maupun tahun 2009 11.346 juta rupiah . Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kota Padang lebih banyak ditopang melalui pendapatan asli daerah dari sektor
non migas. Sektor non migas khususnya sektor andalan antara lain bahari dan kelautan mampu memberikan kontribusi penting dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Kontribusi sektor bahari dan kelautan sekitar 20 persen dari total PDRB. Implikasi dari hal tersebut bahwa dengan nilai pertumbuhan yang tinggi,
Kota Padang berhasil menurunkan ketimpangan pendapatannya.
4.2.3 Dinamika Ketimpangan Pendapatan
Ketimpangan pendapatan atau kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan yang tinggi merupakan dua masalah besar di banyak negara
berkembang, tidak terkecuali di Indonesia
Sumber: BPS 2009, diolah
Gambar 4.8. Perbandingan Indeks Gini menurut KabupatenKota Pesisir Penerima PEMP Tahun 2005 dan 2009
Berdasarkan kiteria
ketimpangan pendapatan
Oshima 1970,
ketimpangan distribusi pendapatan di 20 kabupatenkota pesisir penerima PEMP yang diukur dengan indeks gini masih tergolong sebagai ketimpangan rendah
sampai sedang namun tetap perlu diwaspadai karena ada beberapa wilayah memiliki kecenderungan untuk meningkat seperti yang terlihat pada Gambar 4.8.
Pada Gambar 4.8 juga terlihat bahwa indeks gini di 20 kabupatenkota pesisir penerima PEMP berada pada kisaran 0,25 hingga 0,36. Pada tahun 2009,
indeks gini tertinggi adalah Kabupaten Pontianak sebesar 0,30. Sebaliknya indeks
gini terendah adalah Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Ciamis dengan nilai indeks gini sebesar 0,25. Kondisi ini berarti ketimpangan distribusi pendapatan di
Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Ciamis termasuk kategori ketimpangan rendah.
4.2.4. Dinamika Pengangguran
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan angkatan kerja economically active population dan struktur ketenagakerjaan
adalah isu pengangguran. Pengangguran dari sisi ekonomi merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia.
Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas tidak mampu menyerap masyarakat pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Pengurangan subsidi yang mengakibatkan kenaikan harga BBM hingga 2
kali lipat pada tahun 2005 dan Krisis ekonomi global pada tahun 2008 diduga merupakan salah satu penyebab tidak tercapainya target pengurangan tingkat
kemiskinan dan pengangguran pada RPJM 2005-2009.
Sumber: BPS 2009, diolah
Gambar 4.9. Perbandingan TPT menurut KabupatenKota Pesisir Penerima PEMP Tahun 2005 dan 2009