MQ = SF ...................................................................................................2.4 dimana :
MQ = Marshall Quotient Kgmm S
= Nilai stabilitas terkoreksi F
= nilai flow
b. Flow
Flow pada pengujian Marshall adalah besarnya deformasi vertikal sampel yang terjadi mulai saat awal pembebanan sampai kondisi kestabilan maksimum
sehingga sampel hancur dinyatakan dalam satuan mm. Pengukuran flow dilakukan bersamaan dengan pengukuran stabilitas Marshall. Nilai flow dipengaruhi oleh kadar
aspal, viscositas aspal, suhu, gradasi, dan jumlah pemadatan. Nilai flow yang tinggi adalah indikasi sifat campuran elastis dan mampu mengikuti deformasi akibat beban.
Flow juga mengindikasikan fleksibelitas campuran , dimana fleksibelitas yang tinggi dapat diperoleh dengan mengunakan gradasi senjang, aspal penetrasi tinggi dan kadar
aspal yang tinggi.
c. Durabilitas
Suparma menyatakan durabilitas awet yaitu ketahanan terhadap cuaca iklim pelapukan dan perusakan dari beban roda kendaraan yang masuk dalam
Durabel tahan dan awet. Tahan terhadap pengaruh oksidasi dan suhu udara, tahan terhadap aksi perusakan air, tidak mudah pecah kokoh akibat tumbukan roda
resistance to brittle cracking Suparma, 2007. Asphalt Institute
menyatakan bahwa durabilitas adalah kemampuan atau daya tahan suatu perkerasan terhadap beberapa faktor seperti perubahan-perubahan dalam
bitumen yang disebabkan oleh oksidasi, disintegrasi agregat, dan pelepasan lapisan- lapisan bitumen dari agregat akibat kondisi basah dan beban lalulintas Asphalt
Institute, MS-22, 1983
d. Skid Resistance
Skid resistance menunjukkan kekesatan pennukaan untuk mengurangi slip
pada kendaraan. Hujan dapat mengurangi sifat kesat pada suatu permukaan perkerasan walaupun tidak sarnpai tcrjadi aquaplaning. Skid resistance dari aspal
porus yang basah pada kecepatan tinggi akan lebih besar nilainya dari pada jenis perkerasan lain.
e. Berat Jenis CampuranSpecific Gravity
Berat Jenis Campuran Specific Gravity adalah perbandingan antara persen berat tiap komponen pada campuran dan Specific Gravity tiap komponen.
Besarnya berat jenis campuran penting untuk menentukan besarnya porositas. Berat jenis campuran Specific Gravity diperoleh dari rumus berikut:
SGb Wb
SGf Wf
SGagr Wa
SGmix 100
+ +
= …………...…..................…………2.5
dimana : SGmix = Specific Gravity
berat jenis cumpuran grcm
3
W = Berat tiap komponer pada campuran
SG = Specific
Gravity tiap komponen grcm
3
agr = agregat, f =filler, b=aspal
f. Kepadatan density
Selain Specific Gravity campuran, untuk menentukan besarnya porositas juga menggunakan densitas kepadatan campuran.
h d
Ma D
2
4 π
= ………………………………………………...………..… 2.6
dimana : D
= Berat isi Densitas Ma
= Berat benda uji di udara d
= diameter benda uji h
= tebal rata-rata benda uji
g. Porositas VIM
Porositas VIM adalah kandungan udara yang terdapat pada campuran perkerasan. Fungsi utama dari aspal porus yaitu untuk mengalirkan air
permukaan secara sempurna bersamaan dengan kemiringan perkerasan sehingga dapat mengurangi beban drainase yang terjadi di permukaan.
100 1
x SGmix
D Po
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡ +
= ………………..........................................……2.7
dimana : Po
= Porositas VIM benda uji D
= Densitas benda uji yang dipadatkan grcm
3
SGmix = Specific gravity campuran grcm
3
h. Kuat Desak Unconfined Compressive Strength Test