Jenis-jenis Nilai Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

barang dan jasa yang tidak diperdagangkan, maka akan kesulitan dalam mengatahui nilainya Fauzi 2002a. Jenis-jenis barang atau jasa yang termasuk dalam kelompok ini adalah keindahan pantai atau perairan laut, kebersihan, keaslian dari alam, tradisi dan budaya masyarakat setempat, dan lain-lain yang abstrak sifatnya. Hal ini disebabkan, pengguna atau konsumen tidak membayar secara langsung untuk menikmatinya. Di samping itu, dalam sistem dan praktek ekonomi yang ada, konsumen tidak familiar bahkan tidak mengetahui terhadap harus adanya pembayaran untuk jasa seperti itu Fauzi 2002b. Untuk menjawab besaran nilai ekonomi sumberdaya alam yang berasal dari jasa-jasa lingkungan seperti yang disebutkan di atas, Fauzi 2000 mengemukakan bahwa dalam pengukuran nilai monoter sumberdaya alam tidak selalu bahwa nilai dari barang atau jasa sumberdaya alam tersebut harus diperdagangkan. Untuk menghitungnya, yang diperlukan adalah mengukur seberapa besar keinginan dan kemampuan membayar purchasing power dari konsumen atau pengguna untuk memperoleh barang atau jasa dari sumberdaya alam. Selain itu, dapat pula diukur dari sisi seberapa besar penggunakonsumen harus diberikan kompensasai untuk menerima pengorbanan atas hilangnya barang atau jasa dari sumberdaya alam.

2.5. Jenis-jenis Nilai Ekonomi

Menurut Darusman et al. 2003, secara umum nilai ekonomi sumberdaya alam dibagi ke dalam dua komponen, yaitu nilai kegunaan atau pemanfaatan use values dan nilai non-kegunaan non-use values. Use values adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan aktual dari barang atau jasa, seperti menangkap ikan, menebang kayu, dan lain-lain. Nilai kegunaan ini juga terdiri atas pemanfaatan secara komersial terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam, seperti ikan dan kayu yang dapat dijual atau untuk konsumsi langsung. Dalam pengukurannya, nilai ini lebih mudah dilihat tangible. Berikut ini akan diuraikan dan dijelaskan secara lebih terperinci klasifikasi dan pengertian jenis-jenis nilai ekonomi sumberdaya alam sebagaimana dijelaskan Darusman et al. 2003 dalam buku Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Otonomi Daerah Perspektif Kebijakan dan Valuasi Ekonomi. Pertama, use values diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu nilai pemanfaatan langsung direct use value dan nilai pemanfaatan tidak langsung indirect use values. Direct use value merujuk pada kegunaan langsung dari konsumsi sumberdaya alam, seperti penangkapan ikan, pertanian, kayu sebagai bahan baker, dan lain-lain, baik secara komersial maupun non-komersial. Indirect use value merujuk pada nilai yang dirasakan atau dimanfaatkan secara tidak langsung terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Keberadaan sumberdaya alam untuk fungsi-fungsi seperti pencegahan banjir dan nursery ground dari ekosisitem juga termasuk dalam kategori indirect use value Darusman et al. 2003. Kedua, non-use values merupakan nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan dalam perhitungannya lebih bersifat sulit diukur less tangible. Hal ini karena lebih didasarkan pada preferensi terhadap lingkungan dibandingkan dengan pemanfaatan langsung. Secara lebih rinci, kategori non-use value ini dibagi lagi ke dalam beberapa subkelas, yaitu existence value, bequest value, dan option value Darusman et al. 2003. Existence value atau nilai keberadaan adalah penilaian yang diberikan atas keberadaan atau terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungan, meskipun masyarakat atau komsumen tidak memanfaatkannya atau mengunjunginya. Nilai keberadaan ini juga sering dikenal sebagai intrinsic value atau nilai intrinsik dari sumberdaya alam atau nilai yang memang sudah melekat pada sumberdaya alam tersebut Darusman et al. 2003. Bequest value atau nilai pewarisan didefinisikan sebagai nilai yang berkaitan dengan perlindungan atau pengawetan preservation suatu sumberdaya alam agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang dari generasi sekarang. Dengan demikian, generasi mendatang dapat mengambil, memanfaatkan, menggunakan sumberdaya alam tersebut sebagai manfaat yang telah diambildimanfaatkan oleh generasi sebelumnya Darusman et al. 2003. Option value atau nilai manfaat pilihan adalah potensi langsung atau tidak langsung dari suatu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan di waktu mendatang dengan asumsi bahwa sumberdaya alam tersebut tidak mengalami kemusnahan atau kerusakan yang permanent. Nilai ini merupakan kesanggupan individu untuk membayar atau mengeluarkan sejumlah uang agar dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam tersebut di waktu mendatang Darusman et al. 2003.

2.6. Konsep dan Teknik Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam