3.4.4. Energi Ekosistem Lamun
Hasil perhitungan energi di ekosistem lamun direpresentasikan dalam Gambar 3.5a dan 3.5b. Secara umum memperlihatkan terjadi pengurangan energi
antara musim Timur dan Utara Gambar 3.5a dan 3.5b. Pada kelompok produsen lamun dan fitoplankton pengurangan energi antara musim relatif kecil 0.03.
Keadaan ini dapat dijelaskan dengan perbedaan rata-rata penyinaran matahari di lokasi penelitian. Menurut BMKG 2015 rata-rata lama penyinaran matahari
sebesar 44.63 pada musim Timur dan 43.2 di musim Utara. Sebagai produsen primer yang memanfaatkan sinar matahari, perbedaan penyinaran ini tentunya
memberikan pengaruh terhadap aktifitas fotosintesa produsen tersebut.
Ekosistem lamun memberikan jasa ekosistem berupa jasa pendukung, jasa pengatur, jasa penyedia dan jasa budaya MEA 2005; TEEB 2010. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa energi produsen memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan persentase energi konsumen terhadap total energi.
Jumlah energi produsen berkisar antara 78.33 – 84.47 dari total energi yang ada.
Dari persentase tersebut, diketahui bahwa 78.24 adalah energi lamun Gambar 3.5a.; 3.5b.. Artinya bahwa energi lamun lebih besar dibandingkan dengan energi
biota lainnya. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa energi lamun berperan sebagai nursery ground, feeding ground Unsworth et al. 2007a juga sebagai
peredam arus Unsworth et al. 2007b; Manca et al. 2012. Belum ada acuan yang mengatakan berapa energi lamun yang ideal untuk dapat dikatakan berperan
sebagai mana dikatakan di atas. Namun berdasarkan energi lamun yang besar mengindikasikan bahwa jasa pendukung supporting services dan jasa pengatur
regulating services di lokasi penelitian dalam kondisi baik.
Jumlah energi konsumen zooplankton, herbivora, omnivora, karnivora dan ikan lainnya berbeda menurut musim. Pada musim Timur persentase energi
konsumen adalah 21.67 dari total energi, sedangkan musim Utara sebesar 15.53. Pada kelompok ini terjadi pengurangan energi antara kedua musim
sebesar 6.14. Pengurangan energi tersebut terjadi pada semua komponen konsumen yaitu herbivora, omnivora, karnivora dan ikan lainnya. Dalam
hubungan peran ekosistem lamun sebagai provisioning services, keadaan ini memberikan gambaran bahwa pada musim Utara, kemampuan nelayan tradisional
untuk memanfaatkan energi yang tersedia mejadi berkurang. Pada musim Utara cuaca buruk, keadaan ini memacu aktivitas nelayan tradisional mengakses sumber
daya di ekosistem lamun lebih tinggi. Menurut informasi setempat, musim Utara merupakan musim paceklik bagi nelayan laut lepas yang bekerja di atas 4 mil,
namun bagi nelayan tradisional cuaca buruk bukan merupakan kendala untuk bisa melakukan aktivitas penangkapan. Sesuai dengan pernyataan Torre-Castro et al.
2014 bahwa hasil tangkapan dari ekosistem lamun relatif stabil dan ekosistem lamun merupakan daerah tangkapan yang terbaik, dengan demikian musim bukan
merupakan hambatan bagi nelayan untuk mengekploitasi sumber daya ekosistem lamun. Famili Siganidae, Scaridae, Lethrinidae, Serranidae, Lutjanidae, dan
Mullidae
merupakan jenis ikan yang selalu tertangkap di ekosistem lamun Unsworth et al. 2014; Torre-Castro et al. 2014 dan ini mirip dengan hasil yang
diperoleh dari penelitian. Secara umum energi produsen yang dimanfaatkan oleh konsumen lebih
kurang sebesar 27.56 pada musim Timur dan 18.35 pada musim Utara.
Energi Ekosistem Lamun Musim
Timur 1.55E+13 J
100
Lamun 1.21E+13 J
78.24
Fitoplankton 1.50E+10 J
0.097
Zooplankton 7.89E+07 J
0.001
Herbivora 1.28E+12 J
8.31
Omnivora 4.96E+11 J
3.21
Karnivora 1.25E+12 J
8.06
Siganidae Scaridae
Serranidae Lutjanidae
Lethrinidae Holocentridae
Labridae Haemulidae
Potunidae Sephiidae
Kyposidae Pomacentridae
Bivalvae Ikan lainnya
3.23E+11 J
2.09
Produsen 1.21E+13 J
78.33
Konsumen 3.35E+12 J
21.67
Gambar 3.5a. Energi ekosistem lamun pada musim Timur
Keterangan: warna merah adalah nilai persentase terhadap total energi
45
Energi Ekosistem Lamun