penanganan jalan di Indonesia dinilai tidak cukup ramah lingkungan dan tidak hemat energi dimana proses pembakaran yang dilakukan menggunakan energi yang cukup
banyak serta menyebabkan polusi udara. Untuk itu perlu dikembangkan inovasi dan teknologi yang menghasilkan
efisiensi, optimalisasi pemanfaatan bahan, pengembangan bahan alami, dan ramah lingkungan serta perkerasan yang berkualitas terutama untuk program rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan pada daerah yang memiliki quary agregat terbatas. Salah satu alternatif mengatasi permasalahan itu penggunaan teknik daur
ulang dengan aspal emulsi. Aspal emulsi mempunyai bentuk fisik cair sehingga mudah untuk dihamparkan, tidak perlu dibakar sehingga bebas polusi dan
mengurangi pemakaian BBM. Pelaksanaan campuran aspal emulsi bisa dilakukan dengan mesin pencampur aspal untuk pekerjaan skala besar, dan juga
bisa dilakukan dengan peralatan pencampur sederhana beton mollen dan dilakukan di lapangan insitu untuk pekerjaan skala kecil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah komposisi, gradasi dan keausan material dari bahan bongkaran aspal beton setelah melewati pembebanan selama umur pelayanan.
2. Bagaimanakan karakteristik perkerasan lentur dengan memakai bahan pokok reclaimed asphal pavement pada perencanaan aspal beton campuran dingin.
3. Apakah Reclaimed Asphalt Pavement masih layak dipakai sebagai material perkerasan jalan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan jalan.
C. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang lebih fokus dan terarah maka penelitian ini dibatasi hanya meliputi :
1. Bahan daur ulang aspal beton memakai material garukan Jalan Yogyakarta – Prambanan BP – 03
2. Aspal emulsi memakai produksi PT. Hutama Prima Cilacap dengan tipe CSS-1H. 3. Perkerasan lentur yang direncanakan adalah campuran dingin asphalt concrete
atau dense grade emulsion mixtures DGEMs. 4.
Pengujian menggunakan metode Marshall, ITS Indirect Tensile Strenght, dan UCS Uncofined Compressive Strenght serta Uji Permeabilitas .
5. Pemadatan yang dilakukan untuk tiap sisi benda uji adalah 75 kali tumbukan. 6. Air yang dipakai untuk penelitian adalah dari PDAM Surakarta.
7. Penelitian dan validasi data dilakukan pada kondisi laboratorium.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komposisi, gradasi dan keausan material dari bahan bongkaran aspal beton setelah melewati pembebanan selama umur pelayanan.
2. Mengetahui karakteristik perkerasan lentur dengan memakai bahan pokok reclaimed material pada perencanaan aspal beton campuran dingin.
3. Mengetahui kelayakan Reclaimed Asphalt Pavement sebagai material perkerasan jalan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan jalan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Dapat memberi solusi dan alternatif dalam mengatasi keterbatasan material
perkerasan jalan sebagai sumber daya yang tidak bisa diperbaharui dengan memanfaatkan material bongkaran seoptimal mungkin.
2. Terjaganya geometri, elevasi permukaan, drainase, trotoar, serta utilitas jalan lainnya dari penambahan lapis perkerasan secara overlay.
3. Dapat memberikan solusi dan alternatif penerapan pembangunan yang ramah lingkungan serta pemakaian energi bahan bakar seminimal mungkin karena
dilakukan dengan campuran dingin. 4. Menambah khasanah ilmiah dan sumbangan bagi pengembanganan keilmuan di
bidang rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sipil khususnya di bidang jalan.
BAB II LANDASAN TEORI