Konsep Tenaga Kerja The Role Investment Of Agricultural Sector In Economic Growth Jambi Provinces: " The Input-Output Approach And Analitycal Hierarchy Process (Ahp)”

maka apabila salah satu masukan ditambah satu unit tambahan dan masukan lainnya dianggap tetap akan menyebabkan tambahan keluaran yang dapat diproduksi. Tambahan keluaran yang diproduksi inilah yang disebut dengan produk fisik marjinal Marginal Physcal Product. Selanjutnya dikatakan bahwa apabila jumlah tenaga kerja ditambah terus menerus sedang faktor produksi lain dipertahankan konstan, maka pada awalnya akan menunjukkan peningkatan produktivitas namun pada suatu tingkat tertentu akan memperlihatkan penurunan produktivitasnya serta setelah mencapai tingkat keluaran maksimal setiap penambahan tenaga kerja akan mengurangi pengeluaran. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam pembentukan nilai tambah suatu kegiatan ekonomi. Sumber daya manusia adalah komponen utama dari pembangunan karena pelaku utama pembangunan ialah manusia. Gambaran ini dapat melihat berapa besar nilai tambah suatu kegiatan ekonomi yang diberikan oleh setiap tenaga kerja pada suatu kegiatan ekonomi dengan menghitung produktivitas tenaga kerja. Beberapa hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang dapat mempengaruhi daya tarik terhadap investasi diantaranya ketersediaan tenaga kerja. Kegiatan investasi diperlukan adanya tenaga kerja yang besar, baik yang tidak berpengalaman maupun yang sudah berpengalaman. Ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan usaha dilihat dari rasio jumlah penduduk usia produktif; rasio pencari kerja terhadap angkatan kerja; maupun tenaga kerja dengan basis pendidikan. Disisi lain produktifitas tenaga kerja merupakan salah satu indikator ketenagakerjaan yang dikaitkan dengan faktor ekonomi. Secara makro hanya dapat diperoleh produkstivitas rata-rata pada sektor-sektor ekonomi agregatif, bukan besarnya produksi barang dan jasa tetapi besarnya pertumbuhan ekonomi PDRB. Produktifitas di ukur berdasarkan besarnya PDRB di sektor tertentu dibagi dengan jumlah tenaga kerja disektor tersebut.

2.5. Konsep Kapital

Nanga, M 2005 menjelaskan teori akselerator memusatkan perhatiannya pada hubungan antara permintaan akan barang modal capital goods dan permintaan akan produk akhir final product, dimana permintaan akan barang modal dilihat sebagai permintaan turunan derived demand dari permintaan akan barang atau produk akhir. Teori ini mulai dengan mengasumsikan adanya capital output ratio COR tertentu, yang ditentukan oleh kondisi teknis produksi. Hubungan antara kapital dan output COR tersebut secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : K = k Y Dimana K adalah jumlah kapital yang digunakan, Y adalah tingkat output agregat, k adalah rasio kapital output yang tetap fixed capital output ratio. Ini menjelaskan bahwa untuk menghasilkan tingkat output Yt pada periode waktu t, membutuhkan jumlah kapital sebesar Kt yang besarnya sama dengan k.Yt. Dari hal diatas, persamaan tersebut dapat ditulis kembali menjadi : Kt = k . Yt Kt-1 = k . Yt-1, Karena investasi bersih net investment pada kurun waktu t, It : It = Kt - Kt-1 = k Yt – Yt-1 = k. Δ Yt Persamaan diatas menunjukkan bahwa investasi netto It adalah sama dengan koefisien akselerator k dikali dengan perubahan dalam output agregat selama kurun waktu t Yt. Oleh karena k diasumsikan konstan, maka investasi netto dengan sendirinya menjadi fungsi dari perubahan di dalam output agregat. Kalau output agregat meningkat, maka investasi netto akan positif. Jika output agregat meningkat dengan jumlah yang semakin besar, maka investasi netto akan meningkat dengan jumlah yang lebih besar lagi. 2.6. Konsep Investasi Investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti atau menambah barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan, dengan perkataan lain investasi adalah kegiatan perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian Sukirno, 2000. Dornbusch Fischer 2004 berpendapat bahwa investasi adalah permintaan barang dan jasa untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di masa mendatang Persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu negara menurut Todaro 1986 adalah: 1 Akumulasi modal, termasuk akumulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan sumber daya manusia; 2 Perkembangan penduduk yang dibarengi dengan pertumbuhan tenaga kerja dan keahliannya; 3 Kemajuan teknologi. Akumulasi modal akan berhasil apabila beberapa bagian atau proporsi pendapatan yang ada ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar produk output dan pendapatan di kemudian hari. Untuk membangun itu seyogyanya mengalihkan sumber-sumber dari arus konsumsi dan kemudian mengalihkannya untuk investasi dalam bentuk ”capital