Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

3.2.1. Analisis Deskriptif

Analis deskriptif merupakan suatu teknik analisis sederhana yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi suatu observasi dengan menyajikan dalam bentuk ulasan, tabel maupun grafik dengan tujuan memudahkan dalam menafsirkan hasil observasi.

3.2.2. Analisis Kuadran

Analisis kuadran dalam penelitian ini digunakan untuk melihat dampak implementasi program PEMP periode 2005-2009 terhadap 20 kabupatenkota pesisir, yaitu berupa analisis dinamika dan perkembangan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan dan pengangguran terhadap kemiskinan yang terjadi di kabupatenkota pesisir pada awal periode tahun 2005, dan setelah 4 tahun implementasi program PEMP tahun 2009. Gambaran kedua waktu tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran dinamika kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan dan pengangguran di kabupatenkota pesisir.

3.2.3. Analisis

Pro Poor Growth Growth Incidence CurveGIC Analisis Pro Poor Growth Growth Incidence CurveGIC yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat apakah pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir 20 kabupatenkota pesisir memberikan manfaat bagi penduduk miskin atau mengarah ke pro poor growth PPG, digunakan analisis growth incidence curve GIC. PPG yang digunakan dalam penelitian ini diukur melalui pendekatan agregat. Ravallion 2005 menggunakan GIC untuk mengukur PPG, dengan rumus: p L dLn p g + = γ 3.1 Dimana γ = dLn yaitu tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan pengeluaran dari keseluruhan penduduk. gp = GIC . Jika gp nol 0, artinya GIC bernilai positif di keseluruhan penduduk persentil-p, maka pertumbuhan bersifat pro poor growth. Sebaliknya, jika gp bernilai negatif atau tidak semua positif di keseluruhan penduduk persentil-p, maka pertumbuhan belum bersifat pro poor growth. Selain itu, GIC dapat menunjukkan perubahan ketimpangan pendapatan antara penduduk miskin dan kaya. Jika GIC merupakan fungsi turun, maka ketimpangan menurun demikian pula sebaliknya.

3.2.3.1 Tahapan Pengolahan

GIC Pengolahan Growth Incidence Curve GIC menggunakan SPSS 13. Tahapan sebagai berikut: 1. Data yang digunakan yaitu rata-rata pengeluaran penduduk perkapita hasil SUSENAS 2005 dan 2009, masing-masing dari 20 kabupatenkota pesisir. 2. Distribusi pengeluaran menurut persentil, diurutkan dari pengeluaran rendah sampai dengan tertinggi 100 persen dihitung masing-masing untuk tahun 2005 dan 2009. 3. Dihitung masing-masing persentil nilai growth pertumbuhan rata-rata pengeluaran penduduk tahun 2009 dibanding tahun 2005. 4. Nilai growth menurut persentil dibuat kurva dengan rata-rata pertumbuhan mean growth 100 9 5 9 x p p p growth         − = Atau menggunakan rumus pertumbuhan geometrik 1 1 5 9 −       = n P P r Dimana: r = pertumbuhan P 5 = rata-rata pengeluaran perkapita tahun 2005 P 9 = rata-rata pengeluaran perkapita tahun 2009 n = selisih periode tahun 2009-2005=4

3.2.4. Analisis Data Panel

Untuk melihat pengaruh program PEMP serta keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ketidakmerataan pendapatan, pengangguran dan kemiskinan digunakan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis data panel. Data panel adalah gabungan antara data silang cross section dan data runtun waktu time series, sehingga periode waktu yang digunakan tidak terlalu panjang dan data silangnya dapat berupa karakteristik suatu perusahaan wilayah negara . Jadi, data panel terdiri dari beberapa atau banyak objek yang meliputi beberapa periode. Nama lain data panel antara lain: Panel Pooled data, combination of time series and cross section data, longitudinal data, pooled-time series data . Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel. Sebaliknya, jika unit-unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang berbeda maka disebut unbalanced panel . Regresi dengan menggunakan data panel disebut dengan model regresi data panel. Penggunaan model regresi data panel memungkinkan untuk menangkap karakteristik antar individu dan antar waktu. Selain itu, data panel digunakan apabila observasi dari cross section saja atau data time series saja tidak cukup untuk dilakukan analisis, karena dengan data panel observasinya akan lebih banyak. Hsiao 1990 menyatakan bahwa model regresi data panel memiliki beberapa keuntungan, antara lain: 1. Data panel mampu menyediakan data yang lebih banyak dan informasi yang lebih lengkap, karena merupakan gabungan antara data cross section dan data time series , sehingga model regresi data panel akan menghasilkan degree of freedom df yang lebih besar yang selanjutnya akan meningkatkan presisi dari estimasi regresi; 2. Penggabungan informasi dari data time series dan data cross section, dapat mengatasi masalah yang timbul akibat penghilangan variabel ommited variable ; 3. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregasi individu karena unit data lebih banyak; 4. Data panel mampu mengindikasikan dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diperoleh dengan data cross section murni atau time series murni; 5. Data panel mampu mengurangi kolinieritas antar variabel; 6. Suatu hal yang penting dalam data panel yang diabaikan dalam penggunaan OLS adalah heterogenitas antara unit-unit cross section. Asumsi yang mendasari OLS tersebut sangat jarang berlaku dalam kenyataan sehari-hari.