Tingkat Pengangguran Terbuka Kerangka Teori
kehidupan ekonomi penduduk miskin semakin terpuruk. Sedangkan P
2
sampai batas tertentu dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di
antara penduduk miskin, dan dapat juga untuk mengetahui intensitas kemiskinan. Metode penghitungan penduduk miskin yang dilakukan BPS sejak
pertama kali hingga saat ini menggunakan pendekatan yang sama yaitu pendekatan kebutuhan dasar basic needs. Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar.
Beberapa ahli yang mendalami masalah kemiskinan membagi ukuran kemiskinan tidak hanya berdasarkan P
1
dan P
2
saja, namun berdasarkan tipe kemiskinan. Tipe kemiskinan menurut Jalan dan Ravallion 1998 dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu chronic poverty dan transient poverty. Kemiskinan kronis chronic poverty dapat diartikan kondisi dimana suatu
individu yang tergolong miskin pada suatu waktu, kemiskinannya terus meningkat dan berada pada tingkat kesejahteraan yang rendah dalam jangka panjang.
Kemiskinan sementara transient poverty adalah kondisi kemiskinan yang terjadi pada suatu waktu hanya bersifat sementara tidak permanen, yang dikarenakan
penurunan standar hidup individu dalam jangka pendek. Kebijakan yang berbeda diperlukan dalam menangani kedua tipe kemiskinan ini. Investasi jangka panjang
untuk orang miskin seperti peningkatan modal fisik maupun modal manusia merupakan kebijakan yang sesuai untuk menangani kemiskinan chronic poverty,
sedangkan asuransi dan skema stabilisasi pendapatan yang memproteksi rumahtangga dari guncangan ekonomi economic shocks akan menjadi kebijakan
yang penting ketika tipe kemiskinan yang terjadi adalah transient poverty.