Hasil Pengujian ITS Indirect Tensile strength

Tabel 4.18. Hasil Pengujian UCS Campuran Gradasi RAP tanpa Ekstraksi Kode sampel Kadar aspal Emulsi Kadar aspal residu Deformasi Vertikal mm Dial lb Konversi kg Beban Terkorek- si kg UCS KPa UCS.A.1 3,4 82 37,228 1238,650 1503,99 UCS.A.2 2,2 89 40,406 1344,388 1632,38 UCS.A.3 7,97 4,78 3,9 79 35,866 1193,3336 1448,96 Rata-rata 1528,44 UCS.A40.1 3,8 64 29,056 966,75123 1173,84 UCS.A40.2 4,1 59 26,786 891,22379 1082,14 UCS.A40.3 7,97 4,78 5,7 57 25,878 861,01282 1045,45 Rata-rata 1100,48 Sebelum Sesudah Gambar 4.11. Perbandingan Benda Uji UCS sebelum dan sesudah Pembebanan

11. Hasil Pengujian ITS Indirect Tensile strength

Pengujian kuat tarik tidak langsung indirect tensile strenght merupakan suatu metode untuk mengetahui nilai gaya tarik dari suatu campuran. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui indikasi akan terjadinya deformasi pada lapisan perkerasan. Pada pengujian ITS juga didapat nilai kuat tarik tidak langsung dalam satuan pound lb. Kemudian dari hasil pengujian tersebut dilakukan perhitungan nilai kuat tarik tidak langsung dalam satuan KPa. Berikut ini disajikan contoh perhitungan benda uji ITS. Hasil pembacaan dial = 5,0 lb Konversi satuan dial = 5,0 x 0.454 = 2,27 kg Hasil kuat tarik tidak langsung terkalibrasi F = 2,27 x 33.272 = 75,527 kg Tinggi rata-rata benda uji h = 0,0605 m Diameter benda uji d = 0,10145 m Besarnya kuat tarik tidak langsung terkoreksi dihitung memakai Rumus 2.9 sebagai berikut : S T = xhxd F t π 2 = 10145 , 0605 . 14 . 3 527 , 75 2 x x x = 7837,8177 kgm 2 Konversi kgcm 2 Æ KPa = 7837,8177 x 9.81 x 10 - 3 = 76,96 KPa Perhitungan nilai konversi ITS selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.19 dan Tabel 4.20 untuk masing-masing campuran gradasi RAP. Tabel 4.19. Hasil Pengujian ITS Campuran Gradasi RAP Ekstraksi Kode sampel Kadar aspal residu Defor- masi vertikal Tebal Sampel m Dial lb Konversi kg Beban Terkorek- si kg ITS KPa ITS.E.1 0,6 0,06045 5,0 2,27 75,527 76,96 ITS.E.2 0,6 0,05884 4,0 1,816 60,422 63,25 ITS.E.3 5,54 0,5 0,05981 8,0 3,632 120,844 124,44 Rata-rata 0,05970 88,22 ITS.E40.1 1,1 0,06128 3,0 1,362 45,316 45,55 ITS.E40.2 0,6 0,06293 3,0 1,362 45,316 44,35 ITS.E40.3 5,54 0,9 0,06222 2,5 1,135 37,764 37,38 Rata-rata 0,06214 42,43 Tabel 4.20. Hasil Pengujian ITS Campuran Gradasi RAP Tanpa Ekstraksi Kode sampel Kadar aspal residu Defor- masi vertikal Tebal Sampel m Dial lb Konversi kg Beban Terkorek- si kg ITS KPa ITS.A.1 2,2 0,05968 5,0 2,27 75,527 77,95 ITS.A.2 1,9 0,06108 4,0 1,816 60,422 60,93 ITS.A.3 4,78 1,4 0,06145 8,0 3,632 120,844 121,12 Rata-rata 0,06073 86,67 ITS.A40.1 2,5 5,882 3,0 1,362 45,316 47,45 ITS.A40.2 1,9 5,925 3,0 1,362 45,316 47,10 ITS.A40.3 4,78 1,8 6,018 2,5 1,135 37,764 38,65 Rata-rata 5,942 44,40 Sebelum Sesudah Gambar 4.12. Perbandingan Benda Uji ITS sebelum dan sesudah Pembebanan 12 . Hasil Perhitungan Regangan Pengujian kuat tarik tidak langsung juga menghasilkan nilai regangan suatu campuran. Data yang diperlukan untuk mendapatkan nilai regangan adalah diameter sampel dan deformasi horizontal yang dicari dengan mengalikan deformasi vertikal yang didapatkan dari pengujian dengan angka poisson ratio dari campuran. Berikut contoh perhitungan regangan campuran Diameter benda uji = 101,45 mm Deformasi vertikal = 0,6 mm Poisson ratio υ = 0,35 Deformasi horizontal = 0,35 x 0,6 = 0,21 mm Regangan horizontal = 45 , 101 21 , = 0,002 Untuk perhitungan regangan selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.21 dan Tabel 4.22. untuk masing-masing campuran gradasi recycling. Tabel 4.21. Hasil perhitungan regangan untuk campuran gradasi hasil ekstraksi Kode sampel Diameter mm ITS KPa Deformasi Vertikal mm Deformasi Horizontal mm Regangan ε h ITS.E.1 77,0 0,6 0,210 0,00207 ITS.E.2 63,2 0,6 0,210 0,00207 ITS.E.3 101,45 124,4 0,5 0,175 0,00172 Rata-rata 0,0020 ITS.E40.1 45,3 1,1 0,385 0,00379 ITS.E40.2 45,3 0,6 0,210 0,00207 ITS.E40.3 101,45 37,8 0,9 0,315 0,00310 Rata-rata 0,0030 Tabel 4.22. Hasil perhitungan regangan untuk campuran gradasi RAP tanpa ekstraksi Kode sampel Diameter mm ITS KPa Deformasi Vertikal mm Deformasi Horizontal mm Regangan ε h ITS.A.1 78,0 2,2 0,770 0,00759 ITS.A.2 60,9 1,9 0,665 0,00655 ITS.A.3 101,45 121,1 1,4 0,490 0,00483 Rata-rata 0,0063 ITS.A40.1 47,5 2,5 0,875 0,00862 ITS.A40.2 47,1 1,9 0,665 0,00655 ITS.A40.3 101,45 38,6 1,8 0,630 0,0061 Rata-rata 0,0071 13 . Hasil Perhitungan Modulus Elastisitas Modulus elastisitas didapatkan dengan membagi tegangan dengan regangan, dalam penelitian ini tegangan didapatkan dari pengujian kuat tarik tidak langsung. Berikut contoh perhitungan modulus elastisitas Tegangan σ = 77,0 KPa Regangan ε = 0,00207 mm T P A L k × × × × = γ σ Modulus elastisitas E = ε σ = 00207 , 77,0 = 37178,721 KPa Untuk perhitungan modulus elastisitas selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 untuk masing-masing campuran Tabel 4.23. Hasil perhitungan modulus elastisitas untuk campuran gradasi ekstraksi Kode sampel ITS KPa Regangan ε mm Modulus Elastisitas KPa ITS.E.1 77,0 0,00207 37178,721 ITS.E.2 63,2 0,00207 30555,585 ITS.E.3 124,4 0,00172 72138,000 Rata-rata 46624,102 ITS.E40.1 45,3 0,00379 11941,183 ITS.E40.2 45,3 0,00207 21892,168 ITS.E40.3 37,8 0,00310 12162,316 Rata-rata 15331,889 Tabel 4.24. Hasil perhitungan modulus elastisitas untuk campuran tanpa ekstraksi Kode sampel ITS KPa Regangan ε mm Modulus Elastisitas KPa ITS.A.1 78,0 0,00759 10270,485 ITS.A.2 60,9 0,00655 9295,633 ITS.A.3 121,1 0,00483 25077,032 Rata-rata 14881,050 ITS.A40.1 47,5 0,00862 5501,642 ITS.A40.2 47,1 0,00655 7186,163 ITS.A40.3 38,6 0,00621 6223,481 Rata-rata 6303,762

14. Hasil Pengujian Permeabilitas