Pengujian Hipotesis Uji Homogenitas Variansi

f 1 f 1 1 k 3 1 1 c j ; j j f SS RKG ; j 2 j 2 j j n X X SS K= banyaknya populasi = banyaknya sampel f : derajad kebebasan RKG = N – k N : cacah semua pengukuran f j : derajad kebebasan untuk s j : n j – 1 j : 1,2,…,k n j : cacah pengukuran pada sampel ke-j 3. Taraf signifikansi a = 0,05 4. Daerah Kritik DK DK= 1 : 2 2 2 | 5. Keputusan uji H ditolak jika 2 terletak di daerah kritik 6. Kesimpulan Populasi-populasi mempunyai variansi homogen jika H diterima Populasi-populasi mempunyai variansi tidak homogen jika H ditolak Budiyono, 2004: 176 -177 Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model sebagai berikut : X         − − + = ∑ ∑ ∑ = ∑ ∑ − = { } − + + + + = k hitung ijk ij j i ijk a c c c c e a b b a m

2. Pengujian Hipotesis

dengan : X : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j µ : rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean : efek baris ke-i pada variabel terikat : efek baris ke-j pada variabel terikat : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ij µ yang berdistribusi normal rataan 0 dan variansi 2 i : 1, 2 ; 1 = metode pembelajaran STAD 2 = metode pembelajaran konvensional j : 1, 2, 3 ; 1= aktivitas tinggi 2= aktivitas sedang 3= aktivitas rendah k : 1, 2, .....,n ij : n ij : cacah data amatan pada setiap sel ij Budiyono, 2003:228 Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan jalan sel tak sama, yaitu : a. Hipotesis H 0 A : a i = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat ijk i j ij ijk a b a b e s H 1 A : paling sedikit ada satu a i yang tidak nol ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat H 0 B : ß j = 0 untuk setiap j= 1, 2, 3, 4 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1 B : paling sedikit ada satu ß j yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 0 AB : = 0 untuk setiap i =1, 2 dan j = 1, 2, 3, 4 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1 AB : paling sedikit ada satu yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat Budiyono,2004:211 b.Komputasi 1 Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: n ij = ukuran sel ij sel pada baris ke-i kolom ke-j = cacah data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = j , i ij n 1 pq j , i ij n N = banyaknya seluruh data amatan ∑ ∑ = ij ij a b a b 2 2 = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij AB = rataan pada sel ij i ij i AB A = jumlah rataan pada baris ke- i j ij j AB B = jumlah rataan pada baris ke-j j , i ij AB G = jumlah rataan semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai berikut: pq G 1 2 ; j , i ij SS 2 ; i 2 i q A 3 ; j 2 j p B 4 ; j , i 2 ij AB 5 2 Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu: JKA = h n { 3 – 1 } JKG = 2 JKB = h n { 4 – 1 }, JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG JKAB = h n { 1 + 5 – 3 – 4 } d engan: JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom ij k ijk k ijk ij n X X SS       − = ∑ ∑ ∑ = ∑ = ∑ = = ∑ = ∑ = ∑ = ∑ = JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total 3 Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAb = p – 1 q – 1 dkG = N – pq dkT = N – 1 4 Rataan kuadrat dkA JKA RKA dkAB JKAB RKAB dkB JKB RKB dkG JKG RKG 5 Statistik Uji a. Untuk H 0 A adalah RKG RKA F a yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq. b. Untuk H 0B adalah RKG RKB F b yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq. c. Untuk H 0 AB adalah RKG RKAB F ab yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 q – 1 dan N – pq. 6 Taraf Signifikansi a = 0,05 = = = = = = = 7 Daerah Kritik a Daerah kritik untuk F a adalah DK = { F a | F a F a ; p – 1 , N – pq } b Daerah kritik untuk F b adalah DK = { F b | F b F a ; q – 1 , N – pq } c Daerah kritik untuk F ab adalah DK = { F ab | F ab F a ; p – 1 q – 1 , N – pq } 8 Keputusan Uji H ditolak jika F hitung terletak di daerah kritik. 9 Rangkuman Analisis Sumber JK Dk RK F hit F tab el Baris A JKA p – 1 RKA F a F tab el Kolom B JKB q – 1 RKB F b F tab el Interaksi AB JKAB p – 1 q – 1 RKAB F ab F tab el Galat G JKG N – pq RKG - - Total JKT N – 1 - - - Budiyono, 2004: 229 -233 Pada praktiknya, peneliti menggunakan paket MINITAB untuk melakukan analisis variansi. Jika hasil analisis variansi menunjukkan H ditolak, maka selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Sceffe’ yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom, dan setiap pasangan sel. Langkah-langkah dalam menggunakan metode Sceffe’ adalah sebagai berikut.

c. Uji Komparasi Ganda

Dokumen yang terkait

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI SURAKARTA

1 23 209

METODE PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE BELAJAR SISWA

0 3 154

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMK

0 15 180

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVINGTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI 8 SURAKARTA

0 3 80

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII.

3 14 368

penelitian adi wijaya

0 0 7