Peralatan Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan

e Air Air digunakan untuk mempermudah pencampuran antara aspal emulsi dan agregat.

2. Peralatan

Alat-alat yang digunakan dalam penilitian ini seluruhnya berasal dari Laboratorium Jalan Raya JTS FT-UNS. Alat-alat yang digunakan antara lain : 1 Alat Pembuat Benda Uji a Satu set saringan sieve standar ASTM beserta alat penggetar sieve shaker. b Oven lengkap dengan pengatur suhu. c Termometer. d Timbangan triple beam dengan ketelitian 0,1 gram. e Timbangan digital dengan ketelitian 1 gram. f Wadah air. g Satu set alat pencampuran sendok, dan baskom plastik kecil. h Plastik bening dengan ukuran 28cm x 15cm. i Satu set cetakan mold berbentuk silinder dengan diameter 101,45 mm dan tinggi 80 mm lengkap dengan plat atas dan leher sambung. j Satu set alat pemadat briket compactor yang mempunyai permukaan rata berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg 10 lbs, tinggi jatuh bebas 45,7 cm l8 inc. k Landasan pemadat terdiri dari balok kayu jati dan sejenisnya, berukuran kira-kira 20x20x45cm 12x12xl yang dilapisi dengan plat besi 304,8 x 304,8 x 25,4 mm dibagian dasarnya. l Oli mesin bekas untuk memudahkan mengeluarkan benda uji dari mold. m Dongkrak hidrolis untuk mengeluarkan benda uji dari mold. Gambar 3.1. Alat Pembuat Benda Uji : Oven dan Compactor 2 Alat Uji Marshall Alat yang digunakan adalah Marshall Test dengan kelengkapan sebagai berikut: a Ujung penekan breaking head berbentuk lengkung. b Cincin penguji proving ring kapasitas 2500-5000 kg dilengkapi dengan arloji tekan. c Alat pengukur kelelehan flow. d Ember untuk merendam benda uji sebelum dilakukan pengujian. Gambar 3.2. Alat Uji Marshall 3 Alat Uji ITS Indirect Tensile Strenght Alat yang digunakan sama dengan alat uji marshall hanya ada modifikasi pada bidang penekan berbentuk persegi panjang tidak melengkung dengan ukuran 80 mm x 12.7 mm dan variasi suhu yaitu suhu ruang 25 ° C dan 40 ° C. Variasi suhu di sini adalah untuk mengetahui kuat tarik tidak langsung benda uji di lapangan seperti kita tahu bahwa suhu perkerasan jalan pada siang hari di Indonesia adalah sekitar 40 ° C. 12,7 mm 80 mm Gambar 3.3. Ukuran bidang penekan pada uji ITS. Gambar 3.4. Alat Uji ITS Indirect Tensile Strenght 4 Alat Uji UCS Unconfined Compressive Strenght Alat yang digunakan sama dengan alat uji marshall hanya ada modifikasi pada bidang penekan datar dengan luas bidang Iebih besar dari benda uji dan posisi benda uji tegak lurus dan variasi suhu yaitu suhu ruang 25 ° C dan 40 ° C. Variasi suhu di sini adalah untuk mengetahui kuat tekan benda uji di lapangan seperti kita tahu bahwa suhu perkerasan pada siang hari di Indonesia adalah sekitar 40 ° C. Gambar 3.5. Modifikasi Pada Uji UCS Unconfined Compressive Strenght 5 Alat Uji Permeabilitas Satu set alat uji Permeabilitas Tipe AF-16, terdiri dari, alat ukur tekanan: 35 kgcm² tekanan tinggi dan 10 kgcm² tekanan rendah, tekanan normal: 3-10 kgcm² dengan katup pengatur tekanan, tabung gas Nitrogen N 2 m, tangki air pengumpul tekanan, bejana rembesan, tabung pengukur 1000cc Gambar 3.6. Alat Uji Permeabilitas Tipe AF-16 5 Alat Penunjang Alat penunjang dalam penelitian ini yaitu sarung tangan, jas laboraturium, kunci L, obeng dan lain-lain.

F. Benda