Dinamika Pengangguran Dinamika 20 KabupatenKota Pesisir Penerima PEMP

IV 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 tpt2009 40.00 30.00 20.00 10.00 m is k in 2 9 Biak Numfor Fakfak Seram Bagian Timur Buru Maluku Tengah Minahasa Utara Nunukan Kotawaringin Barat Pontianak Sambas Gianyar Bantul Kulon Progo Ciamis Tasikmalaya Bengkulu Tanjung Jabung Barat Padang Banda Aceh Aceh Besar 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 tpt2005 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 m is k in 2 5 Biak Numfor Fakfak Seram Bagian Timur Buru Maluku Tengah Minahasa Utara Nunukan Kotawaringin Barat Pontianak Sambas Gianyar Bantul Kulon Progo Ciamis Tasikmalaya Bengkulu Tanjung Jabung Barat Padang Banda Aceh Aceh Besar I IV II III I III II IV Sumber: BPS 2009, diolah Gambar 4.12. Perbandingan Kondisi Tingkat Pengangguran TerbukaTPT dan Kemiskinan menurut KabupatenKota Pesisir Penerima PEMP Tahun 2005 dan 2009 Analisis kuadran untuk peubah TPT dan tingkat kemiskinan pada tahun 2009 menunjukkan perbedaan yang berarti jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2005. Perkembangan yang baik dialami oleh Kabupaten Tasikmalaya dan Tanjung Jabung Barat pada tahun 2005 posisi masing-masing berada di kuadran 4 dan 2, pada tahun 2009 berubah posisinya berada di kuadran terbaik yaitu kuadran 1. Perkembangan yang baik untuk Kabupaten Tasikmalaya dalam analisis kuadran dapat diartikan sebagai perbaikan dalam hal pertumbuhan ekonomi, penurunan pengangguran dan penurunan persentase kemiskinan di kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41 Tahun 2009 tentang penetapan lokasi minapolitan, Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu kabupatenkota yang menjadi lokasi pengembangan kawasan minapolitan dari 41 kabupatenkota di seluruh Indonesia. Kawasan minapolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengeloaan sumberdaya alam tertentu. Saat ini sedang dibangun PPI Pangkalan Pendaratan Ikan di Kampung Pamayang, Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, selanjutnya pembangunan TPI Tempat Pendaratan Ikan di beberapa desa. Pengembangan kawasan minapolitan merupakan upaya dalam mendorong pengembangan kawasan budidaya perikanan di daerah. Kegiatan di kawasan minapolitan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan pertumbuhan wilayah dengan kegiatan budidaya perikanan sebagai penggerak utamanya Saefulah, 2009. Berdasarkan analisis kuadran pengangguran dan kemiskinan kabupaten yang mengalami kemunduran atau berada diposisi sangat buruk tingkat pengangguran dan kemiskinan sangat tinggi adalah Kabupaten Seram Bagian Timur, Biak Numfor, Maluku Tengah dan Fak-Fak. Kabupaten-kabupaten tersebut terletak di Indonesia bagian timur, posisinya sangat buruk, yang dapat diartikan bahwa kabupaten tersebut masih memiliki tingkat pengangguran sekaligus tingkat kemiskinan yang sangat tinggi. Kebijakan pemerintah dengan adanya program PEMP di kawasan timur kiranya belum dapat mendorong penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Krisis ekonomi global diduga merupakan salah satu penyebab tidak tercapainya target pengurangan tingkat kemiskinan dan pengangguran pada periode 2005-2009, selain akibat faktor alam yang kurang mendukung masyarakat pesisir wilayah timur untuk bekerja dalam mencari penghasilan.

4.4 Pro Poor Growth

Growth Incidence Curve GIC Analisis tentang Pro Poor Growth dengan menggunakan GIC berguna untuk mengetahui derajat manfaat pertumbuhan ekonomi di 20 kabupatenkota penerima program PEMP bagi penduduk miskin. Distribusi pendapatan terjadi perbaikan jika GIC merupakan fungsi turun. Dalam analisis ini, GIC dilakukan dalam periode 2005-2009. Penyesuaian pada data pengeluaran di tiap kabupaten kota dilakukan untuk memenuhi keterbandingan data antar kabupaten dan antar periode, karena perbedaan garis kemiskinan antar kabupatenkota dan antar waktu.

4.4.1 GIC Periode 2005-2009

Gambar 4.12. menunjukkan GIC dari 20 kabupatenkota penerima program PEMP periode 2005-2009. Pada gambar tersebut memperlihatkan nilai pertumbuhan yang selalu positif di setiap persentil penduduk selama periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di periode ini bersifat