Persiapan penelitian. Tahapan Penelitian

2 Meletakkan benda uji dan dummy pada ruang alat modifikasi Marshall test untuk uji UCS. 3 Mengatur suhu ruang pengujian dan menunggu sampai suhu pada dummy mencapai 40 ° C. 4 Menghidupkan mesin Marshall untuk memberi pembebanan pada benda uji sampai beban maksimum yang ditandai dengan runtuhnya benda uji. Pada saat ini jarum arloji akan berhenti atau berbalik arah. 5 Mencatat besarnya pembebanan maksimum pada arloji. 6 Mengeluarkan benda uji dari mesin Marshall. 7 Untuk benda uji pada suhu ruang 25°C langsung dilakukan pengujian seperti pada no.4 sampai dengan no.6.

H. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Persiapan penelitian.

1 Pengambilan garukan perkerasanRAP jalan Yogyakarta - Prambanan BP- 03, pengambilan diusahakan pada satu lokasi agar didapat material yang relatif homogen baik umur perkerasan maupun job mix formula 2 Pengadaan agregat baru, aspal emulsi, dan peralatan 3 Ekstraksi bahan perkerasan lama Proses ekstraksi dilakukan untuk memisahkan agregat dengan aspal. 4 Pengujian sifat-sifat fisik material perkerasan yang lama Untuk mendapatkan sifat-sifat fisik, perubahan dan karakteristik bahan perkerasan lama selama umur pelayanan dilakukan dilakukan sesuai spesifikasi dan dibandingkan dengan spesifikasi bahan perkerasan yang lama baik agregat maupun aspalnya. 5 Perencanaan Campuran Kerja a Penentuan Kadar Aspal emulsi perkiraan b Penentuan Kadar air penyelimutan, yang menghasilkan penyelimutan aspal terhadap agregat 65 . c Penentuan kadar air pemadatan yaitu kadar air yang menghasilkan kepadatan optimum. d Pembuatan Benda Uji aspal emulsi optimum OBC Membuat benda uji masing-masing 6 benda uji setiap variasi kadar aspal Dry stability 5 variasi campuran aspal x 3 benda uji = 15 bh Soaked stability 5 variasi campuran aspal x 3 benda uji = 15 bh e Pengovenan benda uji curing Mengoven benda uji dalam oven listrik pada suhu 40° C selama 1 hari f Merendam benda uji Merendam benda uji untuk uji Soaked stability stabilitas rendaman dalam water bath selama 4 hari pada suhu udara setelah dioven. g Pengujian Marshal Pengujian Marshall untuk mendapatkan kadar aspal residu optimum Stabilitas kering : Pungujian Marshall setelah benda uji dioven Stabilitas basah : Pengujian Marshall setelah benda uji direndam 6 Pembuatan Benda Uji ITS, UCS serta Permeabilitas Pembuatan 6 buah benda uji untuk pengujian ITS dan 6 buah benda uji untuk pengujian UCS serta 6 buah untuk pengujian permeabilitas. 7 Pengujian Unconfined compressive test Pengujian UCS 6 buah benda uji. 8 Pengujian Indirect Tensile Strenght Pengujian ITS sebanyak 6 buah benda uji. 9 Pengujian Permeabelitas Pengujian Permeabilitas sebanyak 6 buah benda uji. 10 Analisis dan Pembahasan Melakukan analisis, sehingga didapat grafik hubungan kadar aspal residu dengan stabilitas dan stabilitas rendaman densitas, porositas VIM, flow, dan Marshall Quetion, kuat tarik rata-rata dan kuat desak rata-rata. Pembahasan dengan membandingkan hasil dengan spesifikasi atau penelitian sebelumnya. 11 Kesimpulan Dari hasil analisa data dan pembahasan tersebut diatas kemudian ditarik kesimpulan. MULAI ASPAL EMULSI PENGUJIAN ASPAL AGREGAT BARU BAHAN REKCLAIMED ANALISA SARINGAN EKSTRAKSI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN ALAT BAHAN PENGUJIAN AGREGAT SPESIFIKASI AGREGAT Aspal RAP PENGUJIAN AGREGAT ANALISA SARINGAN SPESIFIKASI Penentuan JMF RAP Gradasi A A Penambahan Agregat Baru Penambahan Agregat Baru ya ya Tidak Tidak Penentuan JMF Gradasi RAP E A Perhitungan Kadar Aspal Emulsi Perkiraan Penentuan Kadar Air Penyelimutan Oven curing for stability test Water conditioning curing for soaked stability test Penentuan Kadar Air Pemadatan Pembuatan Benda Uji OBC Uji Marshall Penentuan OBC Pembuatan Benda Uji, ITS, UCS, Permeabilitas Pengujian ITS, UCS, Permeabilitas Analisis dan Pembahasan Kesimpulan SELESAI Gambar 3.7. Bagan Alir Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pemeriksaan Bahan Bongkaran RAP

a. Pengambilan Bahan Bongkaran.

Bahan bongkaran aspal beton atau reclaimed asphalt pavement RAP diambil dari hasil penggarukan jalan Yogyakarta – Prambanan BP-03 dengan alat cold milling. Untuk mendapatkan material yang relatif homogen maka pengambilan dilakukan pada satu lokasi.

b. Pemeriksaan Ekstraksi Bahan Bongkaran

Pemeriksaan bahan bongkaran beton aspal bekas ruas jalan Yogyakarta – Prambanan BP-03 yang digunakan pada studi ini mengacu kepada Standar Nasional Indonesia SNI dan metoda standar lainnya seperti American Association of State Highway and Transportation Officials AASTHO, American Society for Testing and Material ASTM dan British Standar BS, bilamana pengujian tidak termuat dalam Standar Nasional Indonesia. Pemeriksaan ekstraksi dilakukan terhadap reclaimed beton aspal untuk memisahkan agregat dan aspal, agar kandungan kadar aspal yang ada pada RAP eks Jalan Jurusan Yogyakarta – Prambanan BP-03 dapat ditentukan. Adapun hasil pemeriksaan sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.1. berikut. 59