario  usaha  II  menunjukkan  hasil yang  paling  baik  apabila  dibandingkan  dengan  skenario  lainnya.  Rencana
pengembangan  skenario  usaha  II  menunjukkan  bahwa  Elsari  masih  layak dijalankan  hingga  batas  maksimal  penurunan  penjualan  sebesar  7,358089013
persen,  peningkatan  harga  telur  sebesar  71,8586154  persen,  dan  peningkatan harga  bahan  bakar  sebesar  290,91261  persen.  Pengalaman  yang  pernah  dialami
perusahaan terkait adanya perubahan antara lain penurunan penjualan sebesar 3,85 persen,  kenaikan  harga  telur  sebesar  14  persen,  dan  kenaikan  harga  bahan  bakar
sebesar  33,33  persen.  Hasil  ini  menunjukkan  kondisi  realita  yang  pernah  terjadi masih  jauh  dari  batas  maksimal  perubahan  yang  dapat  menyebabkan  skenario
usaha II menjadi tidak layak untuk dijalankan. Rencana  pengembangan  usaha  pada  skenario  III  menunjukkan  batas
maksimum  penurunan  penjualan  sebesar  4,880103089  persen,  kenaikan  harga telur  sebesar  47,6587638  persen,  dan  kenaikan  harga  bahan  bakar  sebesar
193,9402435  persen.  Hasil  analisis  switching  value  pada  skenario  usaha  III menunjukkan  kondisi  yang  lebih  baik  apabila  dibandingkan  dengan  skenario
usaha I. Berdasarkan  analisis  switching  value  secara  keseluruhan  dapat
disimpulkan bahwa rencana pengembangan  usaha pada skenario usaha  II dan  III menunjukkan  kondisi  yang  lebih  baik  apabila  dibandingkan  dengan  kondisi
perusahaan  saat  ini  atau  skenario  usaha  I.  Hasil  analisis  switching  value  ketiga skenario usaha dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Perbandingan Hasil Switching Value pada Ketiga Skenario Usaha
Perubahan Switching Value Persen
Skenario I Skenario II
Skenario III Maksimum
Penurunan Penjualan
4,53087785 7,358089013
4,880103089 Maksimum
Peningkatan Harga Telur
44,2432689 71,8586154
47,6587638 Maksimum
Peningkatan Harga Bahan Bakar
188,4845185 290,91261
193,9402435
6.2.8. Hasil Analisis Aspek Finansial