Jenis dan Sumber Data

Di samping itu, penelitian ini juga menggunakan metode studi korelasi correlation study sebagai salah satu varian dari metode deskriptif sebagaimana dikemukakan Consuelo 1988 diacu dalam Umar 2004. Penggunaan metode ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian ini tidak hanya sekedar mendeskripsikan masalah semata, tetapi juga bertujuan memberikan gambaran adanya hubungan antarvariabel, yaitu tingkat keinginan membayar pengunjung terhadap lokasi wisata yang dikunjungi yang dapat digunakan untuk mengetahui besaran nilai ekonomi dari lokasi atau daerah tujuan wisata tersebut. Umar 2004 memberikan pengertian studi korelasi sebagai penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi atau pengaruh dari variabel yang satu terhadap variabel lainnya serta seberapa besar keterkaitannya. Dengan demikian, penelitian ini bersifat deskriptif korelasional, yaitu usaha untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara sistematis mengenai fakta- fakta serta hubungan antara fenomena yang diteliti Nazir 1983. Dengan sifat pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap hubungan antara jumlah kunjungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini terdiri atas data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif terdiri atas persepsi dan penilaian responden wisatawan terhadap kawasan TWA Laut Pulau Weh yang dituangkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan kondisi sebenarnya. Data kuantitatif terdiri atas data biaya perjalanan termasuk konsumsi, akomodasi, dan biaya lainnya serta data pendukung lainnya dari pengunjung atau wisatawan selama berkunjung ke TWA Laut Pulau Weh. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Umar 2004 memberikan pengertian data primer sebagai data yang didapatkan dari sumber pertama, yaitu individu atau perseorangan melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Selain itu, data primer juga diartikan sebagai data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti di lapangan pada daerah atau wilayah yang menjadi obyek penelitian Nazir 1983. Selanjutnya, data sekunder didefinisikan sebagai data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain Umar 2004. Nazir 1983 memberikan pengertian data sekunder sebagai data yang telah dipublikasikan oleh instansi pemerintah dan atau swasta serta lembaga atau organisasi lainnya yang ada kaitannya dengan materi, permasalahan, tujuan, dan obyek penelitian. Data sekunder digunakan sebagai pendukung data primer untuk membantu tahap analisis tujuan penelitian. Data primer diperoleh melalui survai, observasi langsung ke lokasi penelitian, dan wawancara dengan responden. Dalam hal ini, satu-satunya sumber data primer berasal dari hasil survai, observasi langsung, dan wawancara dengan responden. Data primer yang dikumpulkan utamanya adalah motivasi kunjungan ke TWA Laut Pulau Weh dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sekali berkunjung dan selama berada di lokasi wisata. Data mengenai karakteristik sosial ekonomi seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan daerah asal responden serta alat trasnsportasi yang digunakan untuk sampai ke lokasi TWA Laut Pulau Weh juga merupakan termasuk kategori data primer yang dikumpulkan. Selain itu, juga dikumpulkan data mengenai persepsi responden terhadap kondisi lingkungan TWA Pulau Weh, meliputi keunggulan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan serta frekuensi responden berkunjung ke lokasi tersebut. Data sekunder yang dipakai bersumber dari kantor-kantor pemerintah dan lembaga terkait lainnya di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bogor, dan Jakarta. Dari Dinas Pariwisata Kota Sabang, data yang dikumpulkan meliputi jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kota Sabang periode 2000 sampai dengan 2005 Juni, hasil-hasil penelitian mengenai prospek pengembangan sektor pariwisata di Kota Sabang, jumlah dan nama lokasi wisata di seluruh wilayah dalam Kota Sabang, serta jumlah penginapan, hotel, dan restoran di Kota Sabang. Dari Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, data yang dikumpulkan meliputi analisis pasar sektor pariwisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada Tahun 2003, sebaran kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupatenkota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam periode 1999-2003, dan beberapa buletin dan leaflet yang berisikan informasi sektor pariwisata di Kota Sabang dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Data PDRB Kota Sabang Tahun 1999-2003, Sejarah Kota Sabang, Sabang Dalam Angka Tahun 2003, dan satu unit Compact Dish CD yang berisikan infomasi umum dan potensi Kota Sabang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Kota Sabang. Data mengenai gambaran umum wilayah penelitian, yaitu TWA Laut Pulau Weh, yang meliputi sejarah TWA Laut Pulau Weh, letak geografis, topografi, geologi dan tanah, klimatologi, hidrologi, aksesibilitas, dan potensi pariwisata diperoleh dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Kehutanan. Selain itu, data berbagai keragaan lingkungan dan sumberdaya alam di TWA Laut Pulau Weh, juga bersumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3.5. Metode Pengampilan Responden