Jumlah Kunjungan Hasil 1. Sejarah Kota Sabang

kebijakan Pemerintah Daerah untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan pengelolaan kawasan ini. Keberadaan antara investor dari luar atau asing yang ingin berinvestasi harus diseimbangkan dengan keterlibatan masyarakat setempat yang selama ini telah menikmati manfaat ekonomi dari adanya geliat perekonomian di TWA Laut Pulau Weh. Apabila hal ini diabaikan, secara lambat laun akan menimbulkan dampak sosial ekonomi di kawasan tersebut yang pada akhirnya dapat menyebabkan konflik sosial antara investor pendatang dengan masyarakat setempat. 5. Bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 merupakan salah satu ancaman keberlangsungan TWA Laut Pulau Weh. Pada saat bencana tsunami tersebut berlangsung, secara umum kerusakan TWA Laut Pulau Weh tidak terlalu signifikan. Meskipun demikian, fenomena alam tersebut tetap menjadi ancaman dalam jangka panjang, karena sampai saat ini belum diketahui berapa lama siklus tsunami tersebut terjadi di kawasan barat Pulau Sumatera. 4.2. Pembahasan

4.2.1. Jumlah Kunjungan

Jumlah kunjungan pengunjung atau wisatawan ke suatu lokasi wisata mencerminkan tingkat kesukaannya terhadap objek wisata yang dikunjungi. Selain faktor tingkat kesukaan, juga menggambarkan tingkat kepuasan yang diperoleh atas kunjungan yang dilakukan sebelumnya. Artinya, semakin banyak frekuensi wisatawan berkunjung ke lokasi wisata, maka kondisi tersebut dapat menggambarkan kesukaan dan kepuasannya terhadap lokasi wisata tersebut. Jumlah kunjungan wisatawa ke lokasi wisata dipengaruhi banyak faktor, antara lain biaya yang dikeluarkan, tingkat pendapatan wisatawan, daya tarik objek wisata, kemudahan akses dari domisili wisatawan, dan faktor keamanan serta kenyamanan. Tabel 14 memperlihatkan frekuensi kunjungan responden. Tabel 14. Frekuensi Kunjungan ke TWA Laut Pulau Weh Tahun 2005 Jumlah Frekuensi Kunjungan kali Orang Kunjungan Pertama 9 30,0 2 9 30,0 3 5 16,7 = 4 7 23,3 Jumlah 30 100,0 Sumber : Data Primer, 2005 Diolah Data Tabel 14 menunjukkan bahwa responden yang baru pertama kali berkunjung TWA Pulau Weh adalah 9 orang 30 dari total respondeh, sama dengan jumlah responden yang sudah berkunjung sebanyak dua kali. Selanjutnya, sebagian besar atau sebesar 40 dari keseluruhan jumlah responden menyatakan telah berkunjung ke TWA Laut Pulau Weh lebih dari tiga kali, dengan rincian yaitu 5 orang telah berkunjung 3 kali dan 7 orang telah berkunjung sebanyak lebih dari atau sama dengan empat kali. Berdasarkan Tabel 13 juga dapat diketahui bahwa 70 responden telah berkunjung ke TWA Laut Pulau Weh lebih dari satu kali. Frekuensi kunjungan responden di atas menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke TWA Laut Pulau Weh sudah mengetahui keberadaan lokasi wisata tersebut beserta daya tarik yang ada di dalamnya karena sudah pernah berkunjung ke sana sebelumnya. Hal ini sangat mendukung sebagai bahan rujukan atau preferensi dalam membuat atau menganalisis persepsi pengunjung bahwa TWA Laut Pulau Weh diminati oleh wisatawan karena daya tarik wisata yang dimilikinya. Selain itu, responden secara tidak langsung juga dapat menjadi sarana promosi gratis mengenai daya tarik wisata di TWA Laut Pulau Weh bagi teman, keluarga, dan orang lain.

4.2.2. Biaya Perjalanan