Model Regresi Data Panel

maka model fixed effects lebih tepat. Sebaliknya, jika cross section acak maka model random effects lebih tepat. b. Jika komponen error individu berkorelasi, maka penaksir dengan model random effects adalah bias dan penaksir dengan model fixed effects tidak bias. c. Jika N besar dan T kecil serta asumsi model random effects terpenuhi, maka penaksir model random effects lebih efisien dari penaksir model fixed effects. Dalam penelitian ini, pemilihan model estimasi terbaik akan dilakukan dengan menggunakan pengujian secara formal, yaitu dengan tiga jenis pengujian Ketiga pengujian tersebut antara lain:

1. Uji signifikansi Model

Fixed Effects Untuk menguji signifikansi fixed effects dilakukan dengan statistik uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi data panel dengan fixed effect melalui teknik variabel dummy lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy common effect dengan melihat sum square residual SSR. Hipotesis nul H0 yang digunakan adalah bahwa intersep dan slope adalah sama. Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut: 3.7 dimana n = jumlah individu; k = jumlah parameter dalam model fixed effects tidak termasuk intersep; SSR 1 = sum square residual model tanpa variabel dummy common effect, dan SSR 2 = sum square residual model fixed effects dengan variabel dummy. Nilai statistik F hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan derajat bebas df sebanyak n-1 untuk pembilang dan sebanyak nT-n-k untuk penyebut. Jika nilai statistik F hitung lebih besar daripada F tabel pada tingkat signifikansi tertentu, maka hipotesis nul akan ditolak, yang berarti asumsi koefisien intersep dan slope adalah sama menjadi tidak berlaku, sehingga model regresi data panel dengan fixed effects lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy common effects.

2. Uji signifikansi Model

Random Effects Untuk mengetahui apakah model random effects lebih baik dari model common effects , dapat digunakan uji Langrange Multiplier LM yang dikembangkan oleh Breusch-Pagan 1980. Pengujian ini didasarkan pada nilai residual dari metode common effects. Hipotesis nul H0 yang digunakan adalah bahwa intersep bukan merupakan variabel random atau stokastik. Dengan kata lain varians dari residual ui bernilai nol. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: 3.8 dimana n = jumlah individu; T = jumlah periode waktu; dan eit adalah residual metode common effects OLS. Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-square dengan derajat bebas df sebesar 1. Jika hasil LM statistik lebih besar dari nilai kritis statistik chi-square, maka hipotesis nul akan ditolak, yang berarti estimasi yang tepat untuk model regresi data panel adalah model random effects daripada model common effects.

3. Pengujian signifikansi

Fixed Effects atau Random Effects Signifikansi Hausman Uji Hausman digunakan untuk mengetahui apakah model fixed effects lebih baik dari model random effects. Uji ini didasarkan pada gagasan bahwa hipotesis nol menyatakan tidak adanya korelasi, baik OLS dalam model LSDV maupun GLS adalah konsisten, akan tetapi OLS tidak efisien, sedangkan hipotesis alternatifnya yaitu OLS konsisten tetapi GLS tidak konsisten. Oleh karena itu, di bawah hipotesis nol, kedua estimasi seharusnya tidak berbeda secara sistematik, dan ujinya dapat dilakukan berdasarkan pada perbedaan. Unsur penting untuk metode ini adalah matriks kovarians dari perbedaan vektor : 3.9