BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pemeriksaan Bahan Bongkaran RAP
a. Pengambilan Bahan Bongkaran.
Bahan bongkaran aspal beton atau reclaimed asphalt pavement RAP diambil dari hasil penggarukan jalan Yogyakarta – Prambanan BP-03 dengan alat cold
milling. Untuk mendapatkan material yang relatif homogen maka pengambilan dilakukan pada satu lokasi.
b. Pemeriksaan Ekstraksi Bahan Bongkaran
Pemeriksaan bahan bongkaran beton aspal bekas ruas jalan Yogyakarta – Prambanan BP-03 yang digunakan pada studi ini mengacu kepada Standar
Nasional Indonesia SNI dan metoda standar lainnya seperti American Association of State Highway and Transportation Officials AASTHO, American Society for
Testing and Material ASTM dan British Standar BS, bilamana pengujian tidak termuat dalam Standar Nasional Indonesia.
Pemeriksaan ekstraksi dilakukan terhadap reclaimed beton aspal untuk memisahkan agregat dan aspal, agar kandungan kadar aspal yang ada pada RAP eks
Jalan Jurusan Yogyakarta – Prambanan BP-03 dapat ditentukan. Adapun hasil pemeriksaan sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.1. berikut.
59
Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Ekstraksi Bahan
No Berat Sampel
gram Berat Aspal
gram Persentase Aspal
1 1500 48,00
3,25 2. 1500
58,10 3,87
3. 1500 75,50
5,03 4. 1500
60,60 4,04
5. 1500 55,35
3,69 6. 1500
61,70 4,11
Rata-rata 4,80
. Pada penelitian ini pengujian konsistensi serta prediksi kemungkinan
perubahan sifat aspal lama tidak dapat dilakukan dikarenakan terbatasnya material RAP yang tersedia.
c. Gradasi Agregat RAP Hasil Ekstraksi.
Gradasi agregat merupakan faktor kunci terhadap mix desain suatu campuran. Gradasi yang tepat untuk konstruksi yang sesuai akan menghasilkan struktur
perkerasan yang baik, termasuk juga adanya efisiensi penggunaan bahan perekat atau aspal. Dari hasil ekstraksi bahan bongkaran yang sudah disediakan dilakukan lima
kali percobaan diperoleh gradasi agregat sebagaimana Tabel 4.2. berikut, sedangkan data analisis saringan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B halaman 120.
Tabel 4.2. Analisa Saringan Agregat RAP Hasil Ektsraksi
No Saringan Lolos
mm Inch E-1 E-2 E-3 E-4 E-5
Rata-rata 19,1 ¾
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
12,5 ½ 95,75
97,51 98,23
96,36 94,89
96,55 9,52 38
86,13 88,03
91,18 84,26
87,20 87,36
4,75 4
49,08 50,48
62,62 49,34
52,11 52,73
2,36 8
30,61 31,04
45,40 31,27
35,69 34,80
0,30 50
12,37 13,55
19,97 16,30
16,40 15,72
0,075 200 3,85
4,90 7,76
8,68 6,30 6,30
PAN PAN 0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0,01 0,1
1 10
100
Ukuran Saringan mm L
o lo
s S ari
n g
an
Bts Bw h Bts Ats
Gradasi RAP E
Gambar 4.1.
Grafik Gradasi Agregat RAP Hasil Ekstraksi Sesuai dengan desain penelitian selanjutnya dilakukan juga grading pada
bahan bongkaran sebagai acuan untuk kondisi pemakaian RAP dalam campuran dingin dengan asumsi RAP sebagai agregat dan kandungan aspalnya diabaikan. Data
dan hasil analisis saringan gradasi RAP tanpa ekstraksi dapat diliha pada Lampiran C halaman 124, sedangkan rekapitulasinya disajikan dalam Tabel 4.3. berikut.
Tabel 4.3. Analisa Saringan Agegat RAP tanpa Ekstraksi
No Saringan Lolos
Mm Inch A.1 A2 A3 A4 Rata-rata
19,1 34 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00 12,5 12
91,76 94,02
87,35 88,47 90,40
9,52 38 77,84
76,44 77,01
72,19 75,87 4,75
4 42,74 39,08
45,49 39,40 41,68
2,36 8 31,88
25,19 35,55
24,83 29,36 0,30
50 7,85
5,00 9,09
6,53 7,12
0,075 200 2,02
1,60 2,65
2,18 2,11 PAN PAN
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0,01 0,1
1 10
100
Ukuran Saringan mm Lolos
S a
ri nga
n
Bts Bw h Bts Atas
RAP A
Gambar 4.2. Grafik Gradasi RAP tanpa Ekstraksi
d. Hasil Pemeriksaan Keausan Agregat RAP