BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian pada penulisan tesis ini adalah metode eksperimen, dimana kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium, menggunakan bahan garukan
atau RAP Reclaimed Asphalt Pavement jalan Yogyakarta – Prambanan BP-03.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada Laboratorium Transportasi JTS-FT Universitas Sebelas Maret Surakarta.
C. Waktu Penelitian
Penelitian Tesis ini dilakukan mulai minggu pertama Juli 2008 sampai akhir minggu ke dua Desember 2008, jadwal terinci dapat sebagaimana jadwal berikut :
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tesis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1
Pengajuan Proposal 2
Seminar Proposal 3
Pengambilan Sampel Material 4
Pembuatan Sampel di Laboratorium 5
Perawatan Benda Uji 6
Pengujian Benda Uji 7
Analisis data dan Pembahasan 8
Pengajuan Laporan Tesis 9
Seminar Pra Pendadaran 10
Ujian Komprehensif 11
Revisi Tesis 12
Pengumpulan Tesis Final Sept.
Okt. Nop.
No Kegiatan
Bulan Ket
Juli Des.
Jan.09 Feb. Mar.
Agust.
40
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu pengumpulan data-data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
didapat langsung dari penelitian ini, sedangkan data sekunder adalah data yang telah tersedia sebelumnya atau data yang diambil dari penelitian lain.
1. Data Primer
Data primer yang didapat dari penelitian langsung di laboratorium adalah :
1
Data Pemeriksaan Ekstraksi RAP
2
Data Hasil Abrasi dengan Mesin Los Angeles
3
Data pemeriksaan kadar air penyelimutan
4
Data pemeriksaan kadar air pemadatan
5
Data pembacaan nilai stabilitas
6
Data pembacaan nilai flow
7
Data kadar aspal emulsi optimum Optimum Bitumen Content
8
Data kuat tekan Unconfined Compressive Strenght
9
Data kuat tarik tidak langsung Indirect Tensile Strenght
10
Data Pengujian Permeabelitas
2. Data Sekunder
Data sekunder yang telah ada sebelumnya yaitu :
1
Data gradasi agregat
2
Data berat jenis agregat
3
Data berat jenis filler
4
Data kadar air dalam aspal emulsi
5
Data berat jenis aspal emulsi
6
Data nilai residu aspal emulsi
7
Data pemeriksaan filler fly ash
E. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain : a Bahan BongkaranReclaimed Asphalt Pavement
Bahan utama percobaan di laboratorium adalah bahan bongkaran lapis perkerasan jalan Yogyakarta – Prambanan Packege BP-03 yang dibangun
pada tahun Anggaran 2000-2001 melalui Heavy Loaded Road Improvement Project – II dibiayai oleh Loan JBIC IP-466. Saat dilakukan pembongkaran
untuk proses daur ulang umur pelayanan sudah 9 tahun. b Aspal Emulsi
Aspal emulsi yang digunakan pada penelitian ini adalah aspal emulsi CSS1 produksi PT.Hutama Prima, Cilacap.
c Agregat Agregat peremaja atau tambahan yang digunakan berasal dari PT. Stone
Crusher Masaran. Garadasi yang digunakan adalah gradasi DGEMs dari DPU Departemen Pekerjaan Umum.
d Filler
Filler yang digunakan adalah semen portland
e Air Air digunakan untuk mempermudah pencampuran antara aspal emulsi dan
agregat.
2. Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam penilitian ini seluruhnya berasal dari Laboratorium Jalan Raya JTS FT-UNS. Alat-alat yang digunakan antara lain :
1 Alat Pembuat Benda Uji
a
Satu set saringan sieve standar ASTM beserta alat penggetar sieve shaker.
b
Oven lengkap dengan pengatur suhu.
c
Termometer.
d
Timbangan triple beam dengan ketelitian 0,1 gram.
e
Timbangan digital dengan ketelitian 1 gram.
f
Wadah air.
g
Satu set alat pencampuran sendok, dan baskom plastik kecil.
h
Plastik bening dengan ukuran 28cm x 15cm.
i
Satu set cetakan mold berbentuk silinder dengan diameter 101,45 mm dan tinggi 80 mm lengkap dengan plat atas dan leher sambung.
j
Satu set alat pemadat briket compactor yang mempunyai permukaan rata berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg 10 lbs, tinggi jatuh bebas 45,7 cm
l8 inc.
k
Landasan pemadat terdiri dari balok kayu jati dan sejenisnya, berukuran kira-kira 20x20x45cm 12x12xl yang dilapisi dengan plat besi 304,8 x
304,8 x 25,4 mm dibagian dasarnya.
l
Oli mesin bekas untuk memudahkan mengeluarkan benda uji dari mold.
m
Dongkrak hidrolis untuk mengeluarkan benda uji dari mold.
Gambar 3.1. Alat Pembuat Benda Uji : Oven dan Compactor
2 Alat Uji Marshall Alat yang digunakan adalah Marshall Test dengan kelengkapan sebagai berikut:
a
Ujung penekan breaking head berbentuk lengkung.
b
Cincin penguji proving ring kapasitas 2500-5000 kg dilengkapi dengan arloji tekan.
c
Alat pengukur kelelehan flow.
d
Ember untuk merendam benda uji sebelum dilakukan pengujian.
Gambar 3.2. Alat Uji Marshall
3 Alat Uji ITS Indirect Tensile Strenght Alat yang digunakan sama dengan alat uji marshall hanya ada modifikasi pada
bidang penekan berbentuk persegi panjang tidak melengkung dengan ukuran 80 mm x 12.7 mm dan variasi suhu yaitu suhu ruang 25
°
C dan 40
°
C. Variasi suhu di sini adalah untuk mengetahui kuat tarik tidak langsung benda uji di lapangan seperti kita
tahu bahwa suhu perkerasan jalan pada siang hari di Indonesia adalah sekitar 40
°
C.
12,7 mm 80 mm
Gambar 3.3. Ukuran bidang penekan pada uji ITS.
Gambar 3.4. Alat Uji ITS Indirect Tensile Strenght
4 Alat Uji UCS Unconfined Compressive Strenght Alat yang digunakan sama dengan alat uji marshall hanya ada modifikasi pada
bidang penekan datar dengan luas bidang Iebih besar dari benda uji dan posisi benda uji tegak lurus dan variasi suhu yaitu suhu ruang 25
°
C dan 40
°
C. Variasi suhu di sini adalah untuk mengetahui kuat tekan benda uji di lapangan seperti kita tahu bahwa
suhu perkerasan pada siang hari di Indonesia adalah sekitar 40
°
C.
Gambar 3.5. Modifikasi Pada Uji UCS Unconfined Compressive Strenght
5 Alat Uji Permeabilitas
Satu set alat uji Permeabilitas Tipe AF-16, terdiri dari, alat ukur tekanan: 35 kgcm² tekanan tinggi dan 10 kgcm² tekanan rendah, tekanan normal: 3-10 kgcm²
dengan katup pengatur tekanan, tabung gas Nitrogen N
2
m, tangki air pengumpul tekanan, bejana rembesan, tabung pengukur 1000cc
Gambar 3.6. Alat Uji Permeabilitas Tipe AF-16
5 Alat Penunjang
Alat penunjang dalam penelitian ini yaitu sarung tangan, jas laboraturium, kunci L, obeng dan lain-lain.
F. Benda
Uji
Benda uji pada penelitian ini adalah campuran daur ulang cara dingin asphalt concrete Dense Graded Emulsion Mixture berbentuk silinder dengan ukuran
diameter 101,45 mm dan berat 1100 gram. Nilai OBC Optimum Bitumen Content benda uji harus dicari terlebih dahulu,
setelah itu baru dilakukan uji UCS Unconfined Compressive Strenght dan ITS Indirect Tensile Strenght.
Untuk jumlah benda uji yang akan dibuat akan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2. Jumlah Benda Uji
No. Jenis Benda UjiPengujian
Keterangan Jumlah Benda Uji
1.
Kadar Air Penyelimutan Kadar air :1, 2,
3, 4, 5 dan kadar aspal perkiraan
5
2. Kadar air pemadatan Kadar aspal perkiraan
dan kadar air perkiraan 5
3. Penentuan OBC Kadar aspal : + 1 dan -1
kadar aspal perkiraan 2x3+3 x 5 = 60
1
4. UCS
OBC 2x3 x 2=12
2
5. ITS OBC
2x3 x2=12
2
6 Uji Permeabilitas OBC
2x3= 6 Total Benda Uji
105 buah
1
3 benda uji untuk oven curing dan 3 benda uji untuk soaked conditioning curing.
2
3 benda uji tiap variasi suhu yaitu 25
°
C dan 40
°
C.
G. Prosedur Pembuatan Benda Uji 1. Pekerjaan Persiapan