Analisis Nilai Regangan Analisis Nilai Modulus Elastisitas

86,669 77,877 161,88 0,000 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 IT S K p a Cam. A Cam. E DGEMs Konvensional Benda Uji Gambar 4.26. Perbandingan Nilai ITS Pengujian dengan DGEMs Konvensional Dari Gambar 4.26 tersebut di atas dapat dilihat bahwa kuat tarik tidak langsung campuran agregat gradasi RAP tanpa ekstraksi lebih baik 10,14 dibandingkan gradasi agregat hasil ekstraksi. Penyebabnya adalah belum terjadinya ikatan yang sempurna antara agregat dengan aspal serta persentase kandungan aspal efektif yang rendah pada campuran gradasi agregat hasil ekstraksi. Rendahnya nilai kuat tarik tidak langsung secara umum dibandingkan campuran DGEMs konvensional disebabkab oleh tingginya persentase pemakaian RAP yakni 90 - 95, serta belum tercapainya ikatan yang sempurna antar agregat akibat kurangnya kohesi pada material bongkaran.

8. Analisis Nilai Regangan

Perhitungan nilai regangan untuk campuran recycling campuran gadasi RAP pada suhu ruang 25 °C adalah 0,00195, pengujian pada suhu 40 °C nilainya naik 35 menjadi 0,003. Nilai regangan campuran recycling gradasi RAP tanpa ekstraksi pada suhu 25 °C adalah 0,00632 sedang pada suhu 40 °C nilainya adalah 0,00713, persentase peningkatan regangan 11,36. Kondisi ini mengindikasikan bahwa nilai regangan benda uji akan naik pada suhu 40 °C . Secara lengkap perbandingan nilai regangan terhadap suhu pengujian dapat kita lihat pada grafik yang disajikan pada Gambar 4.27 dan 4.28 berikut. 0,00195 0,003 0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200 0,00250 0,00300 R e ga nga n 25 ºC 40 ºC Suhu Pengujian Gambar 4.27. Perbandingan Nilai Regangan Gradasi Hasil Ekstraksi 0,00632 0,00713 0,00580 0,00600 0,00620 0,00640 0,00660 0,00680 0,00700 0,00720 Re g a n g a n 40 ºC 25 ºC Suhu Pengujian Gambar 4.28. Perbandingan Nilai Regangan Gradasi Tanpa Ekstraksi

9. Analisis Nilai Modulus Elastisitas

Bila nilai regangan cenderung naik sesuai kenaikan suhu benda uji tapi nilai modulus elastisitas akan turun sesuai kenaikan suhu benda uji. Sesuai hasil perhitungan nilai modulus elastisitas campuran recycling campuran gadasi RAP pada suhu ruang 25 °C adalah 39625,98 KPa, pengujian pada suhu 40 °C nilainya turun 65 menjadi 13702,11 KPa. Nilai modulus elastisitas campuran recycling gradasi RAP tanpa ekstraksi pada suhu 25 °C adalah 14881,05 KPa sedang pada suhu 40 °C nilainya adalah 6303,76 KPa persentase peningkatan regangan 57,64. Kondisi ini mengindikasikan bahwa nilai modulus elastisitas benda uji akan akan turun pada suhu 40 °C. Perbandingan nilai modulus elastisitas terhadap suhu pengujian dapat kita lihat pada grafik seperti Gambar 4.29 dan 4.30 berikut. 39625,98 13702,11 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 M o d u lu s E las tsit as K P a 25 ºC 40 ºC Suhu Pengujian Gambar 4.29. Perbandingan Nilai Modulus Elastisitas Gradasi hasil Ekstraksi 14881,05 6303,76 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 M odul us E la s ts it a s K P a 40 ºC 25 ºC Suhu Pengujian Gambar 4.30. Perbandingan Nilai Modulus Elastisitas Gradasi Tanpa Ekstraksi Modulus elastistas campuran recycling gradasi RAP hasil ekstraksi lebih tinggi sebesar 62,45 dibandingkan modulus elastisitas campuran recycling gradasi RAP tanpa ekstraksi. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.31. berikut. 14881,05 39625,98 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 M odul us E la s ti s it a s K p a Cam E Cam A Benda Uji Gambar 4.31. Perbandingan Nilai Modulus Elastisitas

10. Analisis Hasil Pengujian Permeabilitas.