4.4.2. Identifikasi Jasa Ekosistem Lamun
Hasil pemetaan jasa ekosistem lamun diperoleh dari data sekunder dan hasil kuesioner, wawancara serta observasi di lapangan. Hasil kuesioner, wawancara
dan observasi diketahui 24 jenis jawaban tentang ekosistem lamun, enam dapat dikelompokkan kedalam integritas ekologis, dua jasa pengaturan, satu termasuk
kedalam jasa penyediaan dan 16 merupakan penggunaan lahan ekosistem lamun Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Komponen jasa ekosistem lamun dari berbagai sumber
Ecosystem sevices References
Ecosystem sevices References
Integritas ekologis Jasa Pengaturan
Nursery dan feeding ground 1, 2, 16
Pelindung pantai 1, 4, 8
Pemijahan dan pembesaran biota 1, 2
Pemerangkap sedimen 1, 4
Tempat berlindung biota 1, 2
Mempertahankan pH air laut 1, 3
Pemasok nutrisi 1, 2
Peredam arus 1, 4, 8, 17
Tempat hidup hewan langka 1, 2
Menjaga kejernihan air 1, 4, 17
Kaya keanekaragaman spesies biota
1, 2, 4, 9, 10, 16 Penstabil substrat
1, 4
Jasa Persediaan
Sumber ikan 4, 6, 9
Tempat mencari rajungan 17, 6
Sumber invetebrata 4, 6, 10
Tempat mencari kuda laut 17
Sumber ikan hias 1
Tempat meletakkan bubu 17, 6, 7
Sumber benih 4, 6
Tempat meletakkan bubu ketam 17, 6, 7
Obat 6, 14, 15
Tempat meletakkan jaring 17, 6, 7
Pupuk 6, 11, 12, 13
Tempat meletakkan jaring ketam 17, 6, 7
Atap rumahkonstruksi 6,
Tempat meletakkan kelong karang 17, 6, 7
Bioprospekting 6, 14, 15
Tempat meletakkan empang 17, 6, 7
Melihat arus 17
Tempat mencari umpan 17, 6, 7
Tempat mencari ikan 17, 6
Tempat mencari rengkam 17
Tempat mencari kerang 17, 6
Tempat berlabuh kapal 17
Tempat mencari teripang 17, 6
Tempat dermaga 17
Alur Kapal 17
Jasa Budaya
Rekreasi 5
Nilai intrinsik dari biodiversitas 5
1Unsworth et al. 2007b; 2Verweij et al. 2008; 3Unsworth et al. 2012; 4Kiswara 2009; 5Burkhard et al 2012; 6Torre-Castro dan Ronnback 2004; 7Torre-Castro et al. 2014; 8 Manca et al. 2012; 9 Periswadi
2008; 10 Arbi 2010; 11 Lei dan Khin 2008; 12 Sridar dan Rengasamy 2008; 13 Khumar, et al. 2012; 14 Rajendran et.al. 2013; 15 Basha dan Muthukumar 2014; 16 Hemminga dan Duarte 2000; 17 Hasil
Penelitian 2014.
4.4.3. Matriks Jasa Ekosistem Lamun
Kajian keterkaitan antara tipe habitat dan morfologi ekosistem lamun di Kabupaten Bintan dengan jasa ekosistem diperoleh dengan memadukan sumbu-x
tipe habitat dan morfologi ekosistem lamun dengan sumbu-y jasa ekosistem lamun kedalam tiga matriks, yaitu matriks kapasitas sumberdaya supply,
matriks permintaan sumberdaya demand dan matriks ketersediaan budget. Sumbu-x adalah tipe habitat dan morfologi ekosistem lamun diperoleh dari
modifikasi Suyarso 2011 serta observasi lapangan. Sumbu-y adalah jasa ekosistem lamun integritas ekologis, jasa pengaturan, jasa persediaan dan jasa
budaya yang diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, observasi serta studi pustaka.
Matriks kapasitas supply
Hasil penilaian matriks kapasitas diperlihatkan dalam Tabel 4.4. Matriks kapasitas merefleksikan hubungan antara tipe habitat dan morfologi ekosistem
lamun dengan jasa kapasitas supply ekosistem lamun yang ada. Sebagai contoh, tipe habitat berupa lamun merupakan nursery ground dan feeding ground
bagi biota yang hidup di dalam ekosistem lamun Hemminga dan Duarte, 2000. Oleh karena itu, penulis memberikan nilai 3 tiga, yang artinya bahwa tipe habitat
lamun mempunyai hubungan kapasitas yang kuat dengan nursery ground dan feeding
ground biota. Sebaliknya, informasi mengenai hubungan antara tipe habitat lumpur dan pasir dengan nursery ground dan feeding ground, belum
dijumpai, oleh karena itu diberikan nilai 0 nol pada hubungan ini, artinya tidak ada hubungan kapasitas antara keduanya.
Tabel 4.4. Matriks supply jasa ekosistem lamun di lokasi penelitian
Jasa Ekosistem Tipe Habitat
Morfologi
Lu m
p u
r P
asi r
Ru b
b le
K ar
an g
La mu
n P
an ta
i C
ek u
n g
an K
ar an
g m
at i
K al
o ra
n G
u n
d u
k an
p as
ir Re
ef c
re st
∑Integritas Ekologi
1 1
5 6
17 nursery dan feeding ground
3 3
3 tempat pemijahan dan mebesarkan anak
2 3
3 pemasok nutrisi
2 tempat berlindung biota
2 2
3 hewan langka
3 3
biodiversitas 1
1 1
2 3
∑Jasa Pengaturan
18 3
pelindung pantai 3
3 mempertahankan pH air laut
3 menjaga kejernihan air
3 penstabil substrat
3 Melihat arah arus
3 peredam arus
3
∑Jasa Persediaan
3 12
29 18
24 6
3 3
sumber ikan 1
1 3
3 1
sumber invertebrata 3
3 3
3 3
sumber ikan hias 2
3 obat
3 pupuk
3 bioprospecting
3 konstruksiatap rumah
3 sumber benih
2 3
Tempat meletakkan bubu ikan 1
1 1
Tempat meletakkan bubu ketam 1
1 1
Tempat memasang jaring ikan 1
1 1
Tempat memasang jaring ketam 1
1 1
Tempat memasang kelong karang 1
1 Tempang meletakkan empang
1 1
Tempat memancing 1
1 1
Tempat mencari moluska 1
1 1
1 1
Tempat mencari teripang 1
1 1
1 Tempat mencari kuda laut
3 3
Tempat mencari rengkam 3
Jalur perahu 3
Tempat menambat perahu 3
3 Tempat dermaga
3 3
∑Jasa budaya
3 3
rekreasi dan nilai estetika 1
1 1
1 3
Nilai intrinsik dari biodiversitas 3
3
Keterangan: 0 = tidak ada hubungan kapasitas; 1 = hubungan kapasitas rendah; 2 = hubungan kapasitas sedang; 3 = hubungan kapasitas kuat
Tipe habitat lamun memiliki hubungan kapasitas yang kuat dengan keanekaragaman biota serta keberadaan hewan langka. Malikusworo 1983
mencatat 165 spesies ikan yang termasuk kedalam 54 famili di padang lamun perairan Teluk Banten, sementara itu Periswadi 2008 mencatat 85 spesies ikan
yang termasuk kedalam 48 famili di padang lamun Pulau Derawan Kalimantan Timur. Arbi 2010 mencatat ada 183 spesies moluska dari 53 famili di padang
lamun Pulau Talise, Sulawesi Utara. Diketahui pula bahwa kuda laut Hippocampus sp merupakan hewan langka yang telah tercatat dalam Appendix
II CITES Convention on the International Trade in Endanged Species of Wild Fauna and Flora
, hidup di hamparan lamun Rosa et al. 2007; Anonim 2009b. Secara umum, tipe habitat lamun dan integritas ekologis memiliki nilai
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe habitat lainnya. Artinya, hamparan lamun berkaitan erat dengan proses ekologi yang berjalan didalam ekosistem
lamun. Sementara itu belum terlihat hubungan kapasitas antara morfologi ekosistem lamun dengan integritas ekologis.
Hubungan antara jasa pengaturan dengan tipe habitat memperlihatkan bahwa lamun memiliki nilai yang lebih tinggi dari tipe habitat lainnya. Hubungan
yang kuat terlihat antara lamun sebagai pelindung pantai, mempertahankan pH air laut, pemerangkap sedimen dan peredam arus. Keadaan ini didukung oleh hasil
penelitian Unsworth et al. 2012, yang menyatakan bahwa keberadaan lamun akan menaikkan pH sebesar 0,38 point dan menaikkan omega agaronite unsur
pembentuk kerangka kapur sebesar 2,9 point. Selanjutnya, Manca et al. 2012 melakukan penelitian di laboratorium Canal Investigació i Experimentació
Marķtima, Universitat Politecnica de Catalunya, Barcelona, Spanyol dengan menggunakan lamun buatan dari spesies Posidonia oceanica. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa P. oceanica dapat meredam gelombang sehingga dapat dijadikan sebagai pelindung pantai dari erosi.
Dari sisi morfologi, hanya reef crest
yang memikili keterkaitan kuat dengan jasa pengaturan, yaitu dalam fungsinya sebagai pelindung pantai.
Hubungan antara jasa persediaan dengan tipe habitat diperlihatkan dalam Tabel 4.4. Keterkaitan yang kuat terlihat pada tipe habitat rubble dengan
perannya antara lain sebagai sumber invertebrata, pupuk, bioprospecting serta tempat mencari kuda laut. Sebagai sumber ikan, sumber invertebrata, beberapa
publikasi pendukung dirangkum dalam Tabel 4.5. Hubungan yang kuat antara jasa persediaan dengan morfologi ekosistem lamun tampak pada reef crest sebagai
tempat memancing. Pengamatan penulis, nelayan tanpa perahu menjadikan reef crest
sebagai tempat pijakan mereka ketika melakukan aktifitas memancing. Habitat pasir dengan morfologi pasir berhubungan kuat sebagai tempat
menambatkan perahu dan dermaga. Secara umum, tipe habitat dan morfologi ekosistem lamun berhubungan sedang sampai kuat dengan jasa persediaan.
Dalam hubungan antara jasa budaya dengan tipe habitat, lamun memiliki hubungan kapasitas yang kuat dengan nilai intrinsik dari biodiversitas. Artinya,
hamparan lamun memiliki potensi yang relatif besar untuk dikembangkan menjadi jasa budaya. Misalnya, pada musim Utara sering dijumpai dugong di Desa Berakit
dan Pengudang. Demikian pula denga penyu, informasi nelayan mengatakan bahwa sering dijumpai penyu di habitat lamun. Dari sisi morfologi ekosistem
lamun, hubungan yang kuat tampak antara pasir dengan rekreasi dan nilai estiteka. Diketahui bahwa panjang pantai di keempat desa lokasi penelitian adalah