Pengangguran dan Kemiskinan Analisis Kuadran

Hasil estimasi pada Tabel 5.1 juga menunjukkan bahwa program PEMP nyata negatif memengaruhi indeks gini yang merupakan ukuran ketimpangan distribusi pendapatan, dengan nilai elastisitas sebesar -0,06. Nilai elastisitas tersebut menunjukkan bahwa kenaikan program PEMP sebesar 1 persen akan menurunkan indeks gini sebesar 0,06 persen. Kondisi ini berarti program PEMP berhasil menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan di masyarakat dan berpotensi menjadi alat yang efektif dalam menciptakan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat. Program PEMP yang berhasil menurunkan ketimpangan pendapatan ini dapat terjadi mengingat program PEMP merupakan program pemberdayaan masyarakat pesisir yang mampu berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pada lapisan bawah. Seperti diketahui bahwa masyarakat pesisir didominasi oleh masyarakat yang bekerja di subsektor perikanan yang notabene memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Data BPS menunjukkan bahwa angka nasional jumlah tenaga kerja usia 15 tahun ke atas di sektor pertanian di dalamnya termasuk subsektor perikanan menempati posisi teratas, dimana sebesar 38,35 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Hal tersebut menjadi dasar mengapa program PEMP berhasil menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat pesisir. Hal lain yang patut dicermati adalah, lapangan kerja di sektor pertanian ternyata didominasi oleh golongan menengah ke bawah penduduk miskin. Data BPS tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk miskin di Indonesia didominasi oleh penduduk yang bekerja di sektor pertanian 57,78 persen, sehingga pengaruh ketimpangan pendapatan terhadap kemiskinan juga perlu dianalisis. 5.2. Hasil Estimasi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan Hasil estimasi pengaruh pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan dan pengangguran terhadap kemiskinan disajikan pada Tabel 5.2. Indikator pertumbuhan ekonomi dalam model ini didekati dengan menggunakan PDRB, indikator ketimpangan pendapatan didekati dengan peubah indeks gini, pengangguran didekati dengan tingkat pengangguran terbuka TPT dan ukuran kemiskinan menggunakan tingkat kemiskinan. Tabel 5.2. Hasil Estimasi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan persamaan 4 Peubah Bebas Peubah Tak bebas: Miskin Koefisien Elastisitas Probabilita PDRB -0.0022 -0.2914 0.0104 GINI 0.9403 0.0140 0.9083 TPT 0.0755 0.0407 0.1429 Sumber: Hasil Pengolahan Data Panel Persamaan 4 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa peubah PDRB signifikan memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan, sedangkan peubah indeks gini dan tingkat pengangguran tidak signifikan memengaruhi tingkat kemiskinan. Peubah PDRB nyata negatif memengaruhi tingkat kemiskinan dengan elastisitas sebesar -0,29. Nilai elastisitas sebesar ini dapat diartikan sebagai peningkatan sebesar 1 persen pada PDRB dapat menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,29 persen. Hal ini dapat terjadi mengingat adanya kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan penurunan tingkat ketimpangan persamaan 1 dan 2. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor pendukung penurunan tingkat kemiskinan masyarakat kabupatenkota pesisir.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini mengkaji pengaruh bantuan program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir PEMP yang diberikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP di kabupatenkota pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dampak bantuan PEMP tersebut terhadap penurunan penduduk miskin di wilayah pesisir. Penelitian dilakukan pada 20 dua puluh kabupaten kota pesisir yang selama periode 2005-2009 mendapatkan bantuan PEMP secara kontinu atau rutin setiap tahun. Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dinamika perekonomian dan kemiskinan pada periode 2005-2009 secara umum menunjukkan arah yang membaik, baik pada capaian pertumbuhan ekonomi, penurunan ketimpangan pendapatan, pengangguran dan kemiskinan. Selain itu, didukung pula oleh hasil Growth Incidence Curve yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi di periode ini bersifat pro poor growth , yang berarti memberikan manfaat bagi penduduk miskin. 2. Umumnya hubungan pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan disertai peningkatan ketimpangan seperti hasil penelitian Lin 2003. Lin menemukan fakta bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi di RRC antara tahun 1985 dan 2001 selain mengurangi kemiskinan juga meningkatkan ketimpangan yang pada akhirnya mengurangi efektifitas pengurangan kemiskinan. Namun hasil penelitian ini memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang disertai penurunan ketimpangan pendapatan khususnya pada periode bantuan PEMP 2005-2009. 3. Hasil estimasi pengaruh bantuan PEMP terhadap perekonomian, ketimpangan dan pengangguran di 20 kabupatenkota pesisir dengan keterbatasan model yang dikembangkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa program bantuan tersebut nyata bermanfaat meningkatkan perekonomian, serta berhasil menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat 4. Hasil estimasi menunjukkan bahwa peubah PDRB signifikan memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan, sedangkan peubah indeks gini dan peubah TPT