Pendahuluan Studi Konektivitas Sistem Sosial-Ekologis Ekosistem Lamun Di Kabupaten Bintan

3.3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian ini dirangkum dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1. Alat dan Bahan penelitian Alat Bahan roll meter 100 meter underwater paper GPS pinsil Kamera underwater kantong plastik 5 kg Transek kuadrat 1 x 1 meter label refraktometer karet gelang termometer botol sampel plankton net formalin masker papan jalan snorkel buku data cool box filter Whatmann daftar pasut Bahan kimia untuk analisis klorofil bak plastik Sampel lamun, plankton, kerang-kerangan, ikan dan rajungan sprektrofotometer timbangan Nota penjualan ikan, rajungan, sotong dan kerang-kerangan milik nelayan tradisional 3.3.3. Pengumpulan Data Secara umum rantai makanan dalam suatu ekosistem dibentuk oleh produsen, konsumen dan pengurai. Untuk mengekplorasi energi ekosistem lamun di lokasi penelitian, penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut: Ekosistem lamun : Yang dimaksud dengan ekosistem lamun secara spasial dalam penelitian ini adalah batas dari pasang tertinggi sampai batas tubir reef crest. Komponen rantai makanan : Dibedakan menjadi biota produsen dan konsumen. Produsen yang dimaksud adalah lamun dan fitoplankton. Konsumen yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah zooplankton dan biota ekonomis yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, baik untuk dijual maupun untuk dikonsumsi, yaitu kerang-kerangan, sotong, rajungan dan ikan. Pertimbangan ini diambil didasarkan pada rantai makanan merumput. Energi sumber daya ekosistem lamun : Adalah energi lamun, plankton, kerang-kerangan, sotong, rajungan dan ikan yang dihitung dengan pendekatan biomasa dalam luasan area, kemudian dikonversi menjadi energi Gambar 3.2. Transek kuadrat Plankton net lamun plankton ikan rajungan sotong Tangkapan nelayan Biomasa Nilai kalori Energi Kerang- kerangan Gambar 3.2. Skematis metodologi Tujuan, metode pengambilan data, jumlah pengamatan dan jenis data yang dikumpulkan dirangkum dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Tujuan, metode, jumlah pengamatan dan jenis data No Tujuan Metode Jumlah pengamatan Data yang dikumpulkan 1. Menghitung biomasa lamun Transek garis Mc Kenzi 2003 80 plot Jenis dan biomasa lamun 2. Menghitung biomasa plankton Plankton net Strickland dan Parson, 1968; Wickstead 1965, Nontji 2008 23 titik 27 titik Contoh plankton 3. Menghitung biomasa ikan, rajungan, sotong dan kerang-kerangan Tangkapan nelayan 10 – 15 responden Jenis dan biomasa ikan, rajungan, sotong dan kerang- kerangan Keterangn: Musim Utara; Musim Timur

a. Lamun

Transek kuadrat digunakan untuk pengambilan data lamun. Penarikan transek kuadrat dilakukan masing-masing di satu titik stasiun di setiap desa. Transek dibuat tegak lurus garis pantai sampai ke arah tubir. Pengamatan lamun dilakukan pada tiap garis transek di dalam petak kuadran dengan ukuran 100 cm x 100 cm dengan jarak 10 meter McKenzie 2003. Pada masing-masing desa dilakukan 2 ulangan. Variabel yang diamati adalah biomasa lamun yang diambil dari 80 petak kuadran. Posisi transek lamun dapat dilihat pada Lampiran 1.