Gambar 3.3. Morfologi dasar perairan ekosistem lamun di lokasi penelitian Pada saat surut terendah hampir semua area yang ditumbuhi lamun
mengalami kekeringan seperti yang terlihat pada Gambar 3.4. Namun dibeberapa tempat seperti di dekat dermaga Desa Malang Rapat dan Desa Teluk Bakau ada
cekungan-cekungan sehingga hamparan lamun masih terendam air laut. Cekungan yang lebih dalam dijumpai di Desa Pengudang masyarakat menyebutnya sebagai
„suak‟, biasanya nelayan menggunakan suak untuk memasang jaring atau meletakkan bubu. Cekungan dalam yang terhubung ke luar tubir digunakan
nelayan untuk alur keluar-masuknya perahu, ada pula yang meletakkan bubu atau memasang jaring.
Gambar 3.4. Saat air laut surut di Desa Pengudang
3.4.2. Sebaran Spesies Lamun
Lamun dijumpai hampir diseluruh reef flat keempat desa penelitian. Jumlah jenis lamun yang dijumpai di lokasi penelitian adalah 9 spesies, dengan
penyebaran yang berbeda setiap desanya. Tercatat 6 spesies lamun di Desa Teluk Bakau, 7 spesies di Desa Malang Rapat, 2 spesies di Desa Berakit dan 8 spesies di
Desa Pengudang Tabel 3.6. Dari Tabel tersebut diketahui bahwa spesies Enhalus acoroides
dan Thallasia hemprichii dijumpai di semua desa, sedangkan semua spesies lamun ditemukan di Desa Pengudang, kecuali Thallasodendron ciliatum.
Tabel 3.6. Sebaran jenis lamun di lokasi penelitian Family
Spesies Akronim TB
MR BR
PN Hydrocharitacea Enhalus acoroides
Ea √
√ √
√ Thallasia hemprichii
Th √
√ √
√ Halophila ovalis
Ho √
√ -
√ Cymodoceaceae Cymodocea rotundata
Cr -
- -
√ Cymodocea serrulata
Cs √
√ -
√ Syringodium isoetifolium
Si √
√ -
√ Thalassodendron ciliatum
Tc √
√ -
- Halodule uninervis
Hu -
√ -
√ Halodule pinifolia
Hp -
- -
√
Keterangan: TB = Teluk Bakau, MR = Malang Rapat, BR = Berakit, PN = Pengudang
Jenis lamun di lokasi penelitian memiliki nama daerah yng berbeda. Menurut Damayanti 2011 Enhalus acoroides dikenal sebagai setu pita; Thallasia
hemprichii
setu sabit; Cymodocea rotundata setu daun bawang; C. serrulata setu gergaji; Syringodium isoetifolium setu lidi; Thalassodendron ciliatum setu kipas;
Halophila uninervis setu jarum; Halophila ovalis setu kelor dan Halodule
pinifolia setu jarum.
Di ekosistem lamun pesisir Timur Kabupaten Bintan kerap dijumpai beberapa endangered spesies. Dugong Dugong dugon kerap terperangkap jaring
nelayan Desa Berakit dan Pengudang di Musim Utara Desember – Februari.
Penyu dijumpai pada waktu yang tidak menentu, sedangkan kuda laut Hippocampus sp. banyak tertangkap pada bulan Oktober
– Desember. Jumlah jenis lamun yang ada di lokasi penelitian tergolong tinggi, karena
mewakili 75 dari jumlah jenis lamun yang ada di Indonesia. Beberapa publikasi yang mengidentifikasi jumlah spesies lamun di beberapa perairan di Indonesia
dirangkum dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Jumlah spesies lamun di beberapa lokasi di Indonesia
Lokasi Jumlah
Spesies Acuan
Teluk Bakau, Kabupaten Bintan 6
Hasil Penelitian 2015 Malang Rapat, Kabupaten Bintan
7 Hasil Penelitian 2015
Berakit, Kabupaten Bintan 2
Hasil Penelitian 2015 Pengudang, Kabupaten Bintan
8 Hasil Penelitian 2015
Pengudang, Kabupaten Bintan 4
Harpiansyah et al. 2014 Teluk Bakau, Kabupaten Bintan
6 Damayanti 2011
Malang Rapat, Kabupaten Bintan 5
Damayanti 2011 Teluk Kotania, Propinsi Maluku
7 Wawo 2014
Waai, Maluku Tengah 4
Wakano 2014 Liang, Maluku Tengah
5 Wakano 2014
Kepulauan Spermonde 7
Gosari dan Haris 2012 Pulau Panjang
3 Sakaruddin 2011
Bagian timur Pulau Morotai 7
Supriadi 2002 unpublished Selat Lembeh
8 Supriadi 2002 unpublished
Utara dan Timur Pulau Bintan 10
Supriadi 2002 unpublished Pantai Kuta, Bali
10 Kiswara dan Winardi 1999
Pantai Gerupuk 11
Kiswara dan Winardi 1999 Teluk Banten
8 Kiswara 1999
Pulau Pari 4
Isabela 2011
Lokasi Jumlah
Spesies Acuan
Lombok Timur 9
Syukur 2012 Pulau Pasi, Kabupaten Selayar
7 Tuhumury 2010
Karang Lebar, Kepulauan Seribu 3
Suherman 2011 Pantai Sanur
6 Dewi 2012
Teluk Bakau, Kepulauan Riau 10
Nainggolan 2011 Pulau Pramuka
6 Binandra 2010
Teluk Toli-Toli 7
Supriyadi 2010 Tanjung Dede, Tanjung Kekoh dan Pulau Kabetan
8 Supriyadi 2010
Teluk Kotania, Seram Bagian Barat 7
Supriyadi 2009 Nusa Dua, Denpasar-Bali
9 DKP dan P2O-LIPI 2007 unpublished
data Pulau Rote, Maluku Tenggara
9 DKP dan P2O-LIPI 2009 unpublished
data Sebesi, Lampung
9 Supriyadi 2007 unpublished data
Tual, Maluku Tenggara 9
DKP dan P2O-LIPI 2009 unpublished data
Kema, Sulawesi Utara 9
DKP danP2O- LIPI 2008 unpublished data
Alor, Nusa Tenggara Timur 9
DKP 2008 unpublished data Selat Lembeh, Bitung
8 Supriyadi 2008
Pulau Sanger, Sulawesi Utara 8
Supriyadi 2009 unpublished data Pulau Pari, Kepulauan Seribu
7 Yusril 2007 unpublished data
Kotania, Seram Barat 7
Supriyadi 2009 Kepulauan Tobelo, Maluku Utara
6 DKP danP2O- LIPI 2008 unpublished
data Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
6 Supriyadi dan Kuriandewa 2008
Madasanger, Jelenga , Maluk, Sumbawa Barat 9
Poedjirahajoe et al. 2013 Keterangan: database P2O LIPI
3.4.3. Biomasa Ekosistem Lamun
Biomasa biota dalam konteks penelitian ini adalah biomasa produsen dan biomasa konsumen. Biomasa produsen adalah biomasa lamun dan fitoplankton,
sedangkan biomasa konsumen adalah biomasa biota yang dimanfaatkan oleh nelayan tradisional, yaitu ikan, rajungan, sotong dan kerang-kerangan. Biomasa
produsen dan konsumen di ekosistem lamun disarikan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Berat biota dalam ekosistem lamun di lokasi penelitian Komponen
Berat biota musim Timur gram ha
Berat biota musim Utara gram ha
Lamun 3.85 x 10
6
3.85 x 10
6
Fitoplankton 3.14 x 10
6
2.43 x 10
6
Zooplankton 4.60 x 10
5
2.01 x 10
4
Ikan 3.60 x 10
3
2.32 x 10
3
Rajungan 3.81 x 10
2
2.67 x 10
2
Sotong 1.82 x 10
2
2.03 x 10
2
Kerang-kerangan 3.45 x 10
2
4.07 x 10
2
Keterangan: gram Carbon dalam volume air; dalam volume air
Senyawa organik yang dibentuk atau terkandung oleh biota direprentasikan dalam bentuk biomasa atau energi. Biomasa umumnya dalam bentuk berat basah
atau berat kering individu dalam luasan area dan waktu tertentu. Dalam konteks penelitian ini diperoleh nilai biomasa lamun sebesar 385.14 gram berat kering m
-2
. Beberapa publikasi yang memuat biomasa jenis lamun di perairan Indonesia
disajikan dalam Tabel 3.9.