Proses Produksi Aspek Teknis

terjadinya peningkatan produksi tersebut. Elsari mampu menghasilkan 192 kotak brownies panggang per hari. Dengan demikian, produksi brownies panggang Elsari di tahun pertama dan kedua pengembangan usaha adalah 59.904 kotak. Pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha, produksi kembali ditingkatkan guna pemenuhan kebutuhan produk di wilayah pemasaran yang baru. Hal ini dilakukan karena brownies panggang Elsari dianggap telah cukup dikenal oleh masyarakat. Produksi yang dilakukan pada tahun kedua hingga kesepuluh berjumlah 15 kocok adonan sehingga akan menghasilkan 240 kotak brownies panggang per hari. Dengan demikian, jumlah produksi Elsari setelah pengembangan usaha ialah 74.880 kotak brownies panggang per tahun. Selain itu, pengembangan usaha Elsari akan dilengkapi dengan counter penjualan kopi di gerai barunya. Target penjualan kopi ini pada awal tahun pengembangannya ialah sebesar 25 cangkir per hari. Peningkatan target penjualan akan dilakukan pada tahun kedua hingga akhir umur usaha, yaitu sebesar 50 cangkir kopi per hari.

6.1.2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu metode penciptaan produk melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia. Proses produksi brownies panggang dilakukan melalui berbagai tahapan mulai dari persiapan bahan baku hingga proses pengemasan. Persiapan bahan baku antara lain dengan membersihkan loyang yang akan digunakan. Loyang tersebut kemudian dioleskan mentega dan terigu agar adonan tidak lengket di loyang. Proses penimbangan bahan baku brownies panggang kemudian dilakukan agar sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan. Bahan baku yang diperlukan adalah dua kg telur, 2,5 kg gula, vanili, dan soda kue. Campuran bahan baku tersebut kemudian diproses dengan menggunakan mixer selama 15 menit hingga adonan mengembang. Adonan yang telah mengembang kemudian ditambahkan berbagai bahan baku lain, yaitu tepung terigu sebanyak 1,6 kg, cokelat 300 gr, susu bubuk, dan sedikit garam. Adonan diaduk kembali namun dengan menggunakan tangan hingga semua bahan baku tercampur sempurna. Setelah adonan merata, ditambahkan minyak sayur sebanyak satu liter. Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang telah disiapkan sebelumnya. Satu adonan mampu menghasilkan 16 loyang brownies panggang. Adonan yang sudah terdapat di loyang kemudian diukur beratnya untuk menstandarisasikan produk. Berat brownies yang dijual ialah 500 gr per kemasan. Lapisan atas adonan lalu diratakan guna mempermudah proses pematangan. Tahapan selanjutnya ialah memberikan topping atau hiasan brownies sesuai dengan pesanan. Lapisan topping tersebut dapat berupa keju, coklat, choco chips, kacang mede, atau meises. Proses selanjutnya adalah tahap pemanggangan. Adonan yang telah siap dipanggang kemudian dimasukkan ke dalam oven yang berkapasitas maksimum 8 loyang. Proses pemanggangan dilakukan selama 20 menit hingga brownies tersebut matang. Brownies yang telah matang dikeluarkan dari loyang dan didinginkan di rak pendinginan dan penyimpanan brownies. Brownies yang telah dingin kemudian dikemas ke dalam kemasan khusus. Daya tahan produk ini dapat mencapai 3 hari bahkan dapat mencapai 7 hari jika dimasukkan ke dalam kulkas. Tahapan proses pembuatan brownies panggang dapat dilihat di Gambar 4. Gambar 4. Proses Pembuatan Brownies Panggang Elsari Proses penentuan harga pokok brownies didasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, gas, listrik, plastik, serta kemasan. Harga pokok satu kotak brownies panggang dengan berat 500 gram kurang lebih sebesar Rp 10.000,00. Penjelasan lebih lanjut mengenai harga pokok produksi brownies panggang Elsari dapat dilihat pada Tabel 10. Persiapan peralatan dan bahan baku Penimbangan bahan baku Pengocokan bahan baku Pembagian adonan ke dalam loyang Pemanggangan Proses pendinginan di rak penyimpanan Pelukisan topping Pengemasan brownies panggang Tabel 10. Harga Pokok Produksi Brownies Panggang Elsari per Satu Kocok Adonan Bahan Baku Satuan Jumlah Harga per Satuan Rp Total Rp Telur kg 2 15.000 30.000 Gula pasir kg 2,5 10.000 25.000 Tepung Terigu kg 1,6 7.000 11.200 Cokelat Bubuk gram 300 - 20.000 Vanili sdt 2 1.000 2.000 Soda Kue sdt 2 1.000 2.000 Garam sdt 2 1.000 2.000 Minyak Nabati liter 2 12.500 25.000 Plastik buah 16 1.175 18.800 Kemasan buah 16 1.500 24.000 Biaya Produksi Per Satu Kocok Adonan 160.000 Biaya Produksi per Loyang 10.000 Harga pokok produksi satu kotak brownies panggang ialah Rp 10.000,00. Biaya tersebut belum termasuk biaya gas, listrik, dan gaji karyawan. Apabila seluruh komponen tersebut dijumlahkan, maka total biaya pokok produksi untuk satu kotak brownies panggang menjadi kurang lebih sebesar Rp 20.000,00. Proses pembuatan beragam kopi jauh lebih mudah karena Elsari menggunakan mesin pembuat kopi otomatis untuk menunjang kegiatan produksinya. Mesin pembuat kopi otomatis menggunakan biji kopi yang akan langsung digiling apabila tombol ditekan. Cita rasa kopi yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas biji kopi. Semakin tinggi kualitas biji kopi, maka racikan kopi akan semakin istimewa. Proses penyajian kopi dapat disesuaikan dengan selera konsmen. Kopi ini dapat ditambah dengan susu, krim, atau cokelat sesuai dengan keinginan konsumen. Proses pembuatan espresso merupakan inti dari pembuatan variasi minuman espresso-based lain, yaitu cappuccino dan coffee latte. Proses pembuatan espresso dibagi menjadi empat tahapan, yaitu grinding, dosing, tamping dan brewing. Proses grinding atau menggiling biji kopi merupakan proses yang sangat penting karena akan menentukan kualitas espresso yang dihasilkan. Pengaturan yang tepat pada coffee grinder sangat penting untuk memastikan kadar kehalusan penggilingan biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap diolah. Proses selanjutnya adalah menggunakan espresso machine semi otomatis. Kopi yang telah digiling akan ditempatkan ke dalam portafilter atau disebut dosing. Sebelum melanjutkan ke proses berikutnya, harus dipastikan bahwa takaran bubuk kopi sudah tepat. Kemudian bubuk kopi yang telah berada di portafilter akan dipadatkan menggunakan alat. Proses ini dinamakan tamping. Tekanan yang digunakan untuk menghasilkan kepadatan espresso yang optimal kurang lebih adalah sebesar 12 kg. Proses selanjutnya adalah brewing. Proses ini merupakan proses pengolahan bubuk kopi menjadi secangkir minuman kopi. Secangkir espresso yang diekstrak dengan baik akan memenuhi kriteria yaitu satu shot yang dihasilkan selama 23 detik adalah 45 ml. Apabila dalam 23 detik espresso yang dihasilkan belum memenuhi cangkir maka artinya espresso tersebut over extracted atau terlalu kental. Namun apabila espresso telah memenuhi cangkir sebelum waktunya maka artinya espresso yang dihasilkan under extracted. Proses pembuatan susu steam dilakukan dengan menggunakan teknologi, yaitu milk frother. Susu cair sebanyak 100 ml susu cair yang digunakan akan mampu menghasilkan susu steam untuk tiga cangkir minuman cappucino atau coffee latte. Proses pembuatannya adalah susu cair dituang ke dalam jar. Setelah tombol pengaturan dipilih, maka alat tersebut akan bekerja dan berhenti secara otomatis apabila proses frothing telah selesai. Apabila tombol yang dipilih adalah dingin, maka akan dihasilkan susu steam untuk minuman dingin. Namun apabila pengaturan yang dipilih adalah panas, maka akan dihasilkan foam susu sebagai campuran bagi cappucino. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan susu steam dan foam susu adalah dua hingga tiga menit tergantung volume susu cair yang digunakan. Berikut ini merupakan alur yang menunjukkan proses pembuatan secangkir kopi dengan menggunakan coffee machine. Gambar 5. Proses Pembuatan Kopi dengan Espresso Machine

6.1.2.5. Layout Usaha