Pengertian Pemberdayaan Kerangka Teori

2.1.4. Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat pertumbuhan perekonomian adalah kondisi dimana nilai riil produk domestik bruto PDB mengalami peningkatan Dornbusch et al, 2008. Penyebab utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tersedianya sejumlah sumber daya dan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian ekonomi makro adalah penambahan nilai PDB riil, yang berarti peningkatan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi ada dua bentuk: ekstensif yaitu dengan penggunaan lebih banyak sumber daya atau intensif yaitu dengan penggunaan sejumlah sumber daya yang lebih efisien lebih produktif. Ketika pertumbuhan ekonomi dicapai dengan menggunakan banyak tenaga kerja, hal tersebut tidak menghasilkan pertumbuhan pendapatan per kapita, karena pertumbuhan ekonomi yang dicapai harus dibagi juga dengan pertambahan penduduk dalam hal ini tenaga kerja. Namun ketika pertumbuhan ekonomi dicapai melalui penggunaan sumberdaya yang lebih produktif, termasuk tenaga kerja, hal tersebut menghasilkan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dan meningkatkan standar hidup rata-rata masyarakat. Nafziger 2006 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi suatu negara atau pendapatan per kapita. Produksi tersebut dihitung dengan GNP Gross National Product – Produk Nasional Bruto atau GNI Gross National Income – Pendapatan Nasional Bruto yang merupakan total output dari negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti juga peningkatan kapasitas perekonomian suatu wilayah dalam suatu waktu tertentu. Konsep PDB digunakan pada tingkat nasional, sedangkan untuk tingkat provinsi dan kabupatenkota digunakan konsep produk domestik regional bruto PDRB. PDB atau PDRB dapat diukur dengan 3 macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran Tambunan, 2003. Pendekatan produksi dan pendekatan pendapatan adalah pendekatan dari sisi penawaran agregat Aggregate Supply - AS sedangkan pendekatan pengeluaran adalah pendekatan dari sisi permintaan agregat Aggregate Demand - AD. PDRB adalah jumlah nilai output dari semua sektor ekonomi atau lapangan usaha jika dilihat dari pendekatan produksi. Penghitungan PDRB dapat dikelompokkan menjadi 9 sektor lapangan usaha, yaitu: 1. pertanian 2. pertambangan dan penggalian 3. industri pengolahan 4. listik, gas dan air bersih 5. bangunan 6. perdagangan, hotel dan restoran 7. pengangkutan dan komunikasi 8. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 9. jasa-jasa Sehingga PDRB dapat dirumuskan sebagai: ∑ = = 9 1 i i NO PDRB 2.1 dimana: i = 1,2,3, ..., 9 NO i = nilai output sektor ke – i Penghitungan PDRB dengan pendekatan pendapatan dirumuskan sebagai jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi di masing-masing sektor. Pendapatan itu berupa upahgaji bagi tenaga kerja, bunga atau hasil investasi bagi pemilik modal, sewa tanah bagi pemilik lahan dan keuntungan bagi pengusaha. Sehingga PDRB dapat dirumuskan sebagai ∑ = = 9 1 i i NTB PDRB 2.2 dimana: i = 1,2,3, ..., 9 NTB i = nilai tambah bruto sektor ke – i PDRB menurut pendekatan pengeluaran adalah jmlah dari semua komponen dari permintaan akhir, yaitu: konsumsi rumahtangga C, pembentukan modal tetap bruto I, konsumsi pemerintah G, ekspor X dan impor M. Sehingga PDRB dirumuskan sebagai : M X G I C PDRB − + + + = 2.3 Pertumbuhan PDRB atau biasa disebut pertumbuhan ekonomi dirumuskan sebagai: 1 1 − − − = ∆ = t t t PDRB PDRB PDRB PDRB y 2.4 Dimana: y = PDRB ∆ = pertumbuhan ekonomi t PDRB = PDRB tahun ke - t 1 − t PDRB = PDRB tahun sebelumnya t-1 PDRB per kapita dirumuskan sebagai: penduduk jumlah PDRB y perkapita = 2.5 Pertumbuhan PDRB per kapita dirumuskan sebagai: 1 1 − − − = ∆ t t t perkapita y y y y 2.6 Sukirno 2004 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu dan menyebabkan pendapatan nasional riil berubah. Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya. Pendapatan nasional ini dihitung berdasarkan jumlah seluruh output barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara. Pengaruh program PEMP dalam penelitian ini diukur dengan melakukan pendekatan kuantitatif pada indikator pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi seperti yang dijelaskan oleh Sukirno 2004 tersebut, merupakan indikator yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, yang dapat diukur melalui nilai Produk Domestik Bruto PDB maupun Produk Domestik Regional